[Jaehyun X Jungwoo]

4.5K 183 11
                                    

Malam itu hujan deras. Rintik airnya membentur jendela kaca milik apartemen Jungwoo dengan derasnya. Sedangkan sang puan pemilik sibuk bersandar manja di bahu bidang milik teman lelakinya, tanpa sehelai benang yang menutupi. Sedangkan yang dijadikan sebagai objek sandaran nampak sibuk membelai rambut Jungwoo pelan.

Jungwoo selalu saja begini, memporak-porandakan hatinya yang tak seberapa kuat. Singkatnya, Jaehyun lelah menjadi pilihan kedua.

"Kak Jaehyun apa kabar?"

Yang ditanya buyar lamunannya. Ia beralih mengecup kening Jungwoo sekilas. "Harusnya aku yang nanya, Jungwoo apa kabar? Jawabnya ngga boleh bohong ya?"

Lelaki yang lebih tua itu hafal betul seluk beluk Jungwoo. Lelaki yang setahun lebih muda itu selalu menghampiri dirinya ketika ia sedang tak baik-baik saja, orang-orang menyebutnya sebagai pelarian.

"He did it again, kak." Ucap Jungwoo pelan dengan kepala tertunduk.

Jaehyun tak membalas, ia memeluk Jungwoo erat. Menciumi seluruh wajahnya tanpa terlewat. Beralih mencumbu bibirnya dengan hangat. Membuat Jungwoo terbuai akan rasa sakit hati yang baru saja menghantam ulu hatinya telak.

Bibir ranum itu dijelajahi habis-habisan, Jungwoo sampai lupa kapan ia harus mengambil oksigen untuk memenuhi pasok udara di paru-parunya.

Tak sadar telah terbuai, Jungwoo mendapati Jaehyun telah mencumbui ceruk lehernya yang sedari tadi mencuri perhatian Jaehyun. Bibir tebal itu menjilati dan meninggalkan bercak keunguan yang sangat kentara di leher putih sang submissive.

Jungwoo mendesah pelan, kakinya ia lebarkan seakan benda mungil yang berdiri tegak itu memberi tanda ingin segera dijamah. Tak butuh waktu lama bagi Jaehyun untuk mengertinya.

Tubuhnya beralih menindih tubuh Jungwoo. Ia endus pelan penis itu, lantas menjilati selangkangannya dengan sensual. Meninggalkan bercak merah di lipatan paha atasnya. Tak ingin berlama-lama, Jaehyun menyodorkan kedua jarinya ke mulut Jungwoo. Memaksa laki-laki imut itu untuk menjilati dan mengulum jarinya hingga basah kuyup oleh saliva nan licin.

🍑

Gemuruh dan hujan tak lagi bersahut-sahutan seintens satu jam yang lalu. Lebih tenang beriringan dengan hawa dingin yang menyelimuti kota. Namun tak cukup dingin untuk meredakan panas yang tercipta di lubang berkedut milik Jungwoo yang sedang dihajar habis-habisan oleh penis Jaehyun.

Sensasi panasnya asik. Terbukti dengan pinggangnya yang semakin meliuk seiring tempo maju mundur yang Jaehyun berikan. Bibir ranum itu meracau meminta dicabuli habis-habisan. Mirip seorang jalang yang overdosis obat perangsang.

"Sshh that's fuckin good, uuuhh faster please.."

Racauan itu turut memicu semangat Jaehyun. Tangan kekarnya menampar pantat kenyal itu. Meninggalkan bekar merah karena sedari tadi menjadi sasaran empuk oleh Jaehyun.

"Nahh, you uuh hurting me so good." Ucap Jungwoo seraya menggoyangkan pantatnya ke kanan dan ke kiri dengan agresif. Memancing Jaehyun untuk melakukan lebih. Yang dipinta pun tak keberatan untuk menurutinya.

PLAK

"AAAHH YESHH,"

PLAK PLAK

"UUGHHH, PLEASE."

Sebenarnya Jaehyun ingin melanjutkan, tapi fokusnya terbelah. Ia benci melakukan ini tapi mau bagaimana lagi.

Ia menghentikan sejenak temponya pada lubang Jungwoo, membuat lawannya mendengus kesal. Dengan cepat ia membalikkan badan Jungwoo, mengukungnya diiringi tatapan intimidatif walaupun sebenarnya jauh didalam hatinya ia takut. Takut akan penolakan lagi.

Tangan yang tampak dihiasi urat itu mulai mencengangkan rahang Jungwoo. Penisnya masih bertengger didalam lubang hangat itu. Ditatapnya mata Jungwoo lekat-lekat seakan mencari tahu apa yang ada didalamnya.

Kedua belah kenyal itu bersatu, melumat lembut lalu melepasnya sebentar, "I ask you again, does he treat you like i do?"

Jungwoo terdiam. Batinnya dilema.

Merasa tak ada jawaban, Jaehyun mulai menciumi leher putih dan bersih yang telah dibanjiri keringat itu. "Does he kiss your neck and—

— lick your nipple while say something that can melt your heart like i do?" Ucap Jaehyun sembari menikmati tonjolan merah muda di dada Jungwoo

Jungwoo semakin membisu. Jantungnya berdetak semakin ribut.

Ditatapnya mata gelisah itu oleh Jaehyun. Ia tersenyum tipis, lalu digerakkan pinggulnya dan membuat penisnya tertanam lebih dalam dibawah sana. Menggesek sweetspot Jungwoo dengan tepat sasaran.

"Uuhh," desah kecil lolos begitu saja dari sang submisif.

Lelaki yang lebih tua setahun itu semakin terpacu. Ia mengukung Jungwoo, mempercepat tempo dibawah sana dan membisikkan tepat di telinga kiri sang lawan, "Sshh Jungwoo—"

"—Does he swing his hips and moan your name and not moaning someone else's name?"

Kesunyian diantara mereka telah pecah sepenuhnya. Suara Jungwoo terdengar kacau dan parau. Seluruh pertanyaan Jaehyun terlalu tajam mengiris hatinya.

Jaehyun tersenyum. Ia tahu malam ini ia tak akan mendapat penolakan lagi. Ditatapnya mata Jungwoo yang berair sambil terus menuntun penisnya menggesek sweetspot milik Jungwoo.

"He doesn't. He doesn't treat me as good as you. He doesn't kiss my neck softer than you. He is—uhh i'm cumming,,"

Perut Jaehyun terasa lengket oleh cairan Jungwoo yang baru saja dikeluarkannya. "He is what, Jungwoo?"

Jaehyun semakin gencar mencari pelepasannya dibawah sana sembari menunggu penyataan final Jungwoo,

"HE IS MOANING SOMEONE ELSE'S NAME WHILE FUCKING WITH ME, OH SHIT—"

Ucapan Jungwoo tak tamat, sperma Jaehyun memenuhi lubangnya terlalu banyak malam ini. Sesak. Diselingi fakta bahwa Jaehyun mencumbuinya disertai mengungkit fakta patah hati terbesarnya. Fakta bahwa Lucas tak pernah menganggapnya sebagai pasangan, namun sebagai pelarian. Fakta lain bahwa Lucas tak pernah benar-benar usai dengan pria lain yang ia ketahui bernama Sicheng.

Jaehyun merasa bersalah, dicabutnya penyatuan itu dan memeluk Jungwoo erat. Membiarkan ia melepaskan seluruh tangis dipelukannya. Membuat Jungwoo sadar, Jaehyun juga ada di posisinya.

Sama-sama sebagai pelarian.

/FIN/

Long time no see, pembaca buku ku!
Ini kayanya udah hampir setahun aku ngga nulis sejak bab paling terakhir hehehehe. Terima kasih udah luangin waktu buat baca dan vote ya? Walaupun aku lebih demen bacain komentar kalian skkskskskks

Kalian apa kabar? Jangan sampai sakit ya? Yang sakit, semoga lekas pulih <3

Ini resmi jadi akhir fanfic Jungwoo x NCT. Habis ini aku mau bikin bxb short fic yang ngga lebih dari 10 bab hehehe.

Maunya sih luwin atau ngga henxiao. Tapi masih bingung pairing fix nya siapa. Kalian boleh ikut nyumbang tokoh dan ide kok.

Udah ya, cuap-cuapnya, have a good day! I LOVE YOU ALL <3

Down. [Jungwoo As Uke]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang