❝The Yoana's❞
Sudah satu minggu sejak Yoana dan Ody bertengkar. Dan kini semuanya normal. Hari-hari Yoana di sekolah pun biasa saja, tak ada bedanya seperti dia di kelas sebelah tahun lalu.
Ah! Ada yang berbeda, Yezen yang selalu meracaui hidupnya. Entah itu di kelas, kantin, parkiran, bahkan di rumah. Yezen tak berhenti me-spam chat Yoana.
Itu cowok gak ada cewek lain apa?! Harus banget gue?
Hari ini hari yang biasa saja, tapi ada anak baru di kelasnya. Laki-laki. Rayhan namanya. Sepertinya anak itu pendiam, tapi ganteng! Ody sedari tadi tak lepas memandangi cowok itu.
Dan guru yang seharusnya mengajar pagi ini sudah keluar setelah memperkenalkan anak baru tadi.
“Bu Indah tu kebiasaan, tugassss mulu, mana belum di jelasin lagi!” gerutu Yoana. Karna guru ini benar-benar memakan gaji buta.
“Gausah di kerjain, sih. Gak bakal di periksa juga, mending lo liatin si anak baru, Yo,” saut Ody, dengan badan menghadap belakang agar bisa melihat anak baru itu.
“Dih, dasar pecinta cogan!”
“Iyadeh, yang udah punya Yezen,” ujar Ody yang kini sudah menghadap Yoana kembali.
Yoana mendelik tak suka, “Kok ngomongin Yezen?”
“Lo gak naksir gitu sama dia? Secara 'kan lo ketemu dia mulu,” tutur Ody yang mulai mengeluarkan coklat dari dalam tasnya.
“No! Big no! Diem ah! Kok lo jadi kayak pengen gue sama Yezen, sih?”
“Emang gitu?” Ody menyodorkan satu coklat pada Yoana, dan diterima cewek itu dengan suka cita.
“Au ah!”
Mereka akhirnya memilih menonton Netflix dari ponsel Yoana hingga jam istirahat tiba.
Kringgg...
Bell tanda istirahat berbunyi, Yoana menyimpan ponselnya di saku lalu berdiri.
“Kita istirahat pertama di suruh ke ruang dance, kan?” tanya Ody. Dan di angguki Yoana.
Mereka ke loker untuk mengganti baju, karna memang di perintahkan seperti itu.
Sudah jadi hal yang lumrah, jika Ody dan Yoana sudah mengganti baju olahraga di jam istirahat, mengundang banyak teriakan dari pada siswa-siswi. Karna mereka sudah tau, kalau Yoana dan Ody pasti akan keruang dance.
“Eh, woi! Kak Yoana sama kak Ody mau latihan!” teriak salah satu dari mereka.
Karna jujur, salah satu alasan yang membuat Yoana terkenal adalah dancenya.
Di ikuti tatapan-tatapan dari siswa-siswi, Yoana dan Ody tetap berjalan santai menuju ruang latihan.
Dan sampai disana, mereka sudah di sambut kak Arie. Pelatih dance mereka. Ia alumni SMA ini, dan dapat tugas untuk mengajar murid-murid dance disini. Tentu Arie tak keberatan.
“Kita mau latihan buat apa, Kak?” tanya Yoana, saat melihat semua anggota dance sudah berkumpul.
“Rencananya, bulan depan SMA kalian bakal ngadain pensi, buat penyambutan kepala sekolah yang baru,” jawab Arie.
Mendengar penuturan Arie, semua anak dance bersorak ria, tak lupa dengan siswa-siswi yang menonton dari balik jendela dan pintu.
“Jadi kalian bakak tampil, gue udah pilihin beberapa lagu, tinggal kalian pilih aja mau yang mana,” jelas Arie lalu menyerahkan semacam tablet pada Yoana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Yoana's
Teen Fiction[UPDATE SETIAP HARI!!] ❝Definisi membenci dan mencintai di waktu yang bersamaan. ❞ -The Yoana's- START : 26/04/20 END :