My Sweet Enemy✓ - [ Yoonnie ]

14

🌆🌆🌆

Seoul 17.00 KST

Waktu berjalan hingga matahari sedikit memancarkan sinar jingganya. Menandakan sudah sore hari. Tak dirasa kedua pasang suami istri dadakan itu masih tertidur sejak subuh.
Sungguh pasangan yang serasi,karena kompak dalam masalah durasi 'ranjang'.

Hingga Yoongi terbangun sendirinya,ia menggeliat merenggangkan seluruh ototnya ketika membuka matanya.
Sebelum ia bangun Yoongi maraih Handphonenya untuk melihat Jam dan beberapa notifikasi yang masuk.

Ada beberapa notifikasi pesan dari Bosnya dan ada juga pesan bahwa sebuah transfer uang yang nominalnya tak sedikit itu masuk kedalam rekeningnya.
Yoongi sudah mengira dan nampak sudah hafal bahwa itu adalah uang hasil misinya kemarin malam.
Bosnya memang sangat royal kepadanya,sehingga Yoongi bahkan tak pernah merasakan kesusahan materi didalam hidupnya tanpa bergantung pada seorangpun.

"Ah sudah sore,waktu berjalan begitu cepat" gumamnya saat melihat tanggal dan jam sudah berganti angka.

Yoongi beranjak untuk bangun dan menoleh kesekitar kamar betapa terkejutnya ia saat melihat disampinganya ada sang Istri masih tertidur juga.

"Arghhh... Apa-apaan ini dia masih tidur?"

Yoongi dibuat kaget karena Jennie masih asik tertidur pulas. Yoongi berpikir Jennie sudah sakit karena memiliki kemampuan tidur yang panjang.
Padahal Jennie kenyataannya tidak tidur semalaman karena menunggunya cemas.

"Yha..!! Jennie..!! Ireona...!!! Kau tidur sudah melewati batas.."

Yoongi membentaknya untuk membuat Jennie terbangun.

Namun tak ada jawaban dari Jennie.

"Yha..!! Min Jennie Sshi..!!! Apa kamu mati? Kenapa tidak bangun dan menjawabku!"

Yoongi tak mendengar sepatah katapun keluar dari Jennie,terlihat Jennie masih terlelap dengan posisi yang sama saat ia pulang kerumah. Merasa tak ada respon Yoongi menggoyangkan lengan Jennie.

"Jennie??" Dengan hati-hati Yoongi memastikan Jennie masih hidup karena ia juga sedikit khawatir.

Lagi-lagi Jennie masih tidak bergeming dan menjawab. Tidak ada tanda-tanda Jennie akan bangun.
Yoongi yang kesal lantas menyerah untuk membangunkan Jennie.
Ia mengambil bantalnya dan menghantamkannya pada tubuh Jennie membabi buta karena kesal sangat susah untuk dibangunkan.

"Jennie !! Palliwa..!! Ireonaaa!!"

(Bug... Bug.. Bug...) Suara bantal yang menghantam ke badan Jennie.