5. PACAR DADAKAN

25 7 0
                                    

Vani berjalan menelusuri lorong dengan perasaan senang. hari ini adalah hari terakhir mereka melaksanakan ujian akhir. dan tandanya sebentar lagi mereka akan didatangi sebuah kebahagiaan, yaitu LIBURAN.

Vani memasuki kelas yang sudah ramai kemudian duduk dibangkunya. seperti biasanya, ia menyempatkan belajar sebelum masuk.

"pagi Van," sapa Axel yang baru saja datang bersama Aksa. perlu diketahui, diujian ini Axel hanya sekelas dengan Aksa saja. Tisagar yang lainnya dikelas sebelah.

"pagi juga," sapa Vani balik tanpa melihat Axel.

Axel mendudukan dirinya dan menoleh ke arah Vani yang sedang serius ke arah buku. "lagi apa?" tanyanya. padahal Axel jelas-jelas sudah tau bahwa Vani sedang belajar sekarang. ia hanya basa-basi, ia kesusahan untuk mencari topik pembicaraan dengan Vani.

"kakak nggak liat aku lagi apa?"

"lagi mencoba mencinta gue mungkin?" tanya Axel membuat Vani terkekeh.

"maksut kakak apa sih?" tanyanya lembut. memang Vani tidak bisa berbicara kasar, membentak saja nada dan suaranya lembut. lope deh sama Vani

"menit ini kita pacaran. gue bodo amat kalau lo nggak sayang sama gue," ucap Axel terang-terangan.

"lah? maksutnya?"

"hai pacar sayang," goda Axel sambil menoel-noel pipi Vani.

"aku kan belum jawab mau apa nggak."

"yang nembak lo siapa? gue mau kita pacaran tanpa ada yang nembak," ucap Axel.

Vani memalingkan wajahnya malas. "aku nggak boleh pacaran kak. lagian kalaupun aku pengen pacaran ya aku milih sama orang yang aku suka."

"lo kan juga sayang sama gue," Axel menaik-turunkan alisnya.

"nggak ih."

"tuh buktinya," Axel menunjuk handphone di loker Vani. "buktinya lo udah jadiin foto gue sebagai lockscreen lo."

seketika Vani membuka handphonenya, di lockscreennya hanya ada foto seorang cowok yang bajunya berlumur lumpur dan menaiki motor trail. disana cowok itu sedang melakukan balap.

"ini Dralas 17 tau, bukan kakak."

"Dralas itu Draxel Nicholas," jelasnya.

"lo nggak percaya gue ikut balap?" tanya Axel membuat Vani menggeleng ragu. jawaban Axel juga ada benarnya jika Dralas itu Draxel Nicholas, tapi bisa sajakan dia itu berbohong.

"itu gue waktu dulu, sekarang gue udah nggak lagi. udah dimarahin sama bunda, waktu itu gue hampir mati karena kecelakaan, jadi gue udah berhenti."

"buktinya kalau kakak pernah balap?"

Axel mengeluarkan handphonennya dari saku celanannya, ia lalu membuka aplikasi instagram dan melihatkannya kepada Vani. disana ada dua akun instagram. yang pertama axelnicholas yang isinya foto- foto dirinya, pemandangan, futsal, dan Tisagar. yang kedua dralas17 berisi saat Axel balap dan sedang latihan. memang tidak banyak yang mengetahui kalau akun itu milik Axel, karena disana foto-foto Axel selalu pakai helm dan kacamata.

"percaya kan sayang?" tanya Axel sambil menggoda.

"percaya."

"cie yang udah mau dipanggil sayang," goda Axel lagi.

"apaansih kak," Vani memalingkan wajah ke arah lain. Vani memutar bola matanya malas ketika melihat pemandangan yang akhir-akhir ini selalu ia lihat, yaitu Freya dan Aksa yang sedang berpacaran mesra. kemarin suap-suapan es krim, sekarang selfie-selfie berdua.

DRAXEL NICHOLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang