Pada Minggu pagi di dorm Sutopuri, terlihat 2 bina-- orang yang sedang duduk di ruang tengah. Dari tampang-tampangnya sih mereka kesal, oh tidak, mereka memang kesal."Colo-chan.. Apa tidak ada 1 pun yang mengingat ulang tahun kita?" Tanya si Anjing a.k.a Rinu
"Entahlah Rinu-kun, ulang tahunku juga tidak ada yang ingat." Jawab si Kambing a.k.a Colon
"DAN SEKARANG KEMANA YANG LAINNYA!? SEJAK SEMINGGU YANG LALU MEREKA TIDAK KEMARI!!" Lanjut Colon dengan ngegasnya.
Jadi, sejak seminggu yang lalu, tanggal 22 Mei. Satomi, Nanamori, Jel dan Root ga pernah dateng ke Dorm. Katanya sibuk. Tapi-- sesibuk-sibuknya mereka biasanya nyempetin diri buat dateng ke dorm, tapi sekarang kok engga. Biar ngilangin rasa bosan yang bercampur aduk dengan kesal sehingga menjadi adonan /g
Akhirnya mereka berdua main game bareng dikamarnya Colon. Pas Rinu dan Colon masuk, 4 orang yang tadinya ngumpet dibelakang tirai dekat tangga pun keluar."Sato-chan, yakin tuh 2 hewan dah masuk?" Tanya Om Pedo a.k.a Jel.
"Yakin, tenang aja. Tuh kambing sama anjing udah masuk kok." Jawab Sato-chan a.k.a Satomi.
"Hush-- ga boleh gitu.. Meski ada benernya juga." Pikachu psycho a.k.a Root ikut menimpali.
Sedangkan janda anak lima a.k.a Nanamori hanya menggelengkan kepalanya. Pasrah terhadap kelakuan teman-temannya.
Heran, Nanamori betah gitu ya punya temen yang kelakuannya, sifatnya, sikapnya udah kayak antek-antek dakjaI. Jadi kepikiran kalo ga ada Naa-kun di Sutopuri, entah apa yang akan terjadi nantinya.
'Lah-- Kan Nanamori yang diriin Sutopuri.. Kalo ga ada dia Sutopuri mana ada!'
Oh iya lupa maap.
"Ya udah, sekarang kita harus cepet ngehias semua ruang tengah. Walaupun mereka berdua kalo main game lupa waktu, tapi ku yakin setengah jam dari sekarang salah satunya ada yang keluar kamar."
"Kok bisa gitu Naa-kun?" Tanya Root.
"Soalnya stok makanan dikamarnya Colon udah abis, pasti mereka laper trus ke dapur."
"Naa-kun kok bisa tau?" Kali ini Jel yang nanya.
"Semalem pas Colon tidur aku membereskan kamarnya. Sepertinya Colon terlalu letih, makanya tidak sempat memberesi kamarnya."
"Ooo.."
Akhirnya mereka mulai menghias ruang tengah. Hiasannya sederhana, seperti pita-pita untuk meja, balon berwarna merah dan biru, dsb. Tak butuh waktu lama, sekitar 20 menit hiasannya sudah selesai.
Sekarang kita beralih ke 2 orang lainnya."Colo-chan, aku laper :("
"Aku juga, ya udah ayo ke dapur. Stok disini udah abis."
Rinu hanya mengangguk sebagai respon. Merekapun keluar kamar. Saat keluar, mereka disapa dengan ruangan super gelap. Seketika bulu kuduk mereka merinding. Pasalnya, sebelum mereka ke kamar, seluruh lampu masih menyala. Lampunya tidak mungkin mati, karna minggu lalu lampunya udah diganti. Minggu lalu lampu dorm pecah semua gara-gara Jel nyanyi, tapi pake versi falesnya dia.
Rinu yang tadinya ada disebelah Colon langsung pindah ke belakangnya, takut. Colon yang sebenernya juga takut, akhirnya dia berani-beraniin. Walaupun Colon sering main game horor, dia ga suka kalo kejadian horornya terjadi di kehidupan nyata. Karna perut udah bergelud minta di isi, mereka turun ke lantai bawah buat nyalain lampu.
Saat mereka mencari sakelar lampu, Rinu merasa ia menendang sesuatu. Ia mengambil benda itu, lalu bulu kuduknya kembali berdiri. Colon bingung melihat ekspresi Rinu, pandangannya turun ke arah tangan Rinu. Tunggu sebentar-- Kenapa ada balon merah di sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Utaite Fanfiction One-Shots!
Random(DISCONTINUED) Setelah memikirkan banyak hal, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan book ini.