Happy reading
***
Gue memasukkan barang-barang gue ke dalam kardus yang udah mama siapin tadi. Sedih sih karena gue harus pindah ke rumah papa tiri gue. Rumah ini terlalu banyak kenangannya. Terutama kenangan gue sama papa.
Tuhkan! Sedih lagi gue. Gue cepet-cepet masukin semuanya. Kemudian ngangkat satu-satu kardus dari kamar gue ke ruang tamu.
Berat coy! Bayangin aja nih ya, ngangkat kardus yang nggak bisa di bilang ringan dari lantai dua ke lantai satu. Terus gitu kardusnya ada lima woy! Mau patah lengan gue rasanya.
"Alice! Udah selesai belum?" Tanya mama dari kamar sebelah. Kamar mama.
"Udah ma!" Balas gue sedikit berteriak.
Gue keluar kamar sambil nenteng paperbag yang isinya foto polaroid gue. Mama keliatannya juga udah selesai beres-beresnya.
"Itu apa?" Tunjuk mama ke paperbag yang gue bawa.
"Ini polaroid aku ma. Sayang kalau di buang, mending aku bawa aja."
Mama cuma ngangguk-ngangguk kemudian berjalan turun ke ruang tamu. Mama lagi telponan entah sama siapa, mungkin sama papa baru gue.
Karena gue gabut, gue mutusin buat baca novel yang baru aja gue beli beberapa hari kemarin. Nggak lama kemudian kayak ada bunyi mobil yang berhenti di depan rumah. Mama langsung ngibrit ke depan, dan gue cuma ngikut dari belakang.
"Halo Alice." Itu suara papa baru gue.
Kim Suho namanya, orangnya ganteng, baik, lemah lembut. Jauh banget dari ekspektasi gue.
"Halo pa," Balas gue dengan senyum tipis.
Papa Suho ngusap rambut gue kemudian masuk ke dalam rumah buat mindahin barang-barang ke dalam mobil.
Gue mau bantuin tapi papa Suho nyuruh gue masuk ke mobil duluan. Dan akhirnya gue ngambil paperbag yang isi nya polaroid tadi terus masuk ke mobil.
Gue lihat mama yang bahagia banget bisa nikah sama papa Suho. Mama jadi lebih sering ketawa ataupun senyum semenjak resmi menjadi istri papa Suho.
Mereka masuk ke dalam mobil, dan tentunya mereka di depan dan gue duduk di belakang.
"Alice, kamu udah siap kan?" Tanya papa Suho
"Iya pa," Jawab gue lirih.
"Jangan sedih gitu dong, kan kamu bakal ketemu saudara-saudara kamu."
Gue menatap mama sama papa Suho yang tersenyum. Tunggu, tadi papa Suho bilang 'saudara-saudara' berarti kakak tiri gue bakal ada lebih dari satu dong? Banyak banget sih anaknya papa Suho.
"Iya pa."
***
Mulut gue otomatis melongo tanpa di perintah setelah melihat rumah papa Suho. Gede banget njay! Ini mah dua kali lipat dari rumah gue. Rumah gue aja udah gede, lah ini di dua kali lipatin. Berasa di istana disney gue.
"Ayo masuk."
"E-eh? Iya pa."
Mampus, kecyduk kan gue sama papa Suho lagi terkesima sama rumah megah nya.
Gue berjalan di belakang mama sama papa Suho sambil bawa kardus yang isinya barang-barang gue.
"Alice, nanti kamu jangan kaget ya." Ucap mama.
Hah? Kaget? Ini sebenernya kenapa sih? Calon saudara tiri gue emangnya EXO?
Ini sebenernya juga salah gue karena gue bodoamat sama silsilah dan keluarga papa Suho. Gue waktu itu terlalu tertekan sama mama yang mau nikah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BROTHER ; NCT Dream (Revisi)
Fanfiction[NCT Fan-fiction] Choi Alice harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus di benci oleh 7 kakak tirinya. Tujuh pemuda yang saling berhubungan dengan masa lalu yang tak ia pahami. Copyright ©moominiee