Pov Author
Kediaman Velazquez, New YorkMalam ini adalah malam dimana Meisya Velazquez akan bertemu dengan calon suaminya, wanita itu sebenarnya memiliki niatan licik dengan tidak memakai baju yang sopan agar perjodohannya di batalkan. Pada saat Meisya berbelanja dia tidak satupun membeli baju yang sopan untuk acara malam ini tapi dia justru membeli sebuah dress yang kekurangan bahan, ketika Meisya melihat penampilannya di cermin dia merasa sangat senang karena dengan penampilan seperti ini pasti orang tua dari pria yang akan di jodohkan dengannya akan berpikir ribuan kali untuk menjodohkan anaknya dengan dia.
Bukan hanya baju kekurangan bahan yang Meisya pakai tapi dia juga memakai make up menor serta lipstik merah menyala, saat wanita itu merasa puas dengan penampilannya dia bersiap untuk keluar dari dalam kamarnya tapi dia langsung merasa terkejut dengan kedatangan Mommy nya yang bersandar di samping pintu sambil menatapnya dengan tajam dan jangan lupa satu kantung belanjaan di tangan sang Mommy.
Entah mengapa dia memiliki firasat yang buruk mengenai kantung belanjaan itu dan saat Mommy nya berjalan mendekatinya lalu berhenti tepat di depannya, Meisya langsung melihat bahwa ternyata kantung belanjaan itu adalah kantung belanjaan dari sebuah butik baju yang biasa Mommy nya datangi.
"Mommy sudah menduga bahwa kau mungkin saja salah dalam memilih baju dan ternyata dugaan Mommy benar tapi kau bukan hanya salah memilih baju, kau juga sengaja berpakaian mirip seperti jalang yang haus belaian."
Hati Meisya merasa tersentil mendengar perkataan sang Mommy yang sangat tajam. Meisya memang sengaja berpakaian seperti itu tapi dia tidak menduga bahwa ucapan menghina Mommy nya akan membuat dia sakit hati, seakan akan dia sangat di rendahkan dengan begitu dalam padahal dia memang sengaja berpakaian itu tanpa paksaan siapapun. Ternyata dikatakan sebagai jalang sangat menyakitkan ditambah mungkin orang diluaran saja sudah menganggap wanita itu jalang sejak lama bahkan meskipun Meisya tidak memakai pakaian kekurangan bahan mungkin itu tidak akan mengubah fakta bahwa dia ratu dunia malam yang nakal.
"Ucapan Mommy terlalu kejam, aku hanya tidak mau di jodohkan." ucap Meisya dengan manja ditambah dengan kilat sedih di ke dua matanya yang indah, dia sekarang seperti burung phoenix yang terluka dan siapapun tidak akan sanggup untuk memarahi wanita itu lebih jauh jika sudah melihat tatapan sedih dari seorang Meisya, si ratu drama.
"Bukankah Daddy sudah bilang sayang bahwa perjodohan ini sudah final? Dengan tingkahmu untuk memakai pakaian seperti ini saat pertemuan dengan calon suamimu akan membuat keluarga kita malu sayang, lagi pula Mommy jamin bahwa calon suamimu sangat tampan, andai saja Mommy belum menikah dengan Daddy mu mungkin sekarang Mommy akan menggoda calon suamimu itu bahkan Verdinand tidak ada bandingannya dengan calon suamimu ini."
Meisya merasa jengah dengan keyakinan Mommy nya yang menurutnya kelewat batas, dia adalah ratu dunia malam jadi dia sudah biasa dalam melihat ketampanan oleh karena itu tidak akan ada yang menggetarkan jiwanya sampai dia harus menggoda pria itu untuk menyukainya dan sang Mommy berkata seolah olah pria yang di tunangkan dengan dia adalah pria paling tampan yang akan membuat dia meleleh.
"Terserah Mommy saja, awas saja jika nanti pria itu tidak sesuai apa yang dikatakan oleh Mommy."
"Itu baru anak Mommy, kau tenang saja sayang pilihan Daddy dan Mommy tidak pernah salah. Sekarang cepat ganti pakaianmu dengan pakaian ini, juga hapus make up menormu itu."
Mommy Meisya menyodorkan kantung baju yang di pegangnya pada Meisya dan wanita itu menerimanya dengan malas karena rencana yang dia susun dengan baik sudah gagal karena ketahuan oleh Mommy nya. Dengan terpaksa Meisya mengganti pakaiannya dengan sebuah dress berwarna peach, jujur saja Meisya baru kali ini memakai baju seperti ini karena terakhir kali dia memakai pakaian yang sopan adalah saat dia junior high school bahkan dia sudah tidak mengingat kapan tepatnya hal itu terjadi.
Meisya menatap jijik dengan penampilan nya saat ini karena dirinya sekarang bukan dia yang biasanya, dress itu mungkin cantik bagi gadis lain tapi Meisya adalah ratu dunia malam, bagaimana bisa dia memakai pakaian seorang bocah yang menurutnya sangat norak ini tapi mau bagaimana lagi karena ini juga atas paksaan Mommy nya dan mungkin jika dia tidak menuruti sang Mommy kartu debitnya akan di sita dalam waktu dekat jadi dia tidak berani berpikir untuk melepas dress yang melekat di tubuhnya.
Meisya pun keluar dari dalam kamarnya dengan gaya rambut yang yang benar - benar bukan type nya, mau bagaimana lagi ini adalah karya Mommy nya yang membuat dia berubah menjadi gadis yang cupu. Saat dia datang ke meja makan keluarga, Meisya masih saja menundukkan kepalanya karena sejak tadi tangannya di seret oleh sang Mommy.
"Wahh ternyata Meisya sudah hadir, kemarilah sayang." Meisya mendongakkan kepalanya lalu menatap Daddy nya tapi matanya tidak sengaja menatap seseorang yang sangat dia benci dan ingin dia remukkan wajahnya, orang itu adalah pria mengesalkan yang dia temui di restoran waktu itu dan sekarang pria itu sedang duduk di kursi yang biasa dia pakai.
Keterkejuatan Meisya masih membuncah karena melihat pria yang dibencinya hadir di acara perjodohannya tapi gadis itu masih belum berpikir bahwa pria itu adalah calon suaminya karena dia langsung menatap sang Daddy.
"Siapa dia Daddy?" tanya Meisya sambil menunjuk Xavier dengan tangan kirinya serta dengan nada benci yang tidak dia tutup tutupi dan membuat semua orang di ruangan itu terkejut tidak terkecuali orang tua Xavier.
Mommy Meisya yang melihat tingkah anaknya langsung menarik tangan sang anak yang sangat tidak sopan, dia juga menatap Meisya dengan pandangan tajam meminta agar gadis itu menghentikan tingkah konyolnya tapi gadis itu sama sekali tidak memperdulikan kode dari Mommy nya, dia terlanjur kesal saat melihat pria menyebalkan di depannya ini.
Berbeda dengan gadis itu Xavier justru menyeringai dalam hatinya tapi wajahnya masih sedatar biasanya, dia sangat senang melihat keterkejutan gadisnya yang menurutnya sangat menggemaskan, sebentar lagi dia akan memiliki gadis itu hanya untuknya seorang. Jangan harap Meisya bisa pergi ke club saat menikah dengan seorang Xavier karena pria itu penuh dengan aturan yang akan membatasi ruang gerak Meisya.
"Aku adalah calon suamimu gadis kecil." ucap Xavier dengan nada yang datar meskipun dalam kalimatnya terselip nada candaan.
"Aku bukan gadis kecil dan kau tidak akan pernah menjadi calon suamiku sialan!!"
"Tutup mulut kasarmu itu gadis kecil! Aku tidak suka kau membentak calon suamimu ini."
*****
Meisya kena marah tuh sama abang Xavier, gimana, kalian mau jugak di marahin sama babang Xavier? 🤣Jangan lupa vote dan follow supaya minvi semangat update yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER OBSESSION (BOOK 1)
RomansaFollow dulu sebelum baca guys 😘 Kisah tentang Meisya seorang perempuan berusia 23 tahun yang masih melajang, dia terkenal sebagai wanita yang suka bergota ganti pasangan hingga suatu ketika dia dipertemukan dengan seorang pria yang mampu meluluhlan...