06.30
Kriiing kriiing kriiing
Calianda terbangun mematikan jam beker nya yang terus berbunyi. Ia mengucek kedua mata nya dan beranjak dari kasur ke kamar mandi.
Calianda kini berada di depan cermin memakai seragam sekolah dengan rapi.
" Nah beres... Eh tunggu ", Clip bunyi jepit rambut yang kini melesat di rambut dekat atas telinga kirinya tampak cantik ia pakai.
" Nah selesai, ih gue cantik juga hihihi. Eh iya kalau gak salah kalau cewek gembungin pipi nanti bakal keliatan imut, cobain ah ", Calianda sontak menggembungkan kedua pipinya dan alhasil.
" Ihh kok muka gue malah mirip monyet ragunan, anjiiir ",runtuk Calianda sebal karena tidak semua yang ia tahu ternyata benar adanya, buktinya kali ini dia tidak seimut yang dibayangkan justru sebaliknya mirip monyet ragunan.
Calianda memutuskan untuk ke ruang makan, disana sudah ada mama dan papa nya yang sedari tadi menunggu nya turun. Mereka tersenyum ke arah putri cantiknya, lalu menawarkan sarapan yang sudah ada di meja.
Calianda dan kedua orang tua nya memakan dengan tenang hanya ada suara dentuman sendok yang membentur piring dengan terisi sarapan mereka. Calianda meminum segelas air putih lalu menaruh kembali di atas meja.
" Pah,mah,lia pamit sekolah ya ", ucap Calianda dengan senyum setelah mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara bergantian.
" Iya hati-hati sayang ", jawab kedua orang tuanya.
" Siaap ", ucap Calianda dengan posisi tangan hormat.
____
" Ca, masa tadi gue nyoba buat gembungin pipi gue tapi kok malah mirip monyet ragunan ya? ,hemm ", ucap Calianda terheran-heran sambil menopang dagu.
" Mana gue tau li, kan gak semua orang bisa seimut yang dibayangkan. Kecuali pipi dia pada awalnya emang udah tembem, lah kalau luh kan gak terlalu tembem tapi tenang luh masih cantik kok ", ucap Alisa Liana yang kerap dipanggil Icha oleh teman sekelasnya termasuk Calianda dengan tenang sambil menatap Calianda yang kebingungan dengan pertanyaan nya tadi.
" Gitu ya, yaudah deh setidaknya gue masih cantik hehehe ".
Cengiran kuda itu kini terpancar dari wajah Calianda setelah mendengar ucapan teman sebangku nya itu dan Alisa hanya bisa tersenyum melihatnya lalu meminta catatan pr Calianda dengan santai untuk membagi nya dengan teman sekelas yang belum mengerjakan seperti dirinya. Calianda memberikan nya lalu menopang dagu dengan bibir manyun merasa bosan dengan suasana damai di kelasnya.
" Dor ".
" Eh yaampun ", kaget Calianda yang mendapat kekehan dari orang yang mengagetkan nya.
" Gak seru luh,masa kagetnya kaya begitu yang mainstream gitu kaya misal MUKA GUE MIRIP MONYET RAGUNAN. HAHAHAHAHAHA ", ledek Haiden yang sedari tadi mendengar percakapan Calianda dan Alisa namun ia sengaja menghampiri Calianda saat Alisa pergi karena mungkin Calianda akan latah dengan kata ' muka gue mirip monyet ragunan ' ternyata tidak Calianda hanya terkejut biasa.
" Ideeen!!!! Ish ngeselin banget sih pagi-pagi gue sumpahin luh kepeleset di depan umum terus pantat luh basah ".
" Yeehh gue juga bisa nyumpahin luh semoga kepeleset terus muka luh maskeran pake tai kebo. HAHAHAHAHAHA ".
Tawa Haiden berhasil membuat Calianda kesal dan melipat kedua tangannya di depan dada.
" Ish, udah ah gue laper males ngadepin human sengklek macem luh ", ucap Calianda sebelum melenggang pergi dari kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be with you
Teen FictionHobiku hanya satu yaitu mengganggumu, tapi kalau ada yang berani menghancurkan hidupmu bersiaplah berhadapan denganku. •••• Dengan seribu keusilan dan tingkahmu adalah suatu alasanku bisa bersahabat dengan seseorang seperti dirimu. Kisah kami banyak...