[Winwin X Jungwoo]

5.1K 172 21
                                    

Stay safe, guys.
#dirumahsaja

🍑


Jungwoo tak tau kapan tepatnya ia mulai menaruh obsesi pada permen lollipop rasa stroberi untuk dijadikan pengganti buttplug. Yang jelas, terhitung satu bulan sampai hari ini ia sudah menghabiskan setengah lusin permen rasa stoberi untuk mengganjal anusnya yang haus akan penis.

Seperti sore ini contohnya, Jungwoo bersandar pada kepala ranjang dengan bagian bawah tubuh tidak mengenakan apapun. Menampakkan gagang permen lollipop yang bergerak maju-mundur dengan sendiri lantaran mengikuti ritme hisapan dinding anus Jungwoo yang berkedut kelaparan. Wajah imut itu terpaku pada layar ponsel yang menampilkan adegan tak senonoh.

Netranya terlalu fokus pada layar ponsel, hingga tak sadar bahwa Winwin sudah berdiri diambang pintu dengan setelan yang tak lagi utuh. Pria Tionghoa itu bertelanjang dada. "Apakah lubangmu sedang gatal?"

Jungwoo tampak sedikit terkejut, "Yak! Sudah kubilang ketuk dulu pintu kamarku!"

Winwin hanya tertawa riang. Ia naik ke ranjang yang sama dengan Jungwoo. Tangannya usil memaju-mundurkan dengan tempo cepat gagang lollipop yang bersarang di anal Jungwoo, membuat lelaki imut itu merengut kesal.

"Jangan menggodaku, sicheng-ah."

Winwin seolah tak mendengar, ia terus memainkan lollipop itu sampai ia merasa nafas Jungwoo mulai berhembus tak stabil. Membuat ukuran permen tersebut menjadi lebih kecil dan gulanya larut bersama cairan anus Jungwoo yang sedikit merembes keluar.

Tak sabaran, Winwin menjilatnya. Menghisapnya kuat. Mengecapnya. Terasa sekali rasa manis stroberi pada lubang Jungwoo.

"You dumbass Dong Sicheng nghhh, i-i wanna cum," racau Jungwoo tak karuan hanya karena lidah Winwin di anusnya.

Setelah lidah yang bekerja, Winwin memilih mengerjai Jungwoo sekali lagi. Ia mendorong seluruh batang plastik pada permen itu masuk ke dalam anus Jungwoo. Ia lantas pergi ke dapur untuk mengambil permen rasa mint.

"Aku tak suka terlalu manis, aku mau menambahkan ini." Ucap Winwin seraya memasukkan permen mint ke dalam anus bersatu dengan permen stoberi sebelumnya.

"Rasanya..nghhh..d-dinginnhh,"

Tak perlu aba-aba, winwin memasukkan penisnya tiba-tiba dalam sekali hentak setelah ia melepaskan celana dalam sebelumnya. Membuat dada Jungwoo membusung menghimpit dadanya diiringi desahan dan racauan caci maki.

"YOU STUPID NGGHHH."

Winwin tak peduli, ia mencium mulut Jungwoo lembut. Menghisapnya menuntut. Menyalurkan air liur dan menghisapnya kembali. Bibirnya turun untuk turut menciptakan bercak merah keunguan di leher seputih porselen milik Jungwoo. Menjilati telinga Jungwoo sensual hingga bulu kuduk si pihak bawah meremang.

Dibawah sana, lubang dan penis Winwin sama-sama terasa lengket yang disebabkan oleh permen yang semakin mencair. Bahkan, batang plastik permen lollipop itu telah keluar dari anal Jungwoo dengan sendirinya lantaran seluruh bagian permen sudah tandas bersama sperma yang Winwin keluarkan didalam sana.

Selagi mengecupi dan bermain-main dengan puting merah muda Jungwoo yang terlampau sensitif, pihak yang dikerjai pun turut menambah kenikmatan pada tubuhnya dengan mengocok penisnya sendiri dengan tempo cepat. Membuat racauan semakin keras dan membangunkan sisi terkotor Winwin. Penis mungil itu setidaknya telah ejakulasi lebih dari 6 kali.

Winwin selalu tepat soal menumbuk titik manisnya didalam sana. Seolah dirinya telah hafal seluk-beluk tubuh Jungwoo, sekalipun yang terdalam.

Pinggang Winwin tak pernah berhenti bergerak maju mundur memompa penisnya agar semakin melesak didalam sana. Membuat Jungwoo kewalahan akan temponya. Racauannya telah sempurna tak masuk akal. Melantur kemana-mana. Menyebut nama Tuhan hingga seluruh umpatan kotor yang selama ini tersimpan di kepalanya.

Winwin tak pernah keberatan.
Selagi ia bisa menanamkan benih didalam sana, Winwin tidak masalah.

Jungwoo tampak kotor dibawah kungkungan Winwin. Rambut yang kacau dan beberapa diantaranya melekat di dahi bersama keringat. Leher putih yang penuh noda keunguan. Perut yang penuh dengan cairan sperma, kaki yang terbuka lebar dengan Winwin diantaranya.

"Jungwoo-ya, aku mau keluar,"

Tangan Jungwoo meremas pundak Winwin kuat, tubuh bagian bawahnya ikut bergerak berlawanan dengan tempo Winwin. Mulutnya mendesah keras dengan bibir peachnya yang membengkak.

"NGGHHH, COME ON SICHENG, LET'S CUMMING TOGETHER!"

Winwin tidak menjawab, ia semakin gencar mengobrak-abrik lubang Jungwoo untuk mencapai kenikmatannya yang sebentar lagi akan tiba. Untuk sekian kalinya, Winwin mencium bibir Jungwoo ganas.

"EEUNGHHH SICHENG-AH, I'AM CUMMING!!"

"SSHHHH TOGETHER JUNGWOO-YA,"

"NNGGHHHH..P-PENUHH.."

Winwin tak membalas, ia sibuk menenggelamkan diri pada perpotongan leher Jungwoo. Menghirup aroma manis alami yang selalu Jungwoo keluarkan melalui butir-butir keringatnya.

Sementara Jungwoo sibuk mengatur deru nafas setelah pelepasan terhebatnya. Harus ia akui, Winwin selalu sehebat itu. Membuat lubangnya lecet dan kesulitan berjalan diesok harinya. Tak masalah, Winwin akan selalu mengambil cuti untuk seharian mengurus Jungwoo.

"Jungwoo-ya, let's make it official."

Hening. Tak ada yang menyahut. Hanya deru nafas yang terdengar samar.

"Please, don't act like u can't hear me."

Masih sama. Tak ada sahutan.

Winwin mendongak. Menatap wajah Jungwoo yang telah tertidur pulas. Lelaki keturunan Tionghoa itu bangkit, membuat penyatuan mereka terlepas begitu saja. Tampak lubang Jungwoo mengeluarkan sperma Winwin dari dalam.

Dengan cekatan, Winwin mengusap dan membersihkannya dengan tisu basah yang selalu terletak di nakas. Membersihkannya dengan hati-hati seolah tak ingin membangunkan Jungwoo. Bibir tipisnya bergumam pelan, "For fuck sake, i hate friend with benefits relationship. I swear."

Tanpa Winwin tau, Jungwoo hanya pura-pura tertidur. Ia tak pernah siap untuk menjawab pertanyaan Winwin. Sederhana, karena Jungwoo takut akan rasa dikecewakan.

/FIN/

How was your day?
Lama ga jumpa hehehe. Makasi banyak buat yang vote sama yang baca ya.

Please stay at home. Wash your hand. Jangan nimbun APD, jaga kebersihan dan upayakan kondisi tubuh untuk tetap fit ya gais.


—ashleyyyy.

Down. [Jungwoo As Uke]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang