19. KHAWATIR

326 22 0
                                    

Keenan

Gw di dpn rumah lo.

Zefanya

Lah ngapain?

Keenan

Ada yg mau gw omongin. Penting!

Mau tak mau Anya turun dan melangkah menuju halaman depan. Disana terlihat Ken yang duduk di atas motornya sambil menghisap rokok.

"Lo ngerokok?"

"Hm"

"Sorry sebelumnya gue nggak terlalu suka asap rokok."

"Oh sorry." ujar Ken sambil membuang rokoknya dan menginjaknya.

"Mau ngomong apa?"

"Tumben lo kalem."

"Udah cepetan." desak Anya malas berbasa- basi.

"Jangan kemana-mana sendirian."

"Ha? Itu yang lo bilang penting? tanya Anya menggeleng tak percaya.

Ken mengangguk membenarkan. Jujur saja ia khawatir kalau Azka berani mengganggu Anya. Makanya Ken memberitahu Anya langsung.

"Gue bukan anak kecil yang harus ditemenin kemanapun kali." kata Anya tak mau diatur-atur. "Lagian nggak selamanya orang sekitar gue mau nemenin gue terus."

"Gue yang akan nemenin lo, kemanapun dan kapanpun." ucap Ken tegas sambil menatap wajah Anya yang hanya disinari cahaya bulan.

"Lo nggak sakit kan?"

Anya menyentuhkan punggung tangannya ke dahi Ken mengecek apakah cowok itu sedang sakit atau tidak. Hal itu dilakukan Anya karena perkataan Ken dari tadi itu nggak jelas sama sekali.

"Udah sana masuk." ucap Ken sambil menjauhkan tangan Anya dari dahinya.

Tidak tahu saja saat ini bagaimana detak jantung Ken yang sudah seperti disko di dalam sana.

"Lain kali cek ke dokter deh, siapa tahu lo gangguan jiwa. Aneh banget malam- malam kesini cuma buat ngomong nggak jelas kayak tadi."

"Ngomel mulu lo dari tadi. Udah sana istirahat. Night Anya."

Astaga nggak salah dengar kan Anya tadi? Ken ngucapin selamat malam?

Sialnya, jantung Anya dibuat berdetak kencang mendengar perkataan Ken. Dengan gugup dan pipi yang memerah Anya berusaha menjawab dengan raut yang dibuat senormal mungkin.

"Pulang sana. Hati-hati."

"Nggak usah ditutupin gitu pipinya. Gue tahu lo blushing."

Dasar mulutnya Ken nggak pernah dicabein apa ya? Suka bener ngomongnnya.

"Nggak mau bilang sesuatu?" pancing Ken agar Anya membalas ucapannya tadi.

"Night Ken." cicit Anya lirih menahan malu.

Kenapa nih cewek tambah bikin sayang sih.

Ken dengan refleks mengacak-acak rambut Anya gemas sebelum meninggalkan Anya yang berjingkrak-jingkrak sendirian di depan rumahnya.

ZEFANYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang