Chapter 8 - Quality Time

264 45 10
                                    

Setelah sekitar 20 menit, akhirnya mobil Chanyeol sampai di parkiran salah satu Mall terbesar di Seoul.

Cowok itu pasrah saja saat tangannya sudah ditarik seenaknya oleh Nayeon yang kini mengajaknya berkeliling di jejeran toko-toko mall. Nayeon masuk ke toko pakaian, mencari-cari pakaian yang cocok untuknya dan kini pilihannya jatuh pada sepasang sweater couple berwarna mustard cerah.

Nayeon melirik Chanyeol dengan mata berbinar, berharap Chanyeol mengerti kodenya dan tertarik untuk membeli sweater couple itu agar sama sepertinya. Chanyeol yang melihat tatapan aneh Nayeon itu bergidik ngeri, membayangkan dirinya memakai sweater sama lalu berjalan bersama Nayeon. Menggelikan!

"Jangan bilang Lo mau gue beliin sweater couple itu?" tanya Chanyeol mulai was-was.

Tatapan Nayeon semakin berbinar menatap Chanyeol.

"Enggak! Norak!"

"Bang Chanyeol kok jahat banget sih, gak ada baik-baiknya sama Nay. Nay kan cuma minta beliin sweater couple bukan mau minta halalin sekarang"

"Bodo"

Nayeon tak kehabisan akal. Ia menatap Chanyeol dengan tatapan menantang.

"Pilih, mau beliin Nay sweater sekarang atau beliin Nay cincin nikahan sekarang?"

Chanyeol yang mendengar itu tanpa pikir panjang langsung mengambil dua sweater yang ditunjuk Nayeon tadi. Ia berjalan cepat ke arah kasir.

"Mbak, saya mau bayar ini" Terpaksa cowok itu menuruti saja keinginan anak kecil dihadapannya ini. Tak ingin dimintai yang aneh-aneh lagi.

Nayeon yang melihat itu mendengkus kesal, "Segitu gak inginkah nikahan sama Nay? Padahalkan Nay cantik, pinter masak, rajin menabung dan tidak sombong"

***

Chanyeol dan Nayeon kini berjalan beriringan di area Hongdae street untuk mencari tempat makan. Gadis itu merengek tadi pada Chanyeol ingin makan di Hongdae daripada di foodcurt mall, katanya biar lebih berkesan.

"Hubungan bang Chanyeol sama kak Wendy gimana sekarang? Masih marahan?" tanya Nayeon basa basi. Padahal mah sebenarnya ia malas menyebut nama rivalnya itu.

"Ya gitu, kita break sekarang buat saling intropeksi diri" ujar Chanyeol dengan raut muka lesu, seperti tak ada semangat hidup saja.

"Berarti abang lagi free dong sekarang"

Nayeon tersenyum senang sambil menatap Chanyeol. Chanyeol yang melihatnya sedikit kesal. Pasti gadis itu merasa akan ada kesempatan untuk dirinya sekarang.

"Gak ada harapan buat lo!" decak Chanyeol sebal, ia sudah pusing sendiri dengan hubungannya dan Wendy.

"Sekarang abang boleh aja bilang begitu, tapi rencana ke depan gak akan ada yang tau kan?"

"Apasih yang sebenarnya lo liat dari gue sampe segitu sukanya sama gue?" tanya Chanyeol mulai penasaran.

Nayeon diam sebentar, tampak berpikir. Sejujurnya ia pun bingung alasan ia bisa begitu menyukai cowok di hadapannya ini. Tapi bukankah jatuh cinta itu bisa terjadi begitu saja dan tanpa alasan kan?

"Karena gue anak orang kaya?" tanya Chanyeol.

"Nay bukan cewek kayak gitu, lagian orang tua Nay juga kaya kok, berkecukupan lebih buat biayain Nay. Kenapa harus bergantung sama bang Chanyeol?"

"Karena gue pintar?" tanya Chanyeol lagi.

"Nay gak pernah tau bang Chanyeol itu pintar"

"Karena gue ganteng, tampan dan rupawan?" tanya Chanyeol pede.

My Young CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang