Part 2

1.7K 148 19
                                    

"Yuta, berikan aku pekerjaan."

"Demi Tuhan Lee Taeyeong! Kau baru saja menikah dengan putra konglomerat dan kau sekarang meminta pekerjaan?"

Taeyeong mengerucutkan bibirnya. Memutar otaknya untuk memberikan alasan pada sahabatnya sejak kecil. Tidak mungkin Taeyeong mengatakan jika dia membutuhkan pekerjaan untuk biaya kuliahnya semester depan. Jaehyun hanya ingin membiayai kuliahnya dengan batas waktu tertentu. Taeyong juga sudah memperkirakan, tidak mungkin dia bisa lulus semester depan. Jadi, mulai sekarang dia harus mencari pekerjaan. Meminta uang pada orangtuanya? Taeyong masih memiliki malu.

"Aku hanya ingin mandiri. Tidak mungkin aku bergantung pada Jaehyun selamanya. Aku juga ingin mempunyai penghasilan," Taeyong beralasan.

Yuta menatap sahabatnya dengan pandangan memuja. Sejak kecil, Yuta terlalu mengagumi Taeyong, ---atau mungkin juga menyukainya. Taeyong memiliki semangat untuk hidup dan banyak bersyukur. Jangan lupakan wajah rupawan Taeyong, hidung yang mancung, alis yang lebat, bibir yang tipis dan kemerahan, rahang yang tegas. Taeyong sudah mewakili sebuah keindahan.

Namun, Yuta harus menelan pil pahit sebelum bisa mengungkapkan perasaannya. Sahabatnya ini sudah dijodohkan dengan putra konglomerat. Sebenarnya Yuta juga sama kaya, memiliki harta yang banyak. Hanya saja, Yuta bukan tipe yang suka memamerkan harta, sehingga banyak orang yang beranggapan kalau dia hanya pemuda biasa.

"Ayolah Yuta... Ibumu bahkan memiliki banyak cabang restoran Jepang. Aku bisa mencuci piring atau bersih-bersih." Taeyong memohon.

"Kau tidak pantas melakukannya."

Taeyong kembali mengerucutkan bibirnya, memasang wajah sendu. "Lalu, apa yang pantas kulakukan?"

Yuta menatap wajah menggemaskan itu sejenak, kemudian menghela nafasnya. "Aku akan meminta Ibu untuk menempatkanmu di salah satu restorannya. Bukan pekerjaan berat tentu saja. Kau tidak boleh lelah."

Taeyong mengembangkan senyumnya. Sahabatnya ini selalu saja bisa luluh jika Taeyong yang memintanya. Yuta selalu memenuhi permintaan Taeyong, walau kebanyakan permintaan sederhana. Taeyong bukan manusia brengsek yang meminta permintaan aneh, hanya permintaan sederhana, tapi mampu membuat pria cantik itu bahagia.

Persahabatan Taeyong dan Yuta dimulai saat mereka bertemu di sekolah dasar. Saat itu Taeyong masuk di sekolah elit dikarenakan ayah Yuta mendapat rekomendasi dan bonus dari pekerjaannya. Taeyong bertemu dengan Yuta yang kebetulan satu kelas dengannya. Garis wajah Taeyong dan Yuta sedikit mirip, sehingga banyak yang kesulitan membandingkan keduanya. Bukannya risih, Taeyong dan Yuta justru berteman semakin dekat. Keduanya suka ketika ada yang menganggap mereka sebagai anak kembar.

Berawal dari sekolah dasar, Yuta juga mengikuti kemana Taeyong melanjutkan pendidikannya. Bahkan sampai mereka berada di bangku kuliah. Ini semua demi sahabat terbaik Yuta, --atau perasaan Yuta yang terpendam sejak masih kanak-kanak.

Siapa yang tidak mengenal Nakamoto Yuta, putra pengusaha terkenal yang berasal dari Jepang. Jika perusahaan keluarga Jaehyun memegang pasar Korea Selatan, maka perusahaan keluarga Yuta memegang pasar Jepang. Jika di negaranya sendiri, Yuta bagaikan putra mahkota. Seluruh gerakannya di sorot media. Yuta tidak banyak bergerak bebas di negaranya. Itu alasan Yuta ditempatkan di Korea Selatan, menikmati kebebasannya. Bersama Ibu yang tengah membangun bisnis kulinernya.

Namun, Taeyong tidak menyadari jika Yuta begitu kaya. Taeyong bahkan tidak menyadari jika sahabatnya itu menaruh rasa padanya.

“Kapan aku mulai bekerja?” tanya Taeyong antusias.

“Besok atau kapan saja kau mau.”

“Sepulang kuliah. Tapi aku harus tiba di rumah sebelum pukul 7 malam. Aku harus menyiapkan makan malam untuk Jaehyun.”

Hopeless | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang