*1

1.7K 181 29
                                    

Guilt

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warning : OOC, Shounen-ai, M-Preg, Yaoi, typo dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Oikawa tengah duduk diatas kasur empuknya, tangannya mengelus lembut permukaan perutnya yang kini terlihat membesar.

Sebuah senyum bahagia terukir dibibirnya.

“Rasanya, Mama sudah tak sabar untuk menunggumu lahir nak..” ucapnya masih mengelus perutnya.

Melirik sebentar kearah jam yang ada, “Ah,Sudah mau jam tujuh. Ayo nak, kita harus semangat hari ini!” ucap Oikawa bersemangat, “Hish.. Apasih, pagi-pagi sudah berisik.” gerutu seseorang yang masih berbaring diatas kasur, Ushijima Wakatoshi, Suaminya.

“Ah maaf, aku membangunkanmu ya.” ucap Oikawa diiringi senyum manisnya.

“Menurutmu?” sahut Ushijima ketus.

“Ah.. Maaf... Oh iya berhubung sudah bangun lebih baik mandi dulu. Biar segar, sudah mau jam tujuh soalnya.”

“Apa?! Jam tujuh? Kenapa baru membangunkanku?! Argh.. Aku terlambat kalau begini, Mana ada rapat hari ini.” kesal Ushijima berjalan cepat kearah kamar mandi.

Oikawa yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala. “Lebih baik aku menyiapkan sarapan untuknya.” gumam Oikawa berjalan keluar kamar menuju dapur.

***

Suara minyak panas bertemu dengan telur memenuhi dapur. Dengan telaten Oikawa memasak sarapan untuk sang suami.

Ushijima yang baru selesai bersiap, langsung mendatangi ruang makan. Tangannya yang kekar itu membuka tudung saji diatas meja. 

“Sarapanku mana?” ucapnya melirik kearah Oikawa.

“Sebentar lagi siap kok. Sabar ya.” sahut Oikawa dari dapur.

Ushijima hanya berdecak, “Makanya kalau sudah bangun dan bersiap untuk kerja itu langsung buat sarapan. Bukannya cengengesan sambil elus-elus perut!” ucap Ushijima menyindir.

Oikawa terdiam sebentar, agak terkejut dengan apa yang diucapkan oleh suaminya.

“Ah.. Maaf, tadi aku terbawa suasana saat mengelus calon anak kita.”

“Hmm.” gumam Ushijima.

“Memang dengan begitu sarapan bisa masak sendiri? Dasar.” tambah Ushijima.

Oikawa mengeratkan genggamannya pada piring yang kini Ia pegang. Kemudian menghela nafas, “Iya-iya.. Maafkan aku.” ucap Oikawa menaruh piring berisi omelet yang baru Ia buat diatas nampan.

Dengan cepat Ia berjalan menuju meja makan, bersiap menghidangkan makanan.

“Ini sarapannya.. ”

“Tak perlu.. Aku sudah tak nafsu makan.” ucap Ushijima berdiri dari duduknya. Tangannya mengambil tas kerja yang tadi Ia taruh di dekat kursi.

Oikawa hanya bisa diam,“Ah.. Aku ikut. Ano.. Sudah hampir jam masuk sekolah. Aku ada jam mengajar pagi ini.”

“Lalu? Kau pikir meetingku bagaimna jika mengantarmu? Pesan taxi online saja. Aku juga sudah telat.” sahut Ushijima berjalan keluar, meninggalkan Oikawa yang masih memegangi nampan berisi sarapan.

“Ah.. Baiklah.” sahut Oikawa lesu.

***

Oikawa berjalan menuju ruang guru,  Ia baru saja selesai mengajar. Sesekali Ia tersenyum dan membalas sapaan murid-murid yang ada di lorong.

“Wah.. Kulihat-lihat Kau terlihat sangat bersemangat hari ini.” tegur sang sahabat, Iwaizumi.

“Astaga.. Kau mengagetkanku.” Oikawa mengelus dadanya.

“Haha.. Maaf, kupikir Kau sudah tau aku dibelakangmu.”

“Huh.. Mana aku tau.”

“Iya.. Oh iya, perutmu sudah agak besar. Sudah berapa bulan?”

“Sudah lima bulan.”

“Cepat juga ya.. Perasaan baru kemarin Kau memberitahukan kalau kau hamil.”

“Itu karena Iwa-chan terlalu menikmati kehidupan. Jadi waktu terasa berlalu cepat.”

“Hehe.. Tau saja. Ngomong-ngomong sudah ngidam apa saja? Bukannya ini masa-masa ngidam?”

“hm.. Seingatku aku tidak ngidam. Tidak ingin ini ingin itu.”

“Bohong.”

“Benar kok.”

“Aku tidak percaya.”

“Ye.. Memangnya kau tau darimana? Kau ini nikah saja belum.”

Skakmat.

“Ah.. Kau tidak asik Tooru.” Oikawa hanya bisa tergelak melihat Iwaizumi yang cemberut.

***

Oikawa mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu rumahnya, entah kenapa tubuhnya terasa lelah sekali hari ini.

Menyandarkan dirinya, Oikawa tak sengaja menatap foto pernikahannya dengan sang suami yang terpajang didekat ruang tamu.

Sebuah senyum muncul dibibirnya, Ia jadi teringat akan pertemuannya dengan sang suami.

Hari dimana tim volinya dikalahkan oleh tim voli Karasuno. Dan saat Ia hendak pulang malah bertemu dengan suaminya yang mengatakan seharusnya Ia pindah ke Shiratorizawa. Bersikeras menarik hati Oikawa dengan berbagai macam hal.

Ah.. Kegigihannya saat itu memang patut diacungi jempol. Buktinya Oikawa sampai mau diperistri olehnya sekarang.

“Tapi itu dulu...”

“Sekarang.. Waka-chanku... Telah berubah..” gumam Oikawa pelan.













*TBC

Nyoba-nyoba bikin pair UshiOi kan ya..
Daripada disimpen aja di draft mending Hika-chan Up deh.. Hehe

Semoga kalian suka deh ya.

Maaf kalau masih banyak kekurangannya ya.

Kamis, 07 Mei 2k20
Pukul 22.48 Wita

GuiltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang