Happy reading
***
Gue buka gerbang rumah gue waktu mobil hitam punyanya Eric udah melesat pergi. Gue senyum-senyum sendiri, bayangan beberapa jam yang lalu masih teringat jelas di kepala gue.
Alice baper makkkk
Gue masuk ke rumah sambil nenteng plastik besar yang isinya chiki yang di beliin Eric tadi. Dia tau banget kesukaan gua anjir.
"Lo tau jam nggak?" Itu suara Kak Renjun.
"Hah?" Gue bingung.
"Lo tuli ya!? Lo tau nggak sekarang udah jam berapa!?" Kak Renjun ngebentak gue.
Gue jelas kaget, padahal masih jam sembilan. Lebay banget sih.
"Maaf.." Cuma itu yang bisa gue ucapin. Kalo gue ngelunjak ntar gue dosa.
"Bacot lo babi!" Sahut Kak Jeno dingin.
Gue nunduk, ngeri banget sama tatapannya. Mana mereka bertujuh udah berdiri di depan gue lagi.
"Harusnya sekalian aja lo nggak pulang!" - Kak Renjun
"Udah numpang kagak tau diri lagi. Cih!" Itu Kak Jaemin
Gue kaget waktu denger Kak Jaemin ngomong gitu. Padahal gue pikir dia itu anaknya kalem tapi ternyata nggak beda jauh sama saudara-saudaranya.
"Maksud kakak apa ya?" Gue nggak terima dong.
Gue belun genap tiga hari tinggal disini tapi gue udah dapet perlakuan kayak gini.
"Wohoo, mulai berani lo sama kita?!" Kata Chenle. Fyi, Chenle sama Jisung seumuran sama gue, cuma tuaan mereka beberapa bulan gitu kata mama. Tapi bodoamat sih.
"Emang nggak tau diri nih bocah." Saut Kak Renjun sambil mandang gue remeh.
Gue diem aja, kalau gue nyahut lagi bisa kalah telak gue. Tujuh lawan satu, nggak mungkin gue menang bukan?
Gue mundur ke belakang beberapa langkah saat Kak Jeno maju ke arah gue. Tatapannya dingin dan penuh kebencian banget. Gue noleh ke kanan kiri, berharap mama atau papa udah pulang. Tapi gue seketika hopeless, mereka worcaholic. Mereka orang sibuk.
"Kakak mau ngapain?" Tanya gue takut.
"Menurut lo?"
Gue mulai panik sekarang, sedangkan yang lain cuma nonton gue yang entah mau di apain sama Kak Jeno.
Plakk
Gue membelalak kaget. Gue masih shyok saat Kak Jeno baruaja nampar pipi gue. Emang sefatal itu kesalan gue? Gue cuma main sebentar doang woy! Lagian ini masih belum tengah malem. Mereka kenapa aneh banget sih
Gue speechless, seumur hidup gue baru pertama kali ini gue di tampar. Apalagi sama orang yang baru beberapa hari ini gue kenal.
"Aduh maaf ya, tangan gue gatel." Kata Kak Jeno.
Pandangan gue mulai buram karena gue nahan nangis. Nggak. Gue nggak boleh nangis di depan jelmaan anoa kayak mereka.
"Baru gitu aja udah nangis. Cih! Lemah!" Kak Jaemin dorong bahu gue hingga gue jatuh ke lantai.
"Biarin sih. Parasit kan emang harus di lenyapkan." Kata Kak Haechan.
Gue makin nggak paham sama mereka. Gue salah apa? Padahal gue baru beberapa hari kenal mereka. Lagian gue bukan parasit ya! Lu pikir gue amoeba!
"Kenapa? Kenapa kalian nggak suka sama aku?!" Gue menatap mereka tajam. Walau sedikit buram karena terhalang airmata.
Mereka saling melirik sambil tersenyum aneh? Kak Jeno kemudian berjongkok di depan gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BROTHER ; NCT Dream (Revisi)
Fanfic[NCT Fan-fiction] Choi Alice harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus di benci oleh 7 kakak tirinya. Tujuh pemuda yang saling berhubungan dengan masa lalu yang tak ia pahami. Copyright ©moominiee