Putra Mahkota tidak memiliki kegiatan apa apa selama hari ini. Dia memutuskan untuk mengunjungi Man Wool
Aku sedang bersantai di rumahku, lebih tepatnya rumah pengasinganku. Aku memikirkan tentang rencana pemberontakan yang akan dilakukan oleh Pangeran, jika itu benar terjadi maka nyawa Putra Mahkota terancam. Aku harus mencegah agar hal ini tidak terjadi
Saat sedang melamun memikirkan itu semua, aku melihat ada seorang pria yang menghampiriku
"Putra Mahkota...." Senyum yang sangat lebar terukir diwajah kita berdua
Aku lekas memeluknya, meluapkan semua rasa rinduku padanya
"Tak kusangka kau datang secepat ini" Kataku padanya
"Cepat? Justru terasa sangat lama untukku. Setiap hari aku memikirkanmu, setiap hari aku ingin bertemu denganmu" Kata Putra Mahkota sambil mengacak ngacak rambutku
Kami berdua saling berpandangan sambil tersenyum. Rasanya sangat nyaman jika kehidupan kita terus berjalan seperti ini
"Maafkan aku, aku masih belum memiliki kekuatan untuk menolong diriku sendiri. Tapi aku tidak ingin terus dijadikan boneka oleh ibuku. Aku ingin melakukan sesuatu sesuai kemauanku, aku ingin lepas dari kekangannya. Namun rasanya aku tidak akan sanggup. Bahkan sekarang ibuku sudah mencarikan istri baru untuku saat aku hanya mencintaimu, namun aku tetap tidak bisa melawan perintahnya" kata Putra Mahkota
"Kalau begitu aku juga akan berusaha. Aku juga akan berusaha agar bisa menjadi kekuatanmu"
Melihatnya seperti ini aku jadi khawatir padanya. Apalagi ketika mengingat kalau Pangeran bilang akan melakukan balas dendam terhadap Putra Mahkota
Apa aku harus menceritakan padanya kalau pangeran masih hidup? Sepertinya jangan...aku tidak ingin merusak momen bahagia ini
Tanpa mereka sadari ternyata ada sepasang mata yang memandang sedih melihat kebahagiaan mereka
Orang itu adalah Pangeran. Pangeran berfikir mungkin ia bisa memiliki Man Wool sekarang. Namun, ternyata salah. Man Wool masih menyimpan hatinya kepada Putra Mahkota
Namun ternyata Hae Soo juga memperhatikan Wang Eun yang menatap Man Wool dengan penuh kesedihan. Jujur, Hae Soo telah menaruh hatinya kepada Wang Eun setelah melalui kebersamaan ini. Hatinya selalu sakit mengetahui hati Wang Eun hanya untuk Man Wool
Pertemuan kembali kami tidak berlangsung lama, setelah Putra Mahkota mengajaku jalan jalan sebentar. Namun pada sore hari, ia langsung pergi karena takut ketahuan oleh ibunya. Aku memaklumi keadaanya dan menyuruhnya segera pergi
Setelah Putra Mahkota pergi, aku kembali ke rumah dan aku melihat Pangeran, Hae Soo, dan Gon ada disana. Aku cukup kaget melihatnya, aku takut kalau mereka melihat Putra Mahkota yang datang kesini
"Tidak usah menyembunyikan sesuatu, kami tau kalau Putra Mahkota datang" Kata Wang Eun
Aku kaget mendengar kalau mereka tau Putra Mahkota datang kesini
"Apa kau menceritakan kalau Pangeran masih hidup kepada Putra Mahkota?" Tanya Hae Soo
"Tidak, aku tidak menceritakan apa apa pandanya"
"Baguslah..." Kata Hae Soo
"Kumohon...jangan lakukan pemberontakan itu. Permaisuri memang sangat bersalah, namun sebenarnya Putra Mahkota tidak bersalah" Kataku memohon kepada mereka karena aku takut kalau nyawa Putra Mahkota terancam
Pangeran kesal karena mendengar Man Wool yang terus terusan membela Putra Mahkota walau sebenarnya Putra Mahkota memang bersalah
"Kenapa...kenapa kau terus membelanya? Kau tau kan siapa yang salah dan siapa yang korban disini? Mereka bahkan hendak membunuhku" Kata Pangeran kepadaku dengan sedikit marah
Hae Soo dan Gon hanya diam, tidak ingin ikut campur urusan Wang Eun dan Man Wool
"Tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar diantara kalian berdua. Kalian sama sama korban, kalian adalah korban dari kekejaman Permaisuri"
"Tapi dia telah bersekongkol dengan ibunya untuk membunuh ibuku!" Bentak Pangeran. Aku kaget mendengarnya membentaku
"Putra Mahkota terpaksa melakukan itu. Dia bukan orang jahat. Situasi dan keadaan lah yang membuatnya terlihat seperti orang jahat"
"Ternyata benar, cinta itu buta. Bahkan, bisa merubah pandangan seseorang tentang kebenaran" Kata Wang Eun sambil melangkah pergi
Hae Soo dan Gon segera menyusul Wang Eun. Ketika berpapasan Hae Soo memberikan pandangan sinis nya kearahku, aku ditinggalkan sendirian
Wang Eun pergi ke tempet yang sepi dan melamun, tak habis fikir jika Putri Mahkota sudah berubah. Hae Soo yang mengejarnya langsung mendekatinya
"Kenapa kau mengatakan pepatah untuk dirimu sendiri?" Tanya Hae Soo kepada Wang Eun
"Apa maksudmu? Jangan ganggu aku" balas Wang Eun ketus
"Cinta itu buta...bukankah pepatah itu ditunjukan untuk dirimu sendiri?"
"Tolong tinggalkan aku sendiri"
"Padahal kau tau kalau dia mencintai orang lain, tapi...kau tetap saja dibutakan oleh perasaanmu sendiri"
Wang Eun dan Hae Soo saling memandang
Dan aku...juga sama sepertimu. Aku tau kalau kau hanya mencintai wanita lain. Tapi aku dibutakan oleh perasaanku dan rela melakukan apapun untukmu batin Hae Soo
Happy Reading guys!!!
Informasi: cerita ini hampir tamat, tinggal beberapa chapter lagi
Jangan lupa vote & comment
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE:TIME TRAVEL(Tamat)
Ficción históricaPark Min Young adalah putri pemilik perusahaan fashion ternama di Korea Selatan.Selama hidupnya, ia tidak pernah mendapat kesulitan apapun karena ia punya segalanya. Suatu ketika saat ia sedang merayakan ulang tahunnya di sebuah club malam bersama...