Aku menanggalkan sweaterku pada gantungan baju saat masuk ke dalam kamar sebuah villa setelah menempuh perjalanan selama sembilan jam. Lalu, kurebahkan tubuh lelah ini pada sebuah ranjang berwarna putih. Padahal aku hanya tidur selama di pesawat, tapi terlalu lama tidur justru membuatku seperti tidak memiliki tenaga sekarang.
Manikku menatap langit-langit kamar sambil menghembuskan nafas pelan, hampir saja memejamkan mata namun sebuah suara menginterupsi indera pendengaranku.
Aku bisa melihatnya dari tempatku merebahkan diri disini, karena letak kolam dan kamar yang bersebelahan dan hanya dibatasi oleh pintu kaca yang sudah dibuka oleh Shofia.
"Bisakah kau mengambil beberapa gambar dariku?"
Aku membuang napas sejenak, lalu akhirnya bangkit meski sangat malas sebenarnya.
"Tentu."
Hingga sampailah aku di tepi kolam renang dengan sebuah ponsel dalam genggamanku. Ponsel milik Shofia.
"Bagaimana sebaiknya aku berpose?" Tanya Shofia masih menyesuaikan posisi duduknya.
"Begitu saja. Sudah oke, kok."
Setelah memberi aba-aba, aku melihat hasil bidikanku dan tersenyum puas. Ada tiga hasil bidikan, menurutku semuanya tidak buruk. "Yassh! Sempurna."
Shofia yang mendengarnya langsung berlari ke arahku.
"Nice! Kau berbakat juga, Sia." Puji Shofia yang justru terkesan menyindir.
"Kau meremehkanku?"
Shofia terkekeh, mencubit lenganku pelan. "Tidak, aku akui kau memang berbakat."
"Memang." Aku mengembalikan ponsel ini ke pemiliknya. "Begini-begini, aku juga pernah ikut lomba fotografi, tau!"
"Menang?"
"Tidak." Jawabku, tersenyum kecut.
Tubuhku berjalan gontai menuju kasur. Yang aku inginkan saat ini hanyalah tidur, untuk mandi biar urusan nanti.
Tapi niatan untuk memejamkan mata terpaksa dibatalkan kembali karena adanya suara bel. Aku masih lengang pada posisiku. Namun, melihat Shofia yang terlalu asik dengan ponselnya membuatku berdecak dan mau tidak mau harus bangun untuk membukakan pintu.
"Oh, Reyond? Ada apa? Kupikir kau sedang istirahat." Aku cukup terkejut atas kehadirannya.
"Aku bosan. Jadi, aku ingin mengajak kalian berkeliling, selagi masih sore. Biasanya, di saat seperti ini kondisi taman di Jakarta cukup ramai."
Sesekali aku mengatupkan bibirku agar dapat menahan mulutku terbuka saat menguap, tapi sepertinya Reyond menyadarinya.
"Kau lelah, ya? Kalau begitu besok sa--"
"Tidak-tidak!" Sahutku cepat sambil menggelengkan kepala, menyangkal ucapannya. "Setelah dibasuh pasti akan segar kembali, kok."
"Kau tunggu sebentar, aku akan bersiap sekaligus mengajak Shofia." Sambungku.
Jujur, aku benar-benar mengantuk. Ingin beristirahat setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Tapi, mana tega aku menolak ajakan Reyond yang terlihat bersemangat mengajak berkeliling.
"Shofia, bersiaplah."
Tampak Shofia baru saja kembali dari kolam renang dengan pandangannya yang masih terfokus pada ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FILTER
Fanfiction𝐏𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝 𝐨𝐧 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥 𝟏𝟗, 𝟐𝟎𝟐𝟎 "Ini, dariku untukmu. Yang sudah menambahkan warna dihidupku. Meskipun pertemuan kita tidak dengan cara baik-baik, namun kehadiranmu membuat diriku menjadi 'baik', baik dalam kebahagianku, kamu bahka...