LOVE PASSION ROMANTIC

I HATE U, I LOVE U

Sudah merasa terbiasa
Namun aku masih merindukanmu
Dan aku tidak tahu akhir dari ini
Dan kini semuanya telah berlalu
Namun aku masih tidak dapat meberitahumu mengapa
Itu menyakitkan setiap kali aku melihatmu
Menyadari betapa besarnya aku membutuhkanmu
Aku membencimu, aku mencintaimu
Tidak ingin, tetapi aku tidak dapat mencintai yang lain selain dirimu.
Aku merindukanmu saat aku insomia
Dari malam2 yang telah kita lupa
Apakah kamu merindukanku seperti aku merindukamu
Dan aku selalu lelah tetapi tidak pernah karena mu.
Selalu merindukan orang yang seharusnya tidak aku rindukan
Terkadang kamu harus memutus penghubung hanya untuk menciptakan jarak
Aku sadar, mengendalikan pikiranku dan aku harusnya berhenti mengharapkan mu
***
Prove Tania

Sudah sebulan lebih aku satu kantor dengannya lebih tepatnya aku berkerja dikantor milik keluarganya. Semenjak pertemuan terakhir kalinya aku tidak bertemu dengannya lagi tetapi lebih tepatnya aku selalu menghindar untuk berpapasan dengannya dan terlebih aku mulai sibuk dengan urusan pekerajaan ku yang menumpuk. Sempat ku berfikir bahwa aku akan resign dari pekerjaan ku karena ku ingin menghindarinya tetapi sekretaris ku yang bawel bernama Diana dia mengingatkan ku untuk tidak berhenti selama dia tidak mengganggu ku .
Hari ini ku memiliki janji dengan temannya Diana. Anggaplah ini adalah kencan buta Diana berupaya untuk selalu membantuku menemukan pasangan karena menurutnya umurku yang sekarang ini sudah waktunya bagi ku untuk memiliki keluarga. Pada awalnya aku kurang begitu berminat karna pada dasarnya aku tidaklah kepikiran untuk keluarga karna aku adalah seorang wanita dewsa yang maniri yang mungkin mulai beranggapan bahwa cinta tidaklah pernah datang untuk menghampiriku. Tetapi karena Diana selalu memaksaku untuk melakukan kencan buta ini akhirnya ku menyetujuinya .

Diana bercerita teman yang dia kenalkan pada ku ini adalah seniornya saat kuliah dan katanya lelaki ini adalah laki yang baik dan lembut tetapi hingga saat ini ia masih melajang karena ia sibuk berkerja seperti diriku ini.

Ku lirik jam di atas meja kerja ku dan kulihat sudah menunjukan pukul lima sore sudah waktunya aku bertemu dengan temannya Diana dan Diana sudah mengirimiku pesan untuk mengingatkan ku dengan janjiku. Ku rapikan meja kerja ku dan ku mulai siap-siap menuju mobil ku di pakiran. Saat ku sampai di lobi perusahaan ku melihat seorang anak kecil perempuan yang memeluk boneka kelinci yang sedang menangis dan sedang dihibur oleh resepsionois. Ku menghampiri mereka.
"anak siapa ini sis ?"

"Ibu Tania anu ini bu saya juga tidak tau ini anak siapa tadi sempat ingin memaksa masuk dan bertemu papanya , saya berusaha menahannya"

Ku berjongkok mensejajarkan diriku dengan anak gadis tersebut
" Anak manis cup cup jangan nangis ya . Ini tante punya permn lollipop kamu mau ?"

Anak gadis tersebut berhenti menangis dan denga mata yanag masih memiliki butiran sisa air mata menatap ku dengan sendu aku terpana melihat anak ini sungguh sangat cantik sekali "mau tante " jawabnya yang membuat ku tersenyum dengan cepat ku buka tas ku dan ku berikan permen lollipop yang di berikan oleh diana tadi siang.
"terimakasih tante" ucapnya sambil tersenyum.

"untung saja ada ibu Tania kalo ga saya repot menangani anak ini bu "

"memangnya kamu engga tau anak siapa ini ? "

"justru itu bu saya engga tau setau saya k-aryawan di sini ga ada yang suka bawa anak kalo kerja dan saya takut ini anak yang nyasar bu "

Lalu ku tatap anak tersebut. "cantik boleh kenalan ga ? nama kamu siapa ? "
"nama ku Liana tante nama tante siapa ? "

"Nama tante Tania cantik oh iya kamu kesini sendirian ? mana orang tua kamu?"

"Aku kesini di anter oleh supir papa tante .."

"lalu papanya mana Liana ? "
"papanya ada di atas tante tadi tante ini engga ngijinin aku masuk tante" sambil menunjuk Siska .
" Liana !!! "tiba-tiba ku mendengar seorang peria memanggil anak tersebut dan suara itu adalah suara yang ku kenal jelas memmbuat ku menegang mengingat aku berusaha menghindari laki-laki tersebut.