2. DEVAN ERLANGGA

279 32 17
                                    

"Pemaksa itu yang mendeskripsikan tentang dia."


"Serius itu orangnya?" tanya Ojan kepada Madon saat melihat Vana.

"Serius gue," jawabnya.

"Jangan bilang tuh cewek mangsa baru lo ya Madon!" kata Pandu. Madon mendengus kesal. Membuat Pandu tertawa karenanya.

"Kedip kali Dev," ucap Ojan yang tak sengaja melihat Devan sedang memperhatikan Vana.

"Sampe gak kedip lo ngeliatin tuh cewek," tambahnya.

"Diem lo!" ucap Devan Memberikan tatapan yang menusuk.

Madon yang mendengarnya mengkerutkan alisnya "Biasa aja kali Dev, slow santai kaya dipantai," ucapnya.

Ntah perasaan Vana atau bukan sejak tadi berasa Devan memantau nya, dari masuk kantin, memesan makanan, sampai selesai makan. Ketika Vana menoleh ketempat dimana Devan duduk benar saja Devan sedang memperhatikannya lalu membuang muka nya kesamping saat kepergok olehnya.

"Eh mau kemana lo Dev?" tanya Pandu saat melihat Devan berdiri dari tempat duduk nya. Namun tak di jawab oleh Devan. Ia meninggalkan area kantin.

"Kenapa tuh si Devan?" tanya Madon kepada Gibran, Ojan dan Pandu.

"PMS kali," cetus Pandu.

"Ke kelas yuk. Udah pada abis ini kan makanannya," ucap Chika kepada Vana, Naura, dan Dila.

"Yuk, lagian bentar lagi juga bel masuk," jawab Dila.

"Eh tapi Vana mau ketoilet dulu," ucap Vana.

"Yaudah yuk gue juga mau ketoilet dulu," ucap Naura.

"Kalo gitu Gue sama Dila duluan ke kelas ya," ucap Chika. Lalu di angguki oleh Vana dan Naura.

***
"Van,tungguin gue ya," ucap Naura di bilik kamar mandi.

"Iya, cepetan udah bel masuk soal nya," ucap Vana yang sedang mencuci tangannya di wastafel.

Lalu Naura keluar dari bilik kamar mandi, "Yuk," ucapnya.

Vana dan Naura berjalan keluar dari toilet saat mereka berjalan ada tiga orang siswi. Vana menabrak salah satu siswi tersebut yang ingin masuk ketoilet.

"Aww,lo berani nabrak gue?" kata salah satu siswi tersebut.

Naura yang melihatnya terkejut begitupun teman-temannya siswi tersebut.

"Lo gak tau siapa gue hah!" tambahnya.

"Manusia kan? Yang berjenis kelamin perempuan," ucap Vana dengan polosnya.

"E--mm, maaf ya kak dia gak sengaja kok," ucap Naura. Ketakutan.

"Lo bilangin temen lo ini ya!" kata nya kepada Naura sambil menunjuk Nara.

"Ngomong langsung ke Aku nya aja kali ka," ucap Vana.

"Diem lo," ucap cewek kakak kelas itu yang bernama Windadari.

"Kalo gue lewat semua itu harus minggir! Itu peraturan disekolah ini. Ngerti lo,"

"Loh kok gitu kak?" ucap Vana tak terima.

Naura yang mendengar itu menatap Vana menyuruhnya untuk diam."I-Iya Kak nanti aku kasih tau," jawab Naura.

"Dengerin kalo gue ngomong,"ucap siswi itu sambil mendorong bahu Vana. Lalu Winda dan teman-temannya masuk ke dalam toilet.

DEVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang