Part 3

1.7K 153 18
                                        

Pagi ini Taeyong bangun lebih cepat dari hari sebelumnya. Dia takut jika Jaehyun akan bangun, sebelum dia selesai menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Taeyong tidak mau jika mendapat pukulan lagi. Ditambah, hari ini dia menjadi hari pertamanya bekerja di usaha mamanya Yuta.

"Namamu Taeyong kan?" Suara perempuan menegur Taeyong saat dia menyiram tanaman yang ada di belakang rumah.

"Ah. Iya." Taeyong menjawab gugup karena terkejut. "Aku masuk dulu." Taeyong bergegas menggulung selang yang dia gunakan tadi. Dia ingat perjanjiannya dengan Jaehyun, tidak akan muncul di hadapannya. Termasuk perempuan ini juga kan?

"Aku Lisa." Perempuan itu mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Eh, tapi." Taeyong tampak ragu. Tapi dia tidak ingin terlihat tidak sopan.

"Lee Taeyong." Akhirnya Taeyong membalas uluran tangan itu.

Perempuan itu tersenyum ramah. "Kau bangun pagi sekali."

"Aku harus mengerjakan beberapa pekerjaan karena akan berangkat kuliah pagi ini."

Lisa mengangguk mengerti.

"Kau menyukai Jaehyun?" Lisa bertanya ragu.

Taeyong menatap Lisa dengan pandangan tidak percaya.

"Maaf." Lisa menyesal karena bertanya.

Taeyong menghela nafasnya. "Tidak apa-apa. Mengenai pertanyaanmu, jawabannya, belum. Kenapa belum? Karena kami terikat pernikahan. Kami sudah diikat dihadapan Tuhan. Kami juga punya tanggungjawab pada keluarga masing-masing. Hari ini aku tidak menyukai atau mencintai Jaehyun. Tidak tau kalau besok. Karena aku tipe orang yang menjaga komitmen."

Lisa menunduk setelah mendengar kalimat Taeyong.

"Sebaiknya kau kembali. Jaehyun akan marah sekali jika melihatmu bersamaku."

"Maaf." Lisa berucap lirih.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Kau tidak salah."

"Aku mencintai Jaehyun. Kami berencana menikah, tapi keluarga Jaehyun tidak menyetujui karena aku bukan orang Korea asli. Tapi sekarang aku seperti menjadi perusak rumah tangga orang." Lisa menundukkan kepalanya.

Taeyong menatap Lisa. Dia yakin kalau perempuan yang ada dihadapannya ini adalah perempuan baik. Taeyong dapat melihat perasaan bersalah yang besar di wajahnya saat mengucapkan penyesalan.

"Tidak ada yang merencanakan keadaan ini. Kau juga pasti tidak ingin. Walaupun aku sedikit kecewa, tapi aku tidak bisa menyalahkanmu," ujar Taeyong dengan bijak.

Lisa diam sejenak sambil menggigit bibirnya. Dia menatap Taeyong seperti menimbang sesuatu.

"Boleh aku meminta tolong padamu?" Pinta Lisa setengah memohon.

Taeyong mengeryitkan keningnya. "Apa yang bisa aku bantu?"

"Aku akan kembali ke negara asalku, Thailand. Jaehyun belum aku beritahu. Saat aku pergi, bisa kau menjaga Jaehyun?"

Keryitan kening Taeyong semakin dalam. Dia sama sekali tidak mengerti.

"Ah, aku minta maaf. Aku salah ucap. Aku akan pergi dalam waktu dekat. Aku akan melepaskan Jaehyun. Aku melakukannya karena aku mencintai Jaehyun dan aku tau kau orang baik. Aku tidak ingin merusak rumah tangga kalian. Aku merelakan Jaehyun bersamamu. Mungkin hal baik yang bisa aku lakukan untuk Jaehyun. Aku tau kalau aku salah. Untuk itu maafkan aku." Lisa menundukkan tubuhnya hingga 90°.

"Kau tidak perlu melakukan itu." Taeyong menegakkan kembali tubuh Lisa.

Air mata sudah menetes di wajah Lisa yang memerah. "Aku tidak bisa bahagia di atas penderitaan orang lain. Kau pasti menderita karenaku."

Hopeless | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang