[ tiga ]

142 35 63
                                    

Now Playing
/Terlalu cinta-Rossa/

"Kasian ya jadi keong, kalo mereka udah nikah gabakal pernah bisa satu rumah."

Hari ini secara tiba tiba semua guru mengadakan rapat di aula. Biasanya jika ada kelas kosong, para guru memberikan kebebasan pada muridnya. Karena jika diadakan rapat seperti ini murid murid di SMA STARLIGHT tidak akan pernah mau kondusif belajar. Hal ini membuat semua murid berhamburan keluar kelas terutama para kaum hawa yang berbondong bondong untuk menonton pertandingan basket di lapangan.

Suasana di lapangan kali ini sangat penuh. Itu karena yang akan bertanding basket adalah
si mostwanted disekolahnya, siapa lagi kalau bukan Melvin?

Semua gadis yang menonton dipinggir lapangan berteriak menyemangati saat peluit baru saja berbunyi yang menandakan pertandingan sudah dimulai.

Baru saja pertandingan dimulai, Melvin sudah memasukan bola ke ring lawan dengan sempurna. Seketika suasana lapangan menjadi tambah ramai dan bersorak menyemangati Melvin. Namun tidak ada sama sekali ekspresi senang yang terlihat dari wajah lelaki itu padahal ia baru saja mencetak skor di awal pertandingan dengan sempurna.

"Jangan seneng dulu lo, ini baru awal." Bisik salah satu musuh besarnya, Aland.

Sedangkan Melvin yang mendapat bisikan itu hanya tersenyum miring lalu kembali fokus pada lemparan bola dari tim lawan.

Selanjutnya pertandingan berjalan mulus dan pastinya tim Melvin yang terus terusan mencetak skor. Hal ini membuat tim lawan emosi dan semakin menggunakan ego dari pada fisiknya. Bola yang kini tengah berada ditangan Melvin direbut begitu saja oleh Aland secara paksa lalu melemparkan bola dari tengah lapang dengan emosi. Bola yang dilempar melambung tinggi, bukannya tepat pada sasaran, bola itu malah menghantam kepala seorang gadis yang tengah berjalan di pinggir lapangan dengan kencang. Membuat gadis itu pingsan ditempat.

"Bangsat." Umpat Melvin yang kini mulai tersulut emosi. Awalnya ia ingin meninju wajah musuhnya ini, tetapi dia urungkan karena melihat siapa orang yang pingsan. Ia dengan sesegera berlari menghampiri Luna lalu membawanya ke uks.

Melihat apa yang dilakukan oleh Melvin, para fans fansnya itu langsung memberi tatapan tak suka, iri dan juga benci. Tak sedikit juga yang senang ketika melihat kejadian didepannya itu, mereka sangat mendukung jika hubungan Melvin dan Luna kembali karena mereka berdua sangat cocok.

Tidak ada satupun orang yang tahu masalahnya dengan Luna terkecuali para teman temannya. Melvin adalah orang yang pandai menyembunyikan suatu masalah, ia pun tidak pernah menceritakan semuanya dengan detail. Yang penting, singkat padat dan jelas ia rasa itu sudah sangat cukup.

Kini Melvin sudah berada di uks. Berdiri terdiam memperhatikan Luna di pinggir ranjang. Sorot matanya menjelaskan perasaannya saat ini. Ia tidak bisa berbohong, bahwa perasaannya masih ada walaupun tinggal tersisa sangat sedikit. Ia lebih memilih egonya untuk tetap bersikap seperti ini, melihat kejadian satu tahun lalu dimana Rafa dan Luna berpelukan lalu menyatakan perasaannya, membuat ia merasa jijik, dikhianati dan lebih baik mundur.

Tanpa disadari Luna sudah membuka kedua matanya. Namun Melvin masih tetap pada lamunannya, memperhatikan wajah gadis didepannya itu.

Luna melebarkan senyumnya saat tahu ada mantan pacarnya yang tengah berdiri menatapnya. Ia sangat yakin seratus persen kalau Melvin yang membawanya kesini. Hal itu membuat ia semakin yakin kalau lelaki dihadapannya ini masih peduli padanya.

"Vin?"

Seketika lamunannya buyar begitu saja. Wajahnya yang datar sekarang menjadi semakin datar.

MELVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang