-----HARI PERNIKAHAN-----
Tak terasa,hari pernikahanpun datang. Semua keluarga kerajaan datang menghadiri acara pernikahan ini. Rakyat juga terlihat senang dan menyambutku sebagai Putri Mahkota
Setelah upacara pernikahan selesai, Permaisuri memberikan sebuah cincin padaku. Katanya cincin itu turun temurun untuk Putri Mahkota
Karena hari ini sangat melelahkan akupun langsung tertidur.
Namun, ketika tidur aku melihat ada seorang wanita yang berlarian di tengah hutan pada malam hari. Ia terlihat sedang dikejar oleh sekelompok orang bersenjata. Ketika wanita itu menengok kebelakang, ternyata itu adalah Man Wool
Saat berlari Man Wool terjatuh dan orang orang yang mengejarnya membunuh Man Wool dengan menghunuskan pedangnya. Kemudian orang orang yang membunuh itu pergi begitu saja
"Apa dia sudah mati?" Kata seorang pria yang memakai tudung penutup di wajahnya
"Ya... Tuan Lee Yul"
Aku pun langsung terbangun dari tidurku dengan kaget dan terengah engah
Mimpi apa itu? Apa itu adalah kenyataan yang terjadi? Jadi selama ini Man Wool yang asli telah dibunuh? Dan orang yang membunuhnya adalah Lee Yul, setahuku Lee Yul adalah putra sulung Perdana Mentri, kenapa mereka melakukan itu?
---KEDIAMAN PERDANA MENTRI---
"Kenapa kau memanggilku kesini Perdana Mentri?" Tanya Pangeran Wang Eun
"Santai saja, aku hanya ingin sedikit mengobrol sambil minum teh" Balas Perdana Mentri
"Tidak usah basa basi, aku tau apa yang ingin kau tanyakan. Sudah kubilangkan kalau aku tidak ingin menjadi Raja. Aku tidak ingin tahta. Aku hanya ingin hidup dengan tenang"
"Kau fikir mudah hidup dengan tenang seperti itu? Ketika suatu saat Raja wafat, pasti Putra Mahkota langsung menyingkirkanmu karena kau bisa menghalanginya menjadi Raja" Kata Perdana Mentri
"Kakakku bukan orang seperti itu!!!" Kata Pangeran sambil beranjak pergi
"Sudah kubilang kan ayah, dia sama sekali tidak tertarik pada tahta" Kata Lee Yul
"Tapi saat kubilang kalau Putra Mahkota akan membunuhnya suatu saat ia terlihat marah. Sedikit demi sedikit kita harus bisa membuatnya tertarik dengan tahta"
"Bagaimana jika itu gagal?" Tanya Lee Yul khawatir
"Tenang saja, aku juga sudah merencanakan sesuatu untuk orang lain" Kata Perdana Mentri sambil menyeringai
-------DI JEMBATAN-------
"Kenapa Perdana Mentri berkata seperti itu? Kakakku tidak mungkin membunuhku kan?" Pangeran Wang Eun bertanya tanya dalam batinnya
Karena aku terbangun oleh mimpi itu, aku sekarang tidak bisa tidur dan memilih untuk berjalan jalan sebentar. Ketika berjalan jalan aku melihat Pangeran Wang Eun yang sedang merenung di jembatan
"Sedang apa kau disini? Kenapa wajahmu murung seperti itu?" Tanyaku penasaran
"Sudahlah... sebaiknya kau pergi, aku sedang tidak ingin berkelahi" Jawab Pangeran dengan lesu
"Ada apa dengannya? Kenapa dia menjadi beda sekali?" Batinku
"Apa kau ada masalah?" Tanyaku dengan simpati
"Kenapa juga aku harus menceritakannya kepadamu" Jawabnya ketus
"Dasar orang menyebalkan!!! Tadinya aku mau mendengarkan keluhanmu. Tapi sepertinya tidak jadi" Kataku sambil beranjak pergi
"Aku... merindukan ibuku"
Ketika mendengar itu entah kenapa aku langsung otomatis berbalik kembali
"Aku iri ketika melihat Permaisuri begitu memperhatikan Putra Mahkota" Katanya sambil berkaca kaca
Aku hanya bisa memperhatikannya. Baru kali ini aku melihat orang menyebalkan yang sedang bersedih
"Kau pasti tau rasanya kan? Ibumu juga kan sudah meninggal?"
"I...iya" Kataku
Mendengar kata katanya aku jadi ikut berkaca kaca. Aku jadi teringat ibu dan ayahku yang asli dimasa depan. Bagaimana kabar mereka? Apa mereka baik baik saja?
"Tempat ini adalah tempat terakhir aku bertemu ibuku, sebelum dia diasingkan kami bertemu disini sebentar. Dia berkata kalau dia baik baik saja dan akan segera kembali ke istana. Dan aku percaya padanya. Namun... namun aku mendengar kabar kalau ia bunuh diri di tempat pengasingannya" katanya dengan air mata yang jatuh ke pipinya
Aku jadi berfikir, kapan terakhir kali aku bertemu ayah dan ibuku? Bahkan saat ulang tahunku saja kita tidak bertemu
"Ah...sepertinya sedang tidak terlalu baik. Kembalilah ke ruanganmu. Lupakan yang tadi, anggap kau tidak melihat apa apa" Katanya sambil beranjak pergi
Malam itu adalah pertamakalinya aku tersentuh mendengar cerita orang lain. Air matanya, yang sepertinya belum pernah ia tunjukan kepada siapapun
Jangan lupa vote & comment
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE:TIME TRAVEL(Tamat)
Ficção HistóricaPark Min Young adalah putri pemilik perusahaan fashion ternama di Korea Selatan.Selama hidupnya, ia tidak pernah mendapat kesulitan apapun karena ia punya segalanya. Suatu ketika saat ia sedang merayakan ulang tahunnya di sebuah club malam bersama...