Something wrong

18 4 1
                                    

Ada yang aneh. Bukan. Bukan pada dirinya tapi pada diri seorang Sherly Han.

Semalam, selepas Senja tiba di rumah, Senja dikagetkan dengan kedatangan Sherly yang tiba tiba di rumahnya.

Seingat Senja, Sherly izin karena dia mengatakan bahwa dia sedang tidak enak badan beberapa hari belakangan ini.

Tapi semalam, dengan sangat tiba tiba, Sherly kembali bekerja dan muncul secara tiba tiba di sofa ruang keluarganya--Ruang yang baru saja pecah jendelanya dan Sherly jatuh dibawahnya dengan bersimbah darah.

Entahlah. Senja tidak ingin mengaitkan kejadian kejadian mistis yang sempat terlintas di pikirannya dengan kejadian yang menimpa Maidnya.

Tapi kejadian ini rasanya masih tidak logis. Tidak dapat Senja cerna secara general dan universal. Senja merasa bahwa ada  kejanggalan dari tragedi ini.

"Polisi bilang, pria ini yang lempar batu ke jendela rumahmu"

Senja menoleh, menatap Mark yang tengah menyodorkan selembar kertas investigasi ke arahnya.

Senja meringis, melihat penampilan Mark yang penuh dengan bercak darah. Mark tadi dengan sigap mengangkat tubuh sekarat Sherly, tidak peduli darah itu akan menempel atau bahkan menodai baju berwarna putih gadingnya.

"Ganti baju sana, kamu kayak psycho"ujar Senja sambil melihat kertas yang di sodorkan Mark tadi. Mark hanya tersenyum tipis, lalu duduk disebelah Senja.

"Mau ganti baju pakai apa? Spanduk di depan sana?"ujar Mark, menuding pada spanduk bertuliskan penyuluhan kesehatan rumah sakit.

Mark terkekeh melihat Senja yang mendengus. Hampir saja tangannya ingin mengelus surai hitam milik Senja, tapi ia urungkan karena takut sang empunya rambut marah.

"Tangga darurat lantai 2, aku udah suruh orangku bawa baju buat kamu"jawab Senja sambil masih melihat data data tersangka yang menyebabkan tragedi berdarah dirumahnya.

Mark tertegun, tapi tak urung beranjak untuk pergi menghampiri orang suruhan Senja yang membawa pakaian ganti untuknya.

Sepeninggal Mark. Senja kembali fokus pada kertas di tangannya. Senja menggigiti bibirnya gelisah melihat pria tak dikenal yang tertangkap kamera CCTV rumahnya.

Jujur, Senja takut. Kalau memang pria ini sengaja memecahkan kaca jendela rumahnya, berarti pria ini tengah mengincar sesuatu dari rumahnya, atau dari dirinya sendiri?

Senja tidak tahu. Senja merasa tidak memiliki hubungan dengan pria yang ada pada gambar, Senja tidak mengenal pria itu, lalu apa yang orang itu incar darinya?

Senja memutar otaknya, memaksa menggali memorinya untuk mengingat barangkali, ada satu ingatan di otaknya mengenai pria tadi. Tapi nihil! Senja tetap tidak menemukan apapun.

Jadi, siapa sebenarnya pria tadi?

¤¤¤


"Seunja, kamu gila ya?!" pekik Mark, Senja hanya meliriknya sekilas, "Baju ini harganya mahal banget, masa buat shirt kayak begini aja harganya sampai 1 juta won?!"

"Ck-Lebay" ujar Senja sambil memperhatikan Mark yang sedang mencak mencak karena harga kaos yang Senja beli secara mendadak tadi, "Kalau gak mau gausah. Lepas cepet!"

Mark terdiam, lalu menyengir lebar tanda bahwa ia juga tidak rela mengembalikan baju mahal itu.

"Jangan. Nanti kamu borok sikutan loh" jawab Mark yang hanya dibalas oleh lirikan tajam dari Senja.

Chit ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang