[VJOY]
Akarta tepat terpencil yang jauh dari padatnya kota. Tempat indah nan asri ini, menjadi pemandangan yang akan sering dijumpai ketika tiba.
Namun bagi seorang Varren Aditya, berada Ditempat ini sama saja bermain wahana yang tidak akan pernah b...
Si anak kecil berlari mendekat, bilang pada seorang lelaki kecil bertubuh gemuk yang tengah duduk sendiri di ayunan. "Dipanggil Bu Sinta tuh!" Si anak kecil sebal, sebab ucapannya tak dikubris sama sekali. "Yaudah terserah!" Si anak itu berlari lagi menjauh dari lelaki kecil yang duduk menunduk tanpa sedikit tersenyum.
"Itu Bu Sinta!" Walau masih dapat mendengar, lelaki kecil itu tak sedikitpun berbalik.
"Ya ampun! Varren!" Wanita tua bernama Sinta berlari mendekat, dari wajahnya terlihat Khawatir bukan main. "Ya ampun Varren, kamu ibu cariin kemana-mana." Bu Sinta berjongkok menatap Varren kecil yang masih menunduk, rambut hitam nya bebas menutupi mata. "Pulang yuk? Mama udah jemput didepan?" Tangan Bu Sinta merapikan helai rambut itu perlahan, sehingga ia bisa melihat wajah Varren kecil yang tampan. "Pulang yuk?" Bu Sinta tawar lagi ketiga kalinya. Tak ada balasan suara dari Varren kecil.
Bu Sinta melirik anak kecil yang sejak tadi berdiri dibelakangnya. Varren kecil ini memang dikenal sebagai siswanya yang penyendiri, terkadang Varren terlihat sendiri ketika temannya asik bermain bersama. "Ken mau nemenin Varren?" Ken kecil melotot, meski bibirnya manyun. "Varren ditemenin Ken ya ketemu mama?
Varren melirik sedikit Ken dibelakang Bu Sinta. "Gak mau,"
"Kenapa?"
"Mama jahat."
Bu Sinta diam-diam menatap Varren sendu. "Yaudah pergi sama Bu Sinta yuk? Sama Ken juga?" Varren milirik lagi, namun kini kepalanya berani mendongak.
"Gak mau ah! Ken sama Bu guru aja! Gak mau sama dia!"
Bu Sinta tersenyum menatap Ken yang masih memberengut, sedangkan Varren kecil raut wajahnya datar. "Katanya Ken mau punya sahabat? Varren bisa jadi sahabat Ken loh, teman main Ken. Begitu juga Varren, Ken bisa jadi sahabat Varren nantinya."
"Tapi Ken gak mau sama Varren, Varren pendiem!"
Bu Sinta terkekeh kecil.
"Aku gak pendiem!" Varren kecil membela, ada alasan lain kenapa dia tidak terlalu aktif seperti teman lainnya. Bu Sinta terkejut mendengar suara Varren jarang sekali ia dengar, baru kali ini Varren memperlihatkan raut wajah lain selain sendu dan datar.
"Tuhkan apa Bu Sinta bilang, kalian udah cocok jadi teman. Ayo Ken antar Varren dengan Bu Sinta yuk,"
Semenjak itu, Varren dan Ken kecil sering bertemu tanpa sengaja. Tidak ada percakapan diantara keduanya saat bertemu. Tapi lambat laun mereka yang sering bertemu berubah menjadi raut muka. Saling menatap sengit ketika bertemu, tersenyum pun tidak. Namun kita tidak tahu rencana ke depan yang sudah tertulis di perjalanan cerita keduanya. Semuanya mengalir bagaikan air.
Semua pertemuan kecil itu berbuah manis, Varren kecil punya banyak raut wajah sekarang. Dulu hanya tatapan datar dan sendu. Kini bertambah banyak seiring perjalanan cerita persahabatan mereka kian erat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.