Setelah berabad - abad aku up akhirnya🤧Happy Reading!!!
Awas typo:")
Seminggu kemudian, Fitri tampak berjalan sendiri tanpa teman - teman nya, sahabat nya sedang sibuk dengan eskul mereka. Fitri akan berjalan pulang tiba - tiba seorang siswa mencegat nya.
"FITRI!! LO DAH LIAT BELUM?!"
"Apasih Putri... Gak udah teriak." Ucap Fitri kepada Putri.
"Itu si Gaezal it---"
"Ck! Gak penting! Gw kan dan bilang kalau gw itu gak ada apa apa sama Gaezal." Ucap Fitri kesal.
"Bukan! Bukan itu! Itu si Gaezal gw denger dia tadi masuk Rumah Sakit." Ucap Putri.
"Hah?! Serius kenapa?" Entah mengapa tampak Fitri khawatir.
"Tidak tahu, Dia saat baru saja keluar gerbang langsung pingsan, hidung nya berdarah mimisan. Sepertinya, gw curiga kalau dia punya penyakit." Ucap Putri.
"Elo jangan ngomong gitu! Mungkin dia cuman kacapean. Dah lah gw mau pulang." Fitri langsung berjalan pergi. Tak dipungkiri ia seperti kepo dengan keadaan Gaezal.
' Apa Itu sebabnya dia akhir akhir ini jarang banget ganggu gw... Tapi... Ahgr! Kenapa gw jadi khawatir sama dia sih.?'
"Dewi." Dinda memanggil Dewi yang sibuk dengan buku nya. Dewi hanya bergumam saja membuat Dinda kesal.
"Ish! Dewi..."
"Apasih Din... Yaudah kalau ngomong, ya ngomong aja, gw dengerin." Ucap Dewi membuat Dinda mencebikkan bibir nya.
"Tentang Isal." Ucap Dinda sambil memainkan pulpen nya.
"Kenapa lagi sama dia?" Tanya Dewi tapi mata nya belum terlihat dengan buku itu.
"Dia... Punya pacar."
"Ooh puny-- Apa?! Punya pacar?!" Dewi terkejut lalu menatap full ke arah Dinda meminta kejelasan, Dinda mengangguk.
"Apa Lo belum melihat Status WA dia?" Dewi menggeleng.
"Apa gw mundur yah..." Ucap Dinda putus asa.
"Ish! Jangan! Pertahanin Din. Itu pacaran bukan nikah, pacaran bisa putus kapan saja, jadi masih ada peluang." Ucap Dewi.
"Peluang gimana? Gw gak mau jadi plakor. Dih, ngebayangin aja bikin gw gak suka." Ucap Dinda kesal lalu mencoret - coret kertas di depan nya dengan pulpen yang ia pegang.
"Yah pokoknya jangan nyerah Din, Lo harus semangat. Cinta kan gak ada yang tahu." Dewi mengusap punggung Dinda.
"Bullshit dengan Cinta! Gw nyesel waktu itu bilang gw suka sama Isal secara itu ucapan main - main, eh malah jadi kenyataan coba. Kesel!"
"Udahlah, jangan galau gini. Berusaha lagi yah..." Dinda menghela nafas nya.
"Yah..."
Nisa memasuki kamar nya selepas ia mandi, rambut nya masih terlihat basah. Ia lalu menjatuhkan tubuhnya di ranjang dan mengambil handphone nya berharap ada info masuk, saat ia lihat Wha***pp hanya Grub yang tidak jelas dan chat - chat dari teman nya dua orang. Setelah membalas kedua dari teman nya, Nisa melamun. Ia melamunkan hubungan dia selama ini, hubungan ia dengan Tri. Entahlah, perasaan Nisa gelisah saat mengetahui kontak di Noona itu tetapi Dinda bilang kalau itu bukan kakak Tri membuat kegelisahan Nisa menaik.
Kadang Nisa juga bingung....
' Sebenarnya hubungan gw dengan Tri itu apa sih? Kenapa malah terkesan seperti kalau gw di jadikan rahasia...'
Tiba - tiba ada notif, Nisa pun membuka nya dengan malas. Satu motif dari Dinda, dan Nisa langsung bangun dari tiduran nya menjadi duduk, ia berfirasat ada sesuatu.
Dinda :
Nca.. gw dapetin info.
Tadi gw abis chat dengan si Noona itu, namanya Edelianka, dan tadi dia curhat sama gw tentang dia menanyai kabar Tri dan dia bilang dia kesal dengan Tri. Katanya Tri cemburu karena dia ngepost foto dia sama cowokMe :
Hah?! Cemburu?!Dinda :
Iya nca! Dan gw rasa... Mereka punya hubungan. Mana mungkin Tri cemburu gitu kalau gak ada hubungan kan? Dia mungkin baru saja keceplosan.Nisa kembali merenungkan. Jadi selama ini yang ia takut - takutkan benar terjadi tapi. Apakah ia harus memberitahu Tri? Meminta penjelasan dari dia tentang ini?
"Tidak! Jika aku memberitahu Tri, pasti dia menuduh gw yang tidak - tidak dan membenci gw. Tapi... Disatu sisi gw sakit kalau tahu dia bermain di belakang gw. Astaga gw harus bagaimana?" Nisa menelungkup kan wajah nya di kedua tangan nya yang memeluk kedua kaki nya. Beberapa detik kemudian, suara isakan terdengar.
"Hiks... Kenapa rasa nya sakit. Bagaimana jika dia memutuskan hubungan ini hiks... Dan.. dan sebenarnya apa maunya sih hiks..." Nisa meremat rambut nya pelan, saat ini entah mengapa rasa nya sesak dan sakit.
Jadi selama ini, perubahan Tri kepadanya karena dasar ini, menduakan nya.
Masih asik terus menangis, Nisa tak tahu ada seseorang berdiri di depan jendela sambil menatap nya sendu, kalian pasti tahu itu siapa.
Yap Park Jimin, menatap sedih seseorang yang sudah ia anggap sebagai adik nya sendiri. Ia mendekat dan duduk di ranjang tersebut. Nisa, ia tersentak saat tangan kekar milik seseorang memeluk nya hingga Nisa pun akhirnya menangis di pelukan Jimin.
"Menangis lah.. jika itu membuat kamu tenang dek. Abang disini." Jimin mengecup kepala Nisa lembut lalu mengusap punggung adik nya itu.
' apakah sebentar lagi akhir dari semuanya? '
Bersambung~~~
Huaaaaaa mianhae Didi updet nya lamaaaaa bangetttt🤧
Mianhae mianhae mianhae mianhae......😭
Mianhae juga dikit:"(
Pokoknya yang penting tetap stay cerita Didi yah pliseee.... Karena Didi juga gak tau bakal updet lagi kapan. Ini aja dah lama banget baru updet hiks😞
See you guys:)❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Bayangan [BTS X ARMY]
RandomDunia yang terjadi tapi tak akan mungkin... Ketika BTS menjalani misi penting melalui bayangan mereka. Menjadi seorang Abang untuk ketujuh gadis remaja.... Bagaimana kisah nya???