Pangeran sedang dalam perjalanan ketempat pengasingannya. Ia hanya dikawal oleh beberapa pengawal istana. Ketika sedang melewati jalan sebuah gunung pada malam hari, tiba tiba sebuah anak panah mendarat di tubuh seorang pengawal. Pangeran yang melihat ini merasa kaget dan mencari sumber darimana anak panah itu berasal. Ia melihat banyak orang memakai pakaian dan topeng hitam yang membawa panah dan pedang. Pangeran melihat anak panah yang akan mendarat kepadanya dan segera menghindar
Anak panah mendarat lagi di kaki kuda yang dinaiki oleh Pangeran sehingga membuatnya terjatuh. Pangeran sadar, bahwa orang orang itu pasti mengejar dirinya. Melihat para pengawalnya yang sudah mati karena kehabisan anak panah, Pangeran dengan cepat berlari
Ia berlari ke dalam hutan yang sangat gelap. Ia telah berlari cukup lama sehingga membuat tubuh dan kakinya lemas. Namun sayangnya, ia berlari ke arah yang salah, ia malah berlari ke arah jurang yanh dibawahnya ada sungai yang airnya mengalir sangat deras
Tidak ada pilihan lain bagi Pangeran, satu satunya cara agar ia selamat adalah dengan melompat kedalam sungai. Sebelum melompat ia sempat melihat siapa orang yang mengejarnya. Ternyata orang itu adalah salah satu pengawal kepercayaan Permaisuri
Tepat ketika hendak melompat, satu anah panah tertancap di bahunya dan membuatnya langsung jatuh ke sungai
Orang orang yang mengejarnya melihat ke arah sungai. Mereka mengira jika Pangeran pasti mati setelah terkena panah dan masuk ke sungai. Merasa tugasnya sudah selesai, orang orang itu segera pergi
-------DI ISTANA-------
Aku sedang diam merenungkan apa sebenarnya Putra Mahkota itu orang baik atau orang jahat. Ketika aku sedang merenung, seorang dayang istana menghampiriku dengan terburu buru
"Yang Mulia...Pangeran...Pangeran dikabarkan sudah pergi" Kata dayang itu
"Oh...dia kan memang sudah pergi ke tempat pengasingannya"
"Maksud saya...Pangeran sudah pergi dari dunia ini...karena dia sudah mati"
"Ma...mati??? Apa maksudmu???"
"Sebaiknya Yang Mulia datang ke balai istana" Kata dayang itu
Aku yang kaget sekaligus tidak percaya langsung pergi ke balai istana. Kulihat Raja, Permaisuri, Ibu Suri, Putra Mahkota, dan ayahku yang kemarin baru saja diperintahkan untuk menjadi Perdana Mentri Negeri ini sudah berkumpul. Kuliahat seorang pengawal istana dengan pakaian compang camping dengan luka panah di kakinya sedang menceritakan sesuatu
"Aku adalah salah satu pengawal yang mengantarkan Pangeran ke tempat pengasingannya. Malam kemarin, ketika kami melewati gunung ada orang orang yang menyerang kami, sepertinya mereka adalah perampok atau bandit gunung. Mereka menembakan anak panah dan mengenai kakiku. Karena aku cukup lemah, aku pingsan hanya karena luka panah dikaki. Saat aku bangun aku melihat semua orang telah mati, karena aku tidak kuat mencium bau busuk mayat, aku langsung pergi"
"Lalu bagaimana dengan Pangeran? Apa dia juga mati?"
"Iya...sepertinya...Pangeran juga mati, karena ia tidak membawa pedang atau panah sama sekali. Kemuangkinan besar dia mati"
Raja dan Ibu Suri terpukul mendengar hal ini. Sedangkan aku masih tidak percaya dengan semua ini mana mungkin...mana mungkin Pangeran mati semudah itu...
Air mata mengalir dari mataku. Rasa sedih dan tidak percaya bercampur menjadi satu.
Pihak kerajaan mengumumkan hari berduka kepada seluruh rakyat. Entah kenapa fikiranku kosong, aku tidak mau makan. Rasanya aku telah kehilangan seseorang yang berharga
Ketika aku berdiam diri di ruanganku aku melihat hiasan rambut yang diberikan Pangeran padaku saat kami berdamai. Air mataku kembali mengalir ketika mengingatnya
Kau bilang...kau bilang kau akan kembali...kau menyuruhku untuk berdiam diri karena kau akan segera kembali...tapi kenapa??? Kenapa kau melanggar janjimu???
Fikiranku kacau, aku menangis sejadi jadinya. Semua kenangan tentang Pangeran datang ke fikiranku. Saat pertama kali datang ke Joseon Pangeranlah yang pertama kali bertemu denganku, Saat aku tau kalau dia adalah seorang Pangeran yang tidak berguna, Saat aku menjadi Putri Mahkota dan Pangeran selalu mengejekku, Saat pertama kali aku melihat air matanya, Saat kami memutuskan untuk berdamai, Saat ia kesal akan fakta bahwa ibunya tidak bunuh diri, Bahkan saat saat terakhir kami bertemu, Saat dia mengatakan bahwa dia mencintaiku.
Sepertinya tanpa kusadari, Pangeran telah sedikit masuk ke dalam hatiku. Meskipun aku tau jika aku mencintai Putra Mahkota. Namun ternyata ada orang lain yang juga berharga di hatiku
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE:TIME TRAVEL(Tamat)
Historical FictionPark Min Young adalah putri pemilik perusahaan fashion ternama di Korea Selatan.Selama hidupnya, ia tidak pernah mendapat kesulitan apapun karena ia punya segalanya. Suatu ketika saat ia sedang merayakan ulang tahunnya di sebuah club malam bersama...