- inspirasi

6 1 1
                                    


Mencari inspirasi lewat dia
Hingga rasanya sirna
Baris puisi terhenti
Sebab dia pergi


Oki, melewati kelasnya dengan baik hari ini. Ia banyak menemukan teman baru, dan cerita-cerita baru. Mereka semua yang mengenal Oki tahu bahwa ia adalah sosok Naka, penulis buku Soul. Yang tidak tau hal itu pastinya sangat terkejut, bagaimana tidak penulis terkenal yang selama ini menyembunyikannya indentitas aslinya adalah teman sekelas mereka sekarang.

Sebenarnya Oki juga sedikit terkejut karena ada yang mengenalinya, dan ternyata ia adalah orang yang pernah datang ke launching bukunya. Oki sangat senang, ketika banyak orang yang membaca karya-karya, lalu memberikan komentar baik untuk bukunya. Hatinya semakin yakin, bahwa Genta pasti juga akan membacanya.

Bicara soal Genta, semalam ia di beritahu oleh Bundanya. Bahwa Genta sudah tau kalau ia berada di Indonesia, karena ayah menelfon mama Genta. Dan sudah pasti mama Genta akan memberitahu berita bahagia ini kepada putra semata wayangnya itu.

Oki bahagia akan hal itu, namun kembali lagi pada rasa bersalahnya pada Genta. Ia sangat takut jika Genta tidak senang dan marah padanya.

.
.
.

Genta berjalan gontai memasuki rumahnya, ia sangat lelah sekaligus senang. Proyeknya kali ini akan sedikit berbeda, karena bangunan yang akan dibangun adalah sebuah toko buku dan cafe. Ini akan sangat menyenangkan untuknya. Karena, Genta bisa datang ke sana untuk membaca buku.

Ia masuk ke ruang kerjanya, mulai melakukan pekerjaannya. Genta akan sangat fokus dengan pekerjaannya, karena ia ingin hasil yang maksimal. Jika proyek ini selesai, Genta akan pergi hangout bersama teman-temannya. Karena sudah sangat jarang mereka bisa nongkrong seperti jaman mereka kuliah.

Tak lama setelah Genta memulai pekerjaannya, ketukan pintu terdengar. Itu pasti mamanya, entah berita seperti apa yang dibawa oleh mamanya. Yang jelas Genta pasti tidak akan bisa fokus.

"Genta, mama mau pergi ke apartemen Oki. Kamu mau ikut?."

Dan ya, Genta hilang fokus. Ia sangat ingin mengatakan 'iya'. Namun, ia juga masih belum siap bertemu dengan Oki. Dan lagi pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan begitu saja, ia akan bertemu Oki jika sudah siap.

"Hmm, nggak deh ma. Kerjaanku nggak bisa ditinggal, mungkin nanti."

"Okay, kalau kamu mau makan. Mama udah masak ya.."

Setelah mengatakan itu mama Genta keluar, menutup pintu dengan perlahan. Sedangkan Genta sudah kehilangan fokusnya, ia hanya terus memikirkan 'Oki'. Sebegitu besar dampak ketiadaan 'Oki' di sisinya.

Genta mencoba untuk mencari fokusnya kembali, sangat tidak baik jika ia terus memikirkan Oki.

Nyatanya memang Genta merindukan Oki.

.
.
.

Oki menghabiskan harinya dengan menulis puisi, ia berencana akan membuat buku baru. Namun sedikit berbeda dari sebelumnya. Ia akan menuliskan kisah tentang dirinya dan Genta, laki-laki itu masih menjadi inspirasi terbaik.

Oki sangat fokus, ia ingin bukunya kali ini rampung. Dan segera bertemu dengan Genta, ia harus meluruskan semuanya. Meminta maaf, dan memulai semuanya dari awal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

- Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang