Di sinilah aku. Seseorang yang hanya mampu menghadirkanmu dalam kata-katamu. Memelukmu dalam puisiku. Menatapmu dalam kesendirianku.
Inilah kumpulan puisi yang penuh dengan pilu. Rasa yang terlah berlalu, namun masih ingin menyatu. Semoga bisa sesua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kau tau, setelah engkau meninggalkanku beberapa waktu yang lalu, aku sudah bersusah payah untuk bisa melenyapkan cintamu dari hatiku. Menghapus segala kenangan bersamamu, dari dalam pikiranku. Dan mencoba untuk membuka lembaran baru walaupun aku masih tak bisa sepenuhnya lari darimu.
Berbulan-bulan aku merasakan sakit akibat melawan rindu darimu, berbulan-bulan aku berjuang untuk bisa hidup walau bayangmu selalu menyesakkan dadaku, berbulan-bulan aku hidup dalam penyesalan karena aku sudah berjuang namun hanya disia-siakan. Selama itu aku berjuang sendirian, bahkan kesepianpun sudah bosan bersamaku yang selalu kesakitan.
Lalu, hari ini dengan mudahnya kita kembali bertemu. Aku tiba-tiba menatap wajahmu, dan kaupun berbalik menatapku. Entah mengapa perlahan kuberikan senyuman padamu, lalu bibir manismu membalas senyumku. Setelah itu, kita saling berlalu seperti tak ada apapun yang pernah terjadi di masa lalu.
Kau tau apa yang aku rasakan setelah itu?
Dadaku terasa sesak tak terkirakan, hatiku yang tadinya sudah kuobati dengan susah payah, kini seperti kembali tertusuk duri yang memberikan rasa pedih yang tak terkirakan. Pikiranku tiba-tiba tak sejalan dengan perasaanku. Ada rasa benci yang memaksaku untuk memakimu, namun tiba-tiba rasa cinta yang sudah susah payah ku kubur, tiba-tiba saja hidup kembali dan menyekapku.
Ingin sekali rasanya aku menangis kembali. Walaupunaku tak tau apa sebenarnya yang ingin kutangisi. Ingin rasanya aku berlarikembali, namun aku sadar, sudah tak ada yang bisa kujauhi. Aku kini sudahbenar-benar sendiri. Hanya ditemani rasa sakit yang mengajarkanku kedewasaan. Namun semua itu tak semudah kau meninggalkanku.
