My Sweet Enemy✓ - [ Yoonnie ]

열한

"Hoammmmmm....." Jennie menguap setelah bangun tidur,dilihatnya jam dan jarum sudah bersandar tepat pukul 11 siang. Membelalak kaget karena Jennie bangun terlalu kesiangan. Segera ia beranjak dan mandi pagi sebelum keluar kamar.

Berdandan simple dengan balutan kemeja putih tanpa riasan. Wajahnya begitu fresh dan sangat cantik nampak natural. Melangkahkan kaki keluar kamar dan bersiap diri untuk mendapatkan apa yang dijanjikan oleh calon suaminya tadi malam.

Jennie mengerutkan dahinya tak kala melihat isi apartement yang sunyi,membuka tirai dan terheran karena begitu sepi. Jennie menduga bahwa mungkin saja si pria tersebut belum bangun dan akan membangunkannya.

"Yak...kamarnya begitu berantakan. Dimana dia"

Jennie membuka tirai dikamar Yoongi dan mencarinya hingga kamar mandi namun tak ada batang hidung Yoongi pagi ini. Akhirnya Jennie kesal,Yoongi sudah pergi. Gagal sudah Jennie keinginan Jennie untuk berfoya-foya dengan kartu pemberian Yoongi. Mendengus sebal dan menata kamar Yoongi yang berantakan.

"Ck,apa aku bangun terlalu kesiangan ya? Aish menyebalkan!"

Setelah selesai merapikan kamar Yoongi Jennie tertarik dengan sebuah bingkai foto  di nakas yang terlihat Yoongi bersama seorang wanita setengah baya. Wajah wanita itu mirip dengan Yoongi,putih dan cantik. Hanya saja aura wajahnya terlihat tenang. Jennie ingat,mungkin ini adalah ibu Yoongi yang diceritakan semalam.

"Ah yeppo"

Jennie duduk diranjang Yoongi sambil memperhatikan foto itu dengan teliti,hingga tak sengaja membalikan bingkai itu. Ada sepenggal kata yang ditinggalkan dibaliknya.

{Omma,aku minta maaf karena tak bisa membahagiakanmu. Omma saranghae}

Merasa tersentuh Jennie tersenyum lirih karena ia kini tau bahwa Yoongi memiliki sisi lain yang penuh kasih sayang yang lembut. Meletakkan fotonya kembali dan berdiri.

"Anyeong haseyoo...Jennie Kim inmmida. Saya akan menikah dengan putra Nyonya. Semoga Nyonya bisa menerima kehadiran saya"

Tunduk Jennie dihadapan foto Ibu Yoongi saat itu. Walaupun sudah meninggal,Jennie harus mengucapkan salam penghormatan kepada sang mertua.

.

.

.

.

.

.

.

.