3

6.9K 399 53
                                    

Pov Author
Brookfield Place, New York

Tibalah hari dimana Meisya harus bertemu dengan orang yang dijodohkan dengannya, mungkin nanti malam wanita itu akan langsung naik darah saat tahu bahwa pria yang dijodohkan dengannya adalah pria sama yang sudah membuat harga dirinya di injak injak.

Saat ini wanita itu sedang shoping ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa baju yang menurutnya menarik dan cocok untuk dipakai dirinya, tentu saja seorang Meisya tidak membeli barang murahan dan dia melihat lebel harga baju itu sebelum membelinya, jika harga baju yang dia sukai terlalu murah menurut Meisya maka dia tidak akan membelinya karena bagi dia itu seperti mempermalukan diri sendiri jadi tidak peduli seberapa suka Meisya pada sebuah pakaian jika harganya terlalu murah atau bisa di bilang murah maka wanita itu tidak akan membelinya.

Wanita itu lebih peduli mengenai harga dari baju itu sendiri dari pada kualitas baju yang biasanya di pertimbangkan oleh orang banyak tapi kesombongan Meisya membuatnya selalu memperhatikan detail dalam kehidupannya, bagi dia jika orang lain suka membeli barang murahan maka itu urusan mereka, hanya se simple itu. Terlihat seorang pelayan yang menghampiri Meisya dengan sebuah dress di tangannya.

"Nona kurasa dress ini sangat cocok untukmu, dress ini adalah keluaran terbaru." tawar pelayan itu pada Meisya yang langsung melirik pelayan itu, matanya langsung berbinar saat melihat dress putih bermotif sulur sulur seperti kain brokat hanya saja ini lebih simple. Kemudian Meisya mengambil dress itu dan melihatnya, ketika matanya tidak sengaja melihat bandrol harga dia langsung melemparkan dress itu ke lantai dengan tatapan menghina.

"Harganya hanya 500$? Dress dengan harga murah seperti itu tidak cocok untuk aku pakai bahkan dress itu tidak ada disebelah mataku!" ucap Meisya yang merasa terhina karena pelayan itu menawarkan dia dress yang sangat murah. Pelayan itu kelihatan terkejut dengan reaksi tiba tiba Meisya yang menurutnya sangat mengesalkan padahal tadi dia sangat menyukai dress itu tapi saat tahu harganya dia malah melempar dress itu.

Dengan perasaan takut sekaligus kesal pelayan itu mengambil dress yang di lemparkan Meisya ke lantai, apa yang dilakukan wanita itu membuat beberapa orang menatap penasaran pada mereka dan hal itu membuat Meisya justru senang karena dia bisa menunjukkan kekayaannya serta pengaruhnya. Tanpa pikir panjang Meisya meminta pelayan lain untuk memanggil manajer mereka ke sini dan tanpa penolakan pelayan itu langsung memanggil manajernya karena dia tidak mau mendapat bully an dari Meisya Velazquez yang terkenal dengan kesombongannya dan tindakannya yang semena mena.

Beberapa menit kemudian datang seorang pria yang sedikit berumur dan saat pria itu melihat Meisya, dia langsung tersenyum dengan senyum menjilat yang sangat terlihat. "Apa yang terjadi hingga anda terlihat marah nona?"

"Pelayanmu ini menghinaku!" ucap Meisya dengan santai tanpa memikirkan bahwa ucapannya bisa membuat orang lain salah paham padahal pelayan itu sama sekali tidak memiliki niatan untuk menghinanya dan hanya menawarkan sebuah dress. Tentu saja pelayan itu tahu siapa Meisya Velazquez hanya saja dia tidak menduga bahwa wanita ini akan sekeji ini untuk membolak balikkan sebuah kebenaran.

Manajer itu kemudian menatap pelayan di sampingnya yang masih memegang sebuah dress di tangannya dan pelayan itu membalas tatapan itu dengan ketakutan, meskipun pelayan yang bernama Alle itu tahu bahwa dirinya tidak bersalah tapi tetap saja dia takut karena dia yakin bahwa boss nya akan lebih mempercayai ucapan Meisya dari pada dirinya yang hanya seorang pelayan. "Berani beraninya kau menghina nona Meisya!!" marah manajer itu pada Alle yang menatapnya ketakutan.

"Saya tidak bermaksud menghina nona Meisya tuan, saya hanya berniat menawarkan dress ini." ucap Alle yang sama sekali tidak di pedulikan oleh manajer itu.

"Jangan berbohong pelayan bodoh! Semua orang di sini bisa menjadi saksi bahwa kau menghinaku!" bela Meisya yang menggunakan semua orang di sini sebagai senjata, tentu saja tidak akan ada yang mau membantah ucapan Meisya meskipun mereka tahu bahwa kenyataannya tidak seperti yang disampaikan oleh Meisya tapi mereka tidak berani mengatakannya karena mereka tidak mau bernasip sama seperti pelayan itu.

"Mulai hari ini kau di pecat!!" ucap manajer itu yang membuat pelayan bernama Alle langsung jatuh terduduk lalu memegang kaki manajernya.

"Saya mohon jangan pecat saya tuan, saya membutuhkan pekerjaan ini untuk membeli obat adik saja." mohon Alle sambil menangis terisak tapi manajer itu tidak kelihatan ingin menarik kata katanya lagi pula pria itu cukup tahu apa keinginan Meisya dengan memanggilnya jadi tentu saja dia tidak akan berani menolaknya. Jika dia menolak bisa bisa hidupnya hancur karena berani menjadi musuh seorang Meisya.

Tanpa rasa kasihan manajer itu melepaskan cengkeraman pelayan itu dan melangkah ke samping untuk menghindari pelayan tersebut. "Karena kau sudah membuat baju itu kotor dengan tangisanmu maka kau tidak akan mendapatkan uang gaji terakhir, sebagai ganti rugi untuk baju itu, sekarang pergi dari sini!!"

Alle semakin menangis dengan kencang ketika mendengar ucapan manajer itu, dia lalu merangkah ke arah Meisya lalu memegang kakinya. "Nona saya mohon maafkan saja dan bujuk manajer untuk tidak memecat saya."

Dengan senyum puas di wajahnya Meisya langsung menendang pelayan itu hingga pelayan itu terjatuh ke belakang. "Itu salahmu karena tidak becus dalam bekerja dan hapus air mata buayamu itu karena itu tidak ada gunanya. Lain kali jika kau menghinaku lagi maka aku tidak akan membiarkan masalahnya pergi begitu saja seperti saat ini. Sekarang karena aku sudah memberimu keringanan maka kau bisa pergi dari sini karena aku muak dengan wajah polosmu itu!"

Manajer yang paham akan situasinya langsung memanggil security dan mereka langsung menyeret Alle yang terus menangis. Ketika Meisya melihat hal itu dia merasa sangat puas sekali setelah kemarin suasana hatinya buruk. Kemudian Meisya mengambil sebuah cek di tas selempangnya lalu meminta bolpoin pada pelayan. Meisya pun menulis sebuah angka lalu memberikan cek itu pada sang manajer yang langsung tersenyum ketika melihat nominal yang berada di cek itu. Nominalnya adalah 20.000$.

Orang orang yang melihat hal itu hanya bisa menyumpahi sosok Meisya di dalah hati mereka karena wanita itu begitu sombong dan bertindak semena mena
****
Di sebuah ruangan minimalist seseorang dengan pakaian hitam berdiri di depan sebuah meja kerja dan di balik meja kerja itu duduk seorang Xavier yang ketampanannya tidak dapat di ragukan lagi. Semua wanita akan menjerit ketika melihat penampilan Xavier saat ini karena beberapa kancing kemejanya terlihat di lepas serta rambut yang sedikit acak acakan.

"Apa yang dilakukan gadisku hari ini?"

"Nona pergi ke sebuah pusat perbelanjaan lalu dia membuat seorang pelayan di pecat dari tempat kerjanya hanya karena pelayan itu menawarkan dress seharga 500$ pada nona."

"Sepertinya gadisku sangat nakal, lihat saja saat aku menikahinya. Dia tidak akan bertindak sembarangan lagi!"
*****
Sekali lagi mohon jangan bully karakter Meisya yang sombong guys 😂 😂

Jangan lupa vote, comment and FOLLOW akun ini ya guys

Baca juga cerita minvi yang lain, pastinya gak kalau serunya dungg

XAVIER OBSESSION (BOOK 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang