Forbidden Room

18 4 3
                                    

Lee Dong Hyuk, atau yang akrab disapa Haechan ini lahir setelah seorang gadis bernama Lee Dong Ah.

Tidak. Mereka tidak kembar.

Haechan lahir 3 tahun setelah Dong Ah lahir di dunia ini.

Tak banyak yang mengetahui sosok kakak dari Haechan tersebut, hanya beberapa orang termasuk agensi, manager dan para anggota NCT.

Haechan sangat menyayangi kakak perempuannya itu. Walau cenderung sering bertengkar, Haechan tak pernah benar benar membenci Dong Ah.

Yeah, bisa di bilang mereka ini siblings goals. Hubungan kakak adik yang harmonis.

Haechan tak pernah tahu, kegiatan dan hal apa saja yang dilakukan kakaknya itu. Haechan sibuk dengan aktifitas idolnya, begitu juga sang kakak yang saat ini tengah sibuk dengan masa perkuliahannya.

Haechan tidak mengerti, kenapa seorang Lee Dong Ah bisa di culik. Di matanya, Dong Ah tak lebih dari seorang gadis kasar dan urakan yang emosian. Tak ada sisi manis dari sosok kakak perempuannya itu, walau wajahnya memang sangat mumpuni menjadi korban penculikan.

Saat itu Haechan tengah latihan, Ibunya meneleponnya sampai 10 kali, namun ia masih tetap tak mengangkatnya. Ketika latihan selesai, ia segera meraih ponselnya yang diletakan di meja di dalam ruang latihan.

Ada 10 panggilan dan 1 pesan dari ibunya. Haechan mengernyit, tak biasanya Ibunya meneleponnya di saat begini.

'nak, kakakmu hilang. Sudah dua hari dia tidak pulang'

Hanya kalimat seperti itu, namun sukses membuat dunianya seolah runtuh. Haechan bingung dan panik, dia tidak tahu harus menghubungi siapa.

Dia tak tahu siapa saja yang terlibat dalam social circle kakaknya. Dia juga tidak tahu kabar terakhir dari kakaknya itu.

Maka, ketika ia tidak tahu harus menghubungi siapa, ia memutuskan untuk menghubungi Mark yang memang dekat dengan kakaknya. Selain itu, Mark memiliki seorang paman yang Haechan tahu berprofesi sebagai detektif, jadi Haechan memutuskan untuk meminta bantuannya.

"Dong Ah Noona terakhir pergi kemana?" tanya Mark. Saat ini keduanya tengah berada di mobil Mark, meluncur menuju rumah pamannya yang tinggal di kawasan Hannam-dong.

Mark baru ingat, pamannya juga tinggal di kawasan yang sama dengan Senja,  Hanya berbeda Blok saja.

Entah perasaan seperti apa yang Mark rasakan, hatinya merasa lega ketika mengetahui bahwa pamannya tinggal di daerah yang sama dengan gadis kesepian itu. Mark merasa dia punya alasan untuk tetap melihat dan mengawasi Senja walau dari jauh.

"Ck-Aku gatau hyung, aku terakhir berkabar seminggu yang lalu"

Mark menghembuskan nafasnya gusar. Tadi Sherly Han, sekarang Lee Dong Ah, ada apa dengan hari ini? Mark merasa semesta benar benar tengah mengujinya.

Terkait Sherly Han, memang bukan urusan Mark, tapi ucapan terakhir Senja membuatnya penasaran. Dan belum genap rasa penasarannya terjawab, musibah lain muncul dan menimpa orang terdekatnya, orang yang sudah Mark anggap sebagai keluarga.

Mark sudah menganggap Dong Ah seperti kakaknya sendiri. Dong Ah memang galak, tipikal perempuan tegas yang enggan berbasa basi. Tapi Mark bisa merasakan ketulusan dari seorang Lee Dong Ah, karena saat awal Mark debut, hanya Dong Ah yang mengingatkannya untuk menjaga kesehatannya.

Mark tersenyum dalam hati, mengingat kini ia di kelilingi dua orang gadis dengan jiwa apatis.

Keduanya tiba di depan rumah bergaya klasik Eropa. Mark berdecak, kagum dengan rumah baru pamannya. Mark dan Haechan masuk lalu sesegera mungkin menemui paman Mark untuk di mintai bantuan.

Chit ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang