Pov Author
09:00 am, New YorkSeorang pria tampan berwajah datar keluar dari dalam mobil SUV nya saat supirnya membukakan pintu untuknya. Pria itu berjalan ke dalam sebuah perusahan yang bernama Alez corp. Pria itu tidak lain adalah Hernandes Xavier Smith yang sejak beberapa bulan yang lalu berumur 33 tahun, diumurnya yang sudah bisa dibilang cukup matang Xavier masih belum memiliki seorang kekasih. Sejak dulu dia tidak pernah tertarik untuk menikah, bukan berarti dia memiliki kelainan seksual hanya saja dia tidak menganggap bahwa dia membutuhkan seorang wanita mana pun. Perlu di catat bahwa selama 33 tahun hidupnya Xavier tidak pernah melakukan sex padahal banyak wanita yang menggilainya tapi sekali lagi Xavier tidak pernah memperdulikan makhluk yang disebut wanita, tentu saja ibunya menjadi pengecualian.
Hingga kemarin orang tua Xevier yang bernama Alexsander John Smith mengatakan bahwa dia menjodohkan Xavier dengan anak dari sahabatnya. Yang menjadi poin plus dalam perjodohan ini adalah bahwa gadis yang dijodohkan dengan dia adalah ratu dunia malam. Siapa yang tidak kenal dengan Meisya Velazquez, bahkan meskipun Xavier tidak memperdulikan para kaum hawa tapi semua orang di dekatnya akan bergosip tentang wanita itu atau lebih tepatnya gadis itu karena ayah Xavier mengatakan bahwa gadis itu masih tersegel, entah dari mana pria itu mengetahuinya.
Sesampainya di ruang kerjanya Xavier membuka kancing bagian bawah jasnya lalu duduk di kursi kerjanya, beberapa dokumen yang harus dia tanda tangani sudah menumpuk di atas mejanya. Sebelum Xavier mengerjakan pekerjaannya di menekan telefon untuk meminta asistennya mengambilkan dia segelas kopi. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin bagi Xavier untuk meminum kopi sebelum mengerjakan pekerjaannya.
Tok
Tok
Tok"Masuk."
Seorang wanita bertubuh sexy yang berpakaian sopan tapi elegan membawa sebuah kopi di tangannya lalu meletakkan kopi itu di meja kerja Xavier dengan hati-hati karena jika sampai kopi itu mengenai dokumen yang ada di meja itu maka dia akan mendapatkan masalah. Saat sudah meletakkan kopi itu asisten Xavier yang bernama Ana mulai memberitahu jadwalnya untuk hari ini.
"Pilih sebuah restoran yang tidak berisik untuk pertemuan nanti siang jika bisa pesan saja restorannya selama satu jam." Ana sangat tahu bahwa atasannya tidak suka dengan keramaian dan juga tidak suka di ganggu saat berdiskusi dengan orang lain maka dari itu Ana selalu memilih restoran yang pas untuk pertemuan atasannya dengan relasi kerjanya.
"Baik sir."
"Kau bisa keluar."
Kemudian asisten itu keluar dari ruang kerja Xavier. Xavier pun mulai mengerjakan pekerjaannya hingga waktu pertemuannya tiba, dia berdiri lalu keluar dari dalam ruang kerjanya. Sang asisten sudah berada di depan pintu ruang kerjanya dengan sebuah dokumen yang dia pegang.
Mereka pun memasuki lift dan saat berada di dalam lift asisten yang bernama Ana itu sesekali mencuri pandang pada atasannya yang entah mengapa semakin hari semakin tampan. "Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Xavier dengan wajah datar.
Ana langsung merutuki kebodohannya yang memandang sang atasan, atasannya pasti merasa risih dengan tatapannya. "Tidak sir."
Xavier tidak membalas ucapan Ana dan tidak bertanya lebih jauh karena dia tidak ingin asistennya itu merasa semakin malu jadi dia hanya diam. Lift terbuka dan mereka keluar dari dalam lift lalu berjalan keluar perusahaan dengan beberapa pasang mata yang memperhatikan kedua orang yang kelihatan serasi itu.
"Ana menang sangat cocok jika harus menjadi kekasih atasan kita, lihatlah saat mereka berjalan bersama, mereka terlihat serasi."
Ana yang mendengar bisikan orang-orang disekitarnya menjadi semakin percaya diri untuk membuat Xavier menjadi kekasihnya lagi pula selama ini hanya dia satu satunya wanita yang dekat dengan atasannya itu jadi dia memiliki kesempatan sangat besar untuk merebut hati Xavier. Sayang sekali karena Ana tidak tahu bahwa Xavier sudah di jodohkan dengan seorang gadis berumur 23 tahun. Jika Ana mengetahui hal ini dia pasti tidak akan sepercaya diri ini untuk memiliki seorang Xavier.
Tiga pukul menit kemudian Xavier dan asistennya sampai di sebuah restoran bintang lima yang sudah di pesan khusus oleh Ana untuk satu jam ke depan. Saat Xavier akan memasuki restoran itu dia melihat wanita yang kelihatan marah pada seorang pelayan. Ketika Xavier semakin dekat dengan wanita itu dia mengerjitkan alisnya karena ternyata wanita itu adalah Meisya. Wanita yang dijodohkan pada dia oleh Daddynya.
"Bukannya restoran ini terbuka untuk umum? Sejak kapan restoran ini tidak menerima pelanggan?! Apa kalian sudah ingin bangkrut?!!" ucap Meisya yang terlanjur marah pada pelayan di depannya, pelayan itu mengatakan bahwa semua reservasi yang di lakukan satu jam ke depan dibatalkan karena ada seseorang yang memesan seluruh restoran ini.
"Kami bukannya tidak mau menerima pelanggan nona tapi untuk satu jam ke depan restoran ini sudah di pesan oleh seseorang jadi kami mohon maaf atas ketidak nyamanannya." Balas pelayan itu dengan nada sopan karena dia tahu siapa wanita di depannya ini. Jika dia sampai menjadi subjek kemarahan wanita ini maka dia harus bersiap siap untuk di pecat dan di permalukan.
"Memangnya siapa yang memesan restoran ini secara mendadak? Apakah dia seorang tiran kaya sampai-sampai dia memesan seluruh restoran secara tiba-tiba atau dia hanya seseorang yang terlalu sombong dan ingin menunjukkan kekayaannya? Cepat katakan padaku siapa yang memesan restoran ini dan aku akan menghancurkan orang itu."
"Aku yang memesannya nona, apa kau benar-benar mau menghancurkanku?" sebuah suara yang membuat bulu kuduk Meisya meremang membuatnya mengalihkan tatapannya pada sosok itu.
Saat Meisya menatap Xavier entah mengapa dia merasa merinding, pria ini berbahaya! Itu yang dikatakan batin Meisya saat menatap Xavier yang memiliki aura yang membuatnya ketakutan, aura ini seakan akan menindasnya dan percayalah bahwa bukan hanya dia yang merasa merinding mendengar suara Xavier bahkan pelayan di depan Meisya serta Ana asisten Xavier juga ikut merinding.
"Huhh jadi kau yang memesan restoran ini? Apa kau begitu sombong hingga memesan seluruh restoran?" meskipun Meisya merasa terintimidasi dengan tatapan Xavier tapi Meisya tetaplah Meisya yang tidak kenal takut dan tidak mudah tunduk pada siapapun.
"Bukan hakmu untuk mengomentariku nona!"
Ucapan Xavier sukses membuat harga diri yang Meisya junjung tinggi terkoyak. Meisya yang merasa malu pun semakin marah pada pria yang tidak di kenalnya ini berbeda dengan Xavier yang masih berwajah datar. Di sisi lain Ana tersenyum mengejek pada wanita di depannya, dia cukup tahu siapa wanita di depannya ini, wanita ini adalah Meisya Velazquez yang terkenal dengan kesombongannya dan saat dia melihat atasannya berhasil mempermalukan wanita sombong ini dia sangat senang.
"Kau.. Kau brengsek! aku akan membalasmu nanti."
"Aku akan menunggunya!"
Meisya langsung pergi dari restoran itu dengan perasaan marah sekaligus malu. Baru kali ini dia benar-benar di permalukan di hadapan orang lain. Dia rasa apa yang dilakukan Verdinand sudah cukup melukai egonya dan sekarang dia dipermalukan di depan orang lain! Itu cukup membuat Meisya ingin menangis detik ini juga. Meskipun Meisya terkenal sebagai ratu dunia malam tapi nyatanya dia sangat cengeng jika sudah di permalukan dan pria itu sukses membuat Meisya menangis.
*****
Follow akun ini guys serta vote and comment ya guys supaya mini makin semangat buat lanjut 🤓
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER OBSESSION (BOOK 1)
RomanceFollow dulu sebelum baca guys 😘 Kisah tentang Meisya seorang perempuan berusia 23 tahun yang masih melajang, dia terkenal sebagai wanita yang suka bergota ganti pasangan hingga suatu ketika dia dipertemukan dengan seorang pria yang mampu meluluhlan...