Mengikhlaskan

7 0 0
                                    

Untuk bagian ini, aku khususkan ya..

Hhhhh tau ga, untuk bisa nulis ini tuh, aku butuh keyakinan yang besar.
Kaya, "Emang iya, aku udah ikhlasin kamu?" "Emang iya, aku udah bisa liat kamu tanpa ada rasa sedikit pun?"

Tapi kali ini, HARUS.
Kenapa?

Aku capek,
Capek liat kamu terbebani karena rasa yang aku miliki,

Bukan hanya itu,
Aku juga ingin dimiliki,
Ingin dikejar,
Ingin dinamai,
Sama seperti aku menamai kamu,..

Kira-kira akan jadi apa aku tanpa kamu ya?

HAHAHAHAHAHA apasih,
Padahal dari awal juga aku memang sendiri,
Kenapa aku sejauh itu memikirkan hari tanpamu?

Gini,
Janji ya,
Kalau aku ikhlasin kamu pergi,
Kamu harus bahagia dengan pilihanmu,
Gak boleh lagi merasa terbebani,
Pokoknya kamu harus bahagia setiap hari,..

Nanti, kalau semesta mengizinkan kita kembali,
AH, harapanku!

Aku harap,
Kamu tetap memberiku izin untuk memaksamu tetap disini,

Tttunggu,
Aku belum seyakin itu,
Bisa tidak yakinkan aku untuk mengikhlaskan kamu?

Tolong,
Atau,
Kalau kamu bisa,
Ayo hancurkan kenangan kita,..

Untuk ke sekian kalinya,
Aku akan membuat kamu membaca tulisan ini,



AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang