Ten

669 64 6
                                    





Jennie membeku tersentak kaget karena Yoongi tiba-tiba memeluknya tanpa permisi. Pipinya merona tak kala Yoongi berhasil membuat hatinya hangat dengan kata-katanya barusan. Bahkan hembusan nafas Yoongi terasa di lehernya menadakan mereka telah menempel satu sama lain. Baru kali ini Jennie merasa aneh ketika bersentuhan dengan pria,terasa berbeda.

"Aku tak bisa mencuci piring jika kau begini Yoongi-ah"

"Bertahanlah sebentar,aku rindu ibuku"

"Waeyo? Memangnya ibumu dimana" Jennie bertanya namun masih bergelut dengan cuciannya,pasrah saja saat didekap oleh Yoongi dari belakang.

"Ibukku berada disurga"











Deg..








Jennie terdiam,bukan maksud dia menyinggung pasal kematian ibu Yoongi namun dirinya benar-benar tidak tahu sama sekali. Jennie merutuki betapa bodohnya pertanyaannya itu lalu kemudian merasa tidak enak hati. Disisi lain Jennie juga teringat tentang dirinya sendiri. Mereka berdua sama-sama kehilangan sosok ibu,jadi Jennie tau bagaimana rasanya sakit saat kehilangannya. Ini juga adalah salah satu alasan mengapa Jennie tak melawan saat Yoongi masih memeluknya.

"Mian..." Jennie melepas sarung cucinya dan mengenggam tangan Yoongi pada perutnya.

Yoongi hanya tersenyum simpul lalu melepas pelukannya,mempersilahkan Jennie untuk mencuci piringnya dan tidak menganggunya. Jennie melirik kearah belakang dengan raut wajah bersalah lagi,kenapa Jennie sangat bodoh. Lihatlah sekarang Min Yoongi si pria gila berubah menjadi anak yang malang.

Aktifitas mencucinya akhirnya selesai. Semuanya sangat beres ditangan Jennie,ya... Walaupun Jennie tak pandai memasak setidaknya ia bisa membersihkan kekacauan ini dengan baik.

Melepas apron dan juga menguraikan rambutnya yang sedari tadi di ikat,Jennie memang tidak suka mengikat rambut karena ia merasa akan pusing jika berlama-lama. Jennie terpaksa mengikatnya karena tidak ingin rambutnya ikut campur saat dia memasak tadi.

Melangkah kaki untuk segera pergi kekamar,namun langkahnya terhenti saat melihat Yoongi tengah asik merokok sendirian. Tanpa pikir panjang Jennie mencoba mendekatinya,rasa bersalahnya tadi belum sepenuhnya hilang maka dari itu Jennie ingin menuntaskannya.

Yoongi terlihat terkesiap saat melihat Jennie berjalan mendekat kearahnya,tiba-tiba duduk di kursi yang kosong disebelahnya. Jennie bahkan mengambil salah satu putung rokok miliknya kemudian menyulutnya. Tak mengherankan baginya karena tidak dipungkiri jika Jennie memang sudah terbiasa merokok juga. Jadilah mereka merokok bersama-sama berdua malam itu.

"Ini sudah malam,kau tidak pulang ke apartementmu?"

Huh....... (hembusan asap rokok)

"Kau mengusirku?"

"Bukan begitu tapi kau sendiri terlihat tidak nyaman berada disini

"Dengar,kau sendiri yang mengatakan jika tempat ini rumahku juga. Jadi terserahku,lagi pula aku sudah tak tinggal disana lagi mulai hari ini,aku akan disini sampai besok-besok"

"Kenapa? Kau ingin bersamaku terus ya?"

Huh...

"Anni,aku kehabisan uang. Aku tidak bisa membayar sewa"

"Ah benar,kau tak memiliki pekerjaan lagi" Huh.....

"Aku mungkin akan mencari pekerjaan lain segera mungkin"

"Tak perlu,aku yang akan menanggungmu. Besok pagi akan ku berikan salah satu blackacard milikku untukmu. Pakailah untuk berbelanja sesukamu. Jangan bertanya mengapa aku memberikannya percuma,karena jawabannya aku tak ingin melihat penampilan malangmu itu. Sangat menganggu mataku"

My Sweet Enemy✓ - [ Yoonnie ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang