5. DIHUKUM BERDUA

167 16 8
                                    


{Vote sama coment nya jangan lupa ya 😊}

Mikir buat ngetik cerita nya itu cape kalian cuma pencet tanda bintang dibawah doang apa susah nya,itu tanda kalian menghargai author terima kasih💕
______________________________________

Setelah Vana di antar pulang oleh Devan sampai ke depan pagar rumahnya, Vana langsung masuk ke kamarnya dan memikirkan kejadian tadi siang sambil melihat rembulan yang begitu indah,

"Tadi itu beneran Alfin?," Tanya vana bermonolog sendiri.

"Bukannya Alfin ada di luar negeri? besok vana tanya aja deh sama ka devan sekalian minta ID line nya Alfin,"
  
"Tapi kenapa ya Vana kalo deket kak Devan bawaannya campur aduk kesel iya sayang juga iya" Tambah vana eh tunggu apa katanya sayang?

***

Cahaya Matahari pagi menyilaukan mata Devan yang tengah terpejam lelap.Alarm ponselnya pun sudah lama berbunyi membuat telinganya berdengung.
Tangannya mencari ponsel lalu mematikan alarm tersebut. Matanya Melotot saat melihat jam di ponselnya yang menunjukan pukul 08:30.

"Sialan gue telat."

"Gue harus buru-buru nih,Takut di hukum lagi," ucap Devan. padahal udah langganan dihukum.

Setelah 10 menit siap-siap untuk berangkat ke sekolah,Devan langsung mengendarai motor dengan kecepatan diatas rata-rata,Sudah dapat dipastikan Devan  benar-benar telat sekarang.

Saat sampai di gerbang sekolah yang sudah tertutup Devan langsung turun dari motornya dan membuka helmnya,Dia tidak sendiri dia melihat Gadis yang telah mengusik pikirannya dari kemarin siapa lagi kalo bukan Vana.

"Eh kak Devan jodoh ya kayaknya kita dipertemukan terus seperti Bulan dan Bintang," Kata vana sambil terkekeh.

"Ga usah halu dasar cewe sinting,"
"Gue sama lo ga akan pernah nyatu apalagi BERSATU," Tambah devan lagi. Kejam amat dev.

"YAUDAH JAUH JAUH SANA JANGAN DEKETIN VANA!" ucap Vana kesal Ngegas troosss ye van

Cowo itu hanya berdehem, sampai-sampai bu mirna datang sambil membawa penggaris kayu panjang.

"Kamu lagi kamu lagi Devan ga bosen telat terus," ucap Bu mirna sambil menyuruh pak Dandi membuka gerbangnya.

"Kamu juga murid baru sudah telat saja datang kesekolah" Sambil menunjuk Vana.

"Kamu kenapa telat Devan kalo gini terus ibu panggil orang tua kamu."

Vana yang mendengarnya memegang erat tali tasnya. Jangan sampe deh abangnya disuruh kesekolah. Bisa-bisa nanti Vana dimarahin sama abangnya.

"Saya kesiangan bu, Vana juga telat bu kenapa ibu malah marahin saya saja," ucap Devan.


"Alesan saja kamu Devan. Kamu tuh sudah kelas 12 kamu seharusnya memberi contoh kepada adik kelas kamu ini," ucap bu Mirna.

"Tuh kak dengerin harus jadi panutan buat Vana," Sambil menaikan alisnya berulang-ulang.

"Ibu cantik jadi boleh dong Vana masuk ke kelas," kata Vana dengan muka memelas.

"Enak saja. Devan, Vana kalian ibu hukum hormat ke tiang bendera sampai jam pelajaran kedua SEKARANG!" ucap bu Mirna galak.

"Iya bu iya jangan galak-galak bu Nanti cepat tua," ucap Devan sambil lari menuju tiang bendera.

"Anak murid kurang ajar,Kamu Vana ngapain masih disini cepat sekarang lari!" Vana langsung berlari tanpa menoleh kebelakang lagi.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang