[Hendery X Jungwoo]

4.4K 158 23
                                    


Terhitung sejak awal tahun, hari ini adalah tepat 4 bulan bagi Hendery untuk membuntuti aktivitas seorang pria yang parasnya lebih cantik dari wanita. Dery tak pernah tau bagaimana ia bisa berakhir menyetujui mengerjakan misi yang diberikan oleh atasannya, Tuan Lee, untuk membalaskan dendam pada keluarga Kim.

Kebetulan, Dery mendapatkan bagian untuk membuntuti Jungwoo, pria cantik itu.

Namun siapa sangka, diam-diam Jungwoo sudah mengetahuinya.

🍑


Sore itu, Jungwoo tengah menikmati satu cup gelato rasa matcha di kedai tepian kota.

Seorang pria tiba-tiba datang dan duduk di sebrang meja yang Jungwoo tempati. Jungwoo tak asing, sebab ia tau, jika pria itu yang sudah mengintainya diam-diam sejak awal tahun. Jika ia tidak salah, namanya Hendery, dan menurutnya dia cukup tampan.

"Hei,"

Sepatah kata dari Jungwoo mampu memicu jantung Hendery bekerja lebih keras. Sejak 4 bulan terakhir, ini kali pertama Hendery mendengar suaranya sedekat ini.

"Saya?"

Jungwoo mengangguk. Memberikan gestur agar Hendery pindah menjadi duduk bersamanya dalam satu meja yang sama.

"Iya, namamu Hendery kan? Yang menguntitku diam-diam?"

Kepalang basah, Hendery mengangguk terpatah. Ia harap tuan Lee tidak membunuhnya karena kecerobohan yang dia sendiri ciptakan.

"Maaf,"

Jungwoo buru-buru menggelengkan kepalanya, ia justru menuliskan alamat rumahnya pada Hendery yang sejak awal sudah tau. "Pukul 9 malam ke rumahku, akan ku jelaskan semuanya, tapi tidak gratis."

Respon Hendery? Ia hanya sanggup mengangguk. Jantungnya berdebar kencang, entah karena ia ketahuan atau fokusnya yang sejak tadi teralihkan pada bibir plum menggoda milik Jungwoo.

Setelahnya, Jungwoo beranjak pergi. Meninggalkan aroma buah peach segar yang menguar menyapa indra penciuman milik Hendery.

"I'm sure i'm straight, but why he's so cute?" Ucap batinnya tak sadar.

🍑


Hendery benar-benar menepati janjinya, ia datang pukul 9 malam. Tangan kanannya nampak menenteng paper bag berisikan 2 buah wine mahal.

"Kenapa bawa wine?" Tanya Jungwoo pada Hendery.

"Bukannya kau bilang penjelasanmu nanti tidak gratis?"

Jungwoo hanya menghela nafas. Ia sibuk mengambil alih paper bag Hendery dan menaruhnya asal dilantai. "Kakakku sudah tidak pulang sejak Maret,"

Hendery terdiam, tidak tau harus menimpali seperti apa. Yang jelas ia cukup kaget melihat Jungwoo mendekatkan diri padanya. Merapatkan tubuh Hendery pada dinding pucat apartemennya.

Tangan halus itu sibuk menggerayangi pinggang Hendery dan saku celananya. Membuat sang pemilik mulai merasakan bulu di tangannya meremang. Gerakkannya terhenti saat tangannya menemukan ponsel dan menjatuhkannya begitu saja ke lantai.

"Hendery, Huang Guanheng,"

Tak ada yang bisa Hendery lakukan selain meneguk salivanya susah payah. Jantungnya semakin berdetak tidak karuan saat Jungwoo menatapnya seduktif, membelai pipinya dan berakhir mencium bibirnya.

"Isn't what you want? My lips?"

Tak sabar, Hendery menangkup pipi Jungwoo dan kembali mencium bibir itu dengan rakus. Menyesapnya keras hingga membuatnya membengkak.

Down. [Jungwoo As Uke]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang