!!!Fenikuro × Sakura!!!
.
.
.
.
Tepat beberapa menit setelah bel pulang sekolah berbunyi, hujanpun turun. Hujannya cukup deras, menyebabkan beberapa siswa masih terlihat di sekolah.
Seperti Sakura dan Fenikuro sekarang, mereka terjebak didepan perpustakaan. Tadi sebelum pulang niatnya mau minjem buku, eh malah kejebak hujan.
"Sakura-chan, kerja kelompok kita gimana? Kayaknya ini hujan bakalan sampe sore."
"Mana ku tahu, dan jangan memanggilku dengan embel-embel 'chan'. Kita tidak sedekat itu."
"Heee?! Padahal cocok untukmu :("
'Tapi tidak untuk jantungku bodoh.'
"Terserah deh, sekarang mau di perpus aja ngerjainnya? Besok dikumpulin masalahnya."
"Ya udah."
Akhirnya mereka masuk ke perpustakaan lagi. Setelah menemukan tempat yang pas, mereka duduk disana. Posisinya dipojok dekat jendela, perpustakaan yang ada dilantai 3 membuat pemandangan luar terlihat indah walau diguyur hujan deras.
Keduanya fokus mengerjakan tugas, sesekali saling bertanya jika ada yang tak paham. Begitu terus hingga tugas selesai. Fenikuro yang sudah selesai duluanpun membuka ponselnya, dia terlihat serius.
Sakura yang baru saja selesai dengan tugasnya, melihat Fenikuro.
Tanpa sadar Sakura menatapnya cukup lama, hingga yang ditatap menatap balik."Sakura-san, apa ada sesuatu diwajahku sampai kau melihatku seperti itu."
Sakura tersadar, dia membuang muka ke luar jendela. Terlihat ada semburat tipis dipipinya.
"E-eh, ti-tidak! Tidak apa-apa kok."
'Lagi pula apa-apaan dengan embel-embel (san), biasanya kalo disuruh berhenti tetep dilakuin. Apa karna.. Feni-chan sudah punya perempuan yang disukainya!?'
"Hmm.. Sakura-san, boleh aku cerita sedikit?"
"Terserah saja."
"Jadi-- Aku ingin menyatakan perasaanku ke seseorang.."
Deg. Jantung Sakura terasa berhenti, ada rasa kekecewaan didalam hati. Sakura ingin menangis, tapi dia berusaha untuk tegar.
"Lalu?" Sakura menjaga agar suaranya tidak terdengar bergetar.
"Aku takut kalau dia menolakku. Saat aku ada didekatnya, dia terlihat ingin menjauh dariku."
"Coba aja dulu, kan ga ada yang tau. Kalau kamu gini terus, pengecut namanya."
Sakura memukul kepala Fenikuro, yang dipukul hanya mengaduh sambil mengusap kepalanya. Walau begitu, hati Sakura sedikit demi sedikit hancur, ia tidak ingin laki-laki yang dicintainya menjadi milik orang lain.
"Ga usah mukul juga kali..
Huftt- Beneran nih? Ntar kalo ditolak gimana??""Kalau bisa bertindak, harusnya bisa ambil resiko." Sakura membuka ponsel lalu memainkannya.
"Ya udah deh."
3 menit berlalu dengan suasana hening, dengan Sakura yang main ponsel dan Fenikuro yang menatap Sakura. Keheningan berakhir hingga Fenikuro memanggil Sakura.
"Sakura, sini deh."
Sakura mengalihkan pandangannya ke Fenikuro, ia melihat arahan dari Fenikuro untuk maju. Sakura mengikuti arahan itu, ia memajukan kepalanya mendekat. Begitu pula sebaliknya, Fenikuro mendekat lalu membisikkan sesuatu.
![](https://img.wattpad.com/cover/195406881-288-k895504.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Utaite Fanfiction One-Shots!
Random(DISCONTINUED) Setelah memikirkan banyak hal, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan book ini.