[Lucas X Jungwoo]

16.2K 403 17
                                    

🍑

Nyaring bunyi alarm terdengar di kamar pria manis itu. Tangannya meraba raba kearah meja yang berada disampingnya ranjang, hendak mematikan alarm.

Jungwoo ingin kembali tidur ditanggal merah ini. Namun jangan lupakan keberadaan pria yang lebih tinggi dari dia yang kini merangkul pinggang Jungwoo lekat.

Sudah menjadi rahasia umum jika seorang pria tidur seorang diri, maka keesokan pagi akan ada sesuatu yang menemaninya bangun. Sebut saja segumpal daging berurat dan tegang. Hngg.

Kalian pasti tahu apa yang dimaksud.

Posisi Lucas yang masih memeluk Jungwoo dari belakang itu membuat segumpal daging berurat milik Lucas mau tak mau harus menyentuh bagian pantat Jungwoo. Pria manis itu mulai 'kepanasan'.

Ia hendak memisahkan diri dari Lucas, namun apa daya, semakin ia ingin memisah, Lucas menarik kedalam pelukannya semakin erat. Semakin menggesek pula kejantanan Lucas dibelahan pantat Jungwoo yang masih terbungkus piyama warna biru lautnya.

"Luke,"

Luke, itu panggilan spesial dari Jungwoo untuk lelaki yang sudah menjadi adik tirinya setahun yang lalu. Yang sebelumnya adalah pacarnya sendiri saat kelas 2 SMA. Miris.

Lelaki itu hanya mengeram rendah. Tak ada suara yang keluar dari bibir tebalnya. Lucas masih mengantuk. Andai saja ia tau, mati-matian Jungwoo menahan diri untuk tidak berakhir nyabun dikamar mandi.

Jungwoo berbalik sepenuhnya, menghadap Lucas. Menatap wajah yang masih terpejam dengan nikmatnya. Menyusuri setiap inci pahatan wajah indah yang Tuhan anugrahkan pada Lucas.

Hingga tatapannya terkunci pada bibir tebal milik adik tiri yang hanya selisih setahun itu. Jungwoo menyentuhnya dengan jemari, pelan sekali.

Memainkannya pelan. Menekan-nekannya pelan. Lalu menciumnya sekilas.

Lucas yang masih terpejam, membalas ciuman jungwoo dan membalasnya pelan. Jungwoo terkejut, ia menarik diri dari Lucas, namun apa daya tenaga yang tak sebanding. Ia berakhir dibawah kungkungan Lucas entah bagaimana ceritanya.

"Morning kiss, hm?"

Suara baritone itu terucap jelas dari jarak beberapa centi diwajah jungwoo. Pipi pria yang dibawahnya memanas.

Tanpa aba-aba, Lucas melumat bibirnya pelan. Menyesapnya penuh rasa sayang. Hingga beberapa menit berlalu, membuat Jungwoo memukul pelan dada Lucas, ia butuh oksigen untuk bernafas.

Srett

Lutut Jungwoo tak sengaja menyenggol penis Lucas yang dari tadi pagi sudah berdiri dengan tegaknya. Wajah Jungwoo kembali memerah, bahkan lebih padam.

"Wanna play? Hm?"

Lucas balas menggesekkan lututnya pada penis Jungwoo yang masih terbalut piyama warna biru lautnya.

Tanpa aba-aba, bibir ranum Jungwoo dilumat habis oleh bibir tebal Lucas. Hingga benang saliva terulur diantara kedua insan yang tengah melepas cumbuan mulutnya.

Tangan Lucas membuka kancing-kancing piyama Jungwoo dan melemparnya asal. Ia mengecup ringan leher Jungwoo yang berhasil membuat pria manis itu terangsang. Hingga Lucas menghisap kuat-kuat leher Jungwoo dan menghasilkan satu desahan lolos dari bibir ranumnya.

"Ennghh,"

Lucas dengan nakalnya menjilat puting merah muda Jungwoo dan menggigitnya pelan. Dan tak jarang menghisapnya. Hingga timbul bercak ungu yang mungkin akan hilang beberapa hari kemudian.

Pergerakan lidah Lucas semakin liar dan turun. Lelaki tinggi itu dapat dengan mudah meloloskan celana dalam dan piyama Jungwoo dengan sekali hentak.

Menampilkan penis mungil yang sudah berdiri dengan precum yang meluber menyelimuti kepala penisnya. Tanpa rasa jijik, Lucas menjilati dan menghisap kuat-kuat penis Jungwoo.

Sementara kedua tangan Jungwoo hanya mampu meremat sprei atas kenikmatan yang menerpanya pagi ini.

"Ayo masukkan, ennghh-"

Omongan Jungwoo terputus saat Lucas membalik tubuh mungilnya keposisi tengkurap. Lucas mengelus kedua bongkahan pantat yang tampak mulus lalu menariknya berlawanan arah. Hingga terpampang lubang merah muda yang berkedut.

PLAKK!

Lucas menampar pipi pantat Jungwoo dan berhasil menciptakan sensasi panas disana. Membuat Jungwoo lagi-lagi mendesahkan namanya.

"Masukkan, Luke hhh enggh"

PLAKK!

"Call me Daddy, babby boy,""
Lucas membisikkannya tepat ditelinga kiri Jungwoo lalu menjilatnya sensual.

"Alright, DADDY-"

Belum tuntas Jungwoo menutup mulut, penis berdiameter 4 senti milik Lucas sudah menghujam lubang pantatnya.

"ARRRHGG DADDY-FASTERHH"

Lucas menggempar brutal lubang anal kakak tirinya ini. Tangan kirinya mengocok penis mungil Jungwoo yang sudah mengeras, tanda ia akan keluar. Tangan kanannya memelintir dan meremas puting Jungwoo secara kasar. Bibirnya menyesap punggung Jungwoo hingga muncul bercak ungu.

"AHH DADDY-DISITU NGGHH"

Lucas menumbuk tepat diprostat Jungwoo, titik ternikmatnya. Ia menggenjotnya brutal hingga entah kesekian kali Jungwoo berhasil keluar.

Namun belum cukup untuk Lucas.

Lucas ingin lebih.

Ia semakin gencar untuk menggenjot lubang anal Jungwoo. Kedua tangannya ikut bekerja memaju mundurkan pinggang mulus Jungwoo.

Hingga beberapa hentakan, Lucas mengeluarkan benih-benihnya dilubangi Jungwoo. Lelaki imut itu ambruk, lubangnya penuh dengan cairan Lucas.

Lucas belum mencabut penisnya dari lubang Jungwoo. Ia malah sibuk melumat bibir kakak tirinya yang kini terlihat kelelahan padahal jam masih menunjukkan angka 07.00 pagi.

"Jungwoo, aku akan bertanggung jawab,"

Jungwoo tersenyum, ia merasakan cairan hangat dari Lucas meluber keluar dari lubang pantatnya.

"Iya, Luke."

/FIN/

Halooo, ini fanfiction pertama aku, maaf kalo feel-nya kurang ngena. Hehehe. Aku juga masih belajar nulis. Tolong dukungannya yaa.

Next chapter mau Jungwoo dijadiin sama siapa?

Oke, see you later on the next chapter <3

Down. [Jungwoo As Uke]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang