untitle.7 [REVISI]

242 64 12
                                    


If i cried in front of you, believe me.I reached my limit.

••••

Karena badan Aletta masih panas,Reyfan memaksa Aletta agar tetap di rumah,namun Aletta sempat menolak permintaan Reyfan dan kekeh ingin sekolah,tapi Reyfan bilang akan mengadu pada mama dan papa Aletta.

Sebelum berangkat sekolah, Reyfan sempat meminta bi Mina untuk membuatkan bubur untuk Aletta dan meminta mama nya untuk mengecek kondisi Aletta saat sedang santai.

Reyfan berjalan menyusuri koridor sekolah dengan memutarkan kunci motor di tangan nya,hari ini Reyfan tidak bisa pulang cepat karena ada latihan basket untuk mengikuti turnamen bulan depan.

"woy lelet." Rendi yang baru datang langsung merangkul pundak Reyfan.

Kini mereka berjalan berdua di koridor sekolah,membuat banyak pasang mata memperhatikan mereka.

"tangan lo ngapain sih cina." Reyfan menepis tangan Rendi pada pundak nya.

"esmosi mulu lo pms ya?!" ucap Rendi dan dihadiahi toyoran oleh Reyfan.

"ga bareng Helen lo?" tanya Rendi saat mereka sampai di depan kelas.

Reyfan menepuk jidatnya,ia lupa membalas pesan Helen dari kemarin.

"nitip tas gue." Reyfan memberikan tas nya pada Rendi dan berlari menuju kelas Helen.11 MIPA 1

"sorry,Helen udah dateng belum?" tanya Reyfan pada seseorang yang melewati pintu kelas.

"udah kok."

"tolong panggilin ya." Reyfan menunggu di ambang pintu,kemudian Helen datang dan menatap Reyfan dengan tatapan yang sulit Reyfan artikan.

"apa?" tanya Helen

"maaf ya?kemaren gue ga buka hp,jadi ga bales chat lo." Reyfan menunjukan ponsel nya pada Helen, disana banyak notifikasi dari Helen,namun tidak Reyfan buka.

"lo tuh sering minta maaf sama gue fan." ucap Helen yang mulai jengah dengan kelakuan Reyfan pada dirinya.

"iya,sekali lagi maaf ya len." ucap Reyfan sambil tersenyum.

"gue tuh kaya bukan siapa siapa lo fan,yang selalu lo prioritasin itu Aletta bukan gue." Helen menatap tajam pada Reyfan

"daripada ujung nya lo terus terusan minta maaf sama gue mening kita putus." Helen membalikan badan nya lalu berjalan meninggalkan Reyfan yang tidak bergerak di ambang pintu.

Ini masih pagi,dan Reyfan sudah mendapat masalah seperti ini,apa apaan.

setelah kembali ke kelas,Reyfan melihat Jemmy dan Alfan yang sudah datang.

"dari mana lo?" tanya Alfan.

"kelas helen." jawab Reyfan seadanya.

"tumben diapelin?" ucap Alfan sambil tertawa.

"gitu gitu juga Helen cewek Reyfan bego!" ucap Rendi sambil memandang Alfan.

"gue di putusin anjir." ucap Reyfan,lalu Jemmy dan Rendi tertawa ngakak sedangkan Alfan menatap heran ke arah Reyfan.

"kok bisa?" Alfan menatap Reyfan serius.

"Aletta lagi alesan nya." Reyfan mendengus menatap Alfan Rendi dan Jemmy bergantian.

"wajar sih fan,kalo orang yang ga tau lo sama Aletta sahabatan mereka bakal langsung nilai kalo lo sama dia itu pacaran." ucap Rendi yang diangguki oleh Alfan.

"selama ini lo selalu di putusin sama cewe lo gara gara selalu utamain Aletta kan?" tanya Alfan.

"lagian gue sama Aletta beneran sahabat lah anjir,mana mungkin gue pacaran sama sahabat sendiri." ucap Reyfan dengan nada yang sedikit ragu.

PHILOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang