Bintang diatas sana sangat indah. Begitu berkilauan bak permata. Sangat cantik dan elok dipandang mata.
Seorang pemuda manis nan ayu bersurai biru sedang duduk di balkon kamarnya sambil menikmati pemandangan bintang itu. Lihat, betapa cantiknya perpaduan bintang dan dirinya.
Dia sedang termenung. Memikirkan seseorang, ah tidak. Mungkin beberapa orang yang sangat dia cintai.
"Ayah, Kak Jen, Halmeoni apa kabar kalian disana? Ah, aku sudah rindu kalian saja hehe. Besok sudah hari raya loh"
Jaemin, pemuda itu mencoba mengajak berbicara kepada seseorang lewat bintang.
"Tapi... Ini raya pertama tanpa kalian. Aku tidak tau, aku bisa melewati ini atau tidak. Tapi aku yakin kalian lebih bahagia disana, iyakan?"
Kata-katanya berubah sendu dan sedikit serak. Hanya angin yang menjawab semua perkataan dan pertanyaan dia.
"Hiks-aku rindu kalian"
Dua bulir bening jatuh dari pelupuk matanya. Oh tidak, dia menangis.
...
3 Minggu yang lalu
"Ayah sama kak Jeno berangkat dulu~" ayah Jae teriak untuk berpamitan kepada kedua makhluk manisnya.
"Iya ayah, hati-hati dijalan ya. Kalian jemput halmeoni loh ya, jangan ngebut, patuhi peraturan lalu lintas, sabuk pengaman dipake, nanti kak Jeno pas pulang dibelakang sama halmeonni ya, dijaga, kakak jangan duduk di depan-" bunda Doy, datang ke mereka untuk memberikan nasihat.
"Iyaiya bun, Jeno ngerti kok. Berangkat dulu ya bunda" Jeno memeluk bunda Doy sebagai tanda kalau dia mengerti dan ingin berpamitan.
"AYAH! KAK JEN! NANA MAU IKUTT~" Jaemin lari dan teriak dari lantai atas.
"Engga dek, kamu di rumah aja jagain bunda ya..." Oh ayah Jae tidak memberi izin. Kita lihat-
"AAAA MAU IKUTT, BUNAAA... AYAH GABOLEHIN NANA IKUT HIKS"
"Hih, nangisan. Ga diajak gitu aja kok nangis"
"BUNAA AYAAH... KAK JEN NGELEDEKIN NANA HUEEE"
"Aduh adek, jangan teriak ih budek semua ntar" bunda Doy menghampiri Jaemin untuk dipeluk, untuk ditenangkan juga sih.
"Ntar ayah sama kak Jen juga balik kok? Ya kan yah? Kak?"
"Iya sayang, nanti ayah sama kak Jen balik sama halmeoni juga. Ya kan kak?"
"Iyadong, katanya kamu kangen halmeoni"
"Eum! Yauda deh berangkat aja, Nana dirumah jagain buna"
"Gitudong anak ayah pinter. Bun, ayah berangkat ya"
"Kakak juga bun"
"Iya-eumm kalian bisa jemputnya besok aja?"
"Eh?" Ayah Jae bingung.
"Kenapa bun? Kemaren suruh jemput, sekarang tiba-tiba buna jadi kayak adek"
"EH APA BAWA-BAWA NANA?! Minta ikut gaboleh, diem disalahin, hih"
"Emm, gapapa. Yauda kalian hati-hati dijalan ya. Nanti buna masak banyak buat kalian" entah kenapa, Bunda Doy seperti merasa tidak enak-ah mungkin hanya kecapekan, makannya pikiran kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Una Vida🍃 [NoRen|MarkMin]
FanficA NoRen and MarkMin oneshoot Tidak ada hal khusus, diupdate pas ada ide. Random story or au! Warn⚠️ bxb Bahasa Random Love ya💚🖤