2. Chapter 2 : Siapa?!

622 63 0
                                    

Sesampainya kedua pria tersebut ke rumah mereka yang terlihat cukup besar dan megah mengingat keduanya adalah anak para pengusah sukses, namun memilih untuk tinggal berdua untuk dapat mandiri

Keduanya pun memasuki rumah tersebut, dan meletakkan kedua kucing tersebut diatas sofa dengan lembut, kucing berwarna Orange yang di bawa Shammy melihat kesekelilingnya dengan lemah sementara salah satu yang lainnya mengendus Sofa itu, sepertu men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya pun memasuki rumah tersebut, dan meletakkan kedua kucing tersebut diatas sofa dengan lembut, kucing berwarna Orange yang di bawa Shammy melihat kesekelilingnya dengan lemah sementara salah satu yang lainnya mengendus Sofa itu, sepertu mencoba untuk menghafal baunya

Shammy dan Vernando lalu mulai menyiapkan susu yang hangat untuk keduanya, dan mulai membawakannya untuk mereka, menyaksikan kedua kucing malang tersebut minum dengan lahapnya

Setelah beberapa saat, kedua kucing tersebut terlihat telah menghabiskan susu yang diberikan, kucing berwarna Orange tersebut terlihat jauh lebih baik sekarang

"Baiklah, apakah kita harus memberikan mereka nama?" Tanya Vernando sambil menatap kedua kucing yang terlihat menatap mereka juga

"Ya, mari kita lihat, bagaimana jika Shawn?" Kata Shammy menatap kucing Orange tersebut, hal aneh pun terjadi kembali, kycing tersebut menggelengkan kepalanya seperti tidak menyukai nama tersebut

"Kau gila?! Mereka itu betina, kenapa kau memberikannya nama Shawn?!" Kata Vernando, tidak percaya dengan apa yang dikatakan Sham

"Hey itu nama yang bagus! Baiklah, bagaimana dengan Gege? Aku gampang mengingatnya" kucing Orange tersebut menatap kucing lainnya, sebelum mengangguk, membuat Shammy tersenyum

"Sepertinya dia suka, bagaimana denganmu Ver? Apa yang akan kau namakan yang satunya?" Kata Shammy menatap kucing lainnta

"Entahlah, mungkin NomNom? Karena pipinya terlihay sangat menggemaskan" ucap Vernando membuat kucing tersebut nampak malu-malu

"Baiklah, ayo kita tidur, Gege nampaknya sudah lelah" kata Shammy saat melihat kucing orange tersebut menguap, dia merasa kedua kucing ini tidak seperti kucing pada umumnya

Shammy lalu mulai membawa kucing tersebut kekamarnya, lalu menurunkannya di lantai, sementara dia membaringkan tubuhnya di kasur, setelah melakukan beberapa ritual

Shammy pun mulai memainkan handphone miliknya, sebelum dia akhirnya merasakan sesuatu diatas tubuhnya, melihat kucing orang tersebut telah tertidur diatas tubuhnya dengan nyaman, membuatnya tersenyum lembut

"Selamat malam Gege" ucapnya lalu mulai meletakkan hpnya dan pergi berlayar ke pulau kapuk

-----------------------------------------------------------

-Shammy POV-

Aku mulai terbangun ketika merasakan berat diatas perutku, tunggu.... Berat diatas tubuhku?! Dengan cepat aku bangun, membuatku terjatuh dari kasur secara tidak etis, wajah tampan nan rupawan milikku yang menjadi incaran banyak orang mencium ubin lantai yang dingin dan putih

Karena suara jatuhku, sesuatu yang mengagetkanku mulai terbangun, dia adalah seorang gadis cantik dengan pipi tembem yang imut, hal yang mengherankan adalah, dia memiliki telinga dan ekor kucing dan lagi... DIA TELANJANG?! Aku pun menutup mataku, menghalangi pandanganku dari pemandangan tidak etis itu

"HEH! LU SIAPA?! KOK BISA ADA DI KAMAR GUE, MANA TELANJANG PULA, MAAF NENG SAYA COWOK BAIK-BAIK!" Teriakku sambil menutup mataku, menghalanginya dari godaan setan succubus

"Aku kucing yang kau pungut, Gege" kata gadis tersebut sambil tertawa, apa yang lucu?

"Heh neng, kalau mau bercanda atau merkosa tuh yang logis! Mana ada kucing gue jadi wanita mesum kek lu" ucapku sambil berdiri masih dengan mata tertutup, ku coba untuk menarik telinga kucing tersebut, membuatnya menjerit kesakitan, hah?! Ini asli?! Demi apa dah?!

"Hei! Itu sakit tau! Yang lembut dikit napa?!" Kata gadis songong tersebut sambil mencakar tanganku yang berharga

"Aww! Betina nggak ada akhlak lu ye, main cakar-cakar ae" ucapku sambil memegangi tanganku yang terluka akibat hal tersebut

"Lu yang salah lah! Pake narik telinga orang sembarangan, sakit tau!" Ucapnya dengan emosi, tunggu apa dia bilang?! Gue yang salah? Nggak ada akhlak nih cewek, sudah datang tanpa diundang, telanjang lagi

Kami saling bertatap tajam, mungkin kalau di komik, akan ada aliran listrik di antara kami ini, tunggu sepertinya ada sesuatu yang kelupaan.... Oh.. gadis ini masih telanjang

"Heh mesum, mendingan lu pake baju deh, ntar dikira gue nge iya-iya-in elu" kataku sambil menyerahkan baju kaos dan celana pendek milikku dan menyerocos keluar, menenangkan pikiranku

-Shammy POV end-

Sementara itu...

Vernando terbangun oleh teriakan Shammy yang nampak sedang bertengkar dengan seseorang, tidak ingin ambil pusing, dia pun mulai memeluk apapun yang menindih tubuhnya

1
2
3.....

Tunggu... Kok ini terasa lembut dan hangat sih?! Batin pria tersebut, dia pun dengan berat hati membuka matanya, melihat pemandangan yang dengan godaan syetan

-Vernando POV-

Aku melihat pemandangan penuh godaan di pagi hari, ku kerjapkan mataku berulang kali, mencoba memastikan apa yang kulihat ini nyata, sebelum menjauhkan tubuhku dari 'itu' membuatku hampir saja jatuh dari kasur

"what the heck?! ASTAGA!! KAMARKU DI BOBOL OLEH ORANG MESUM!!" Teriakku membuat gadis tersebut terbangun, dan duduk sambil mengucek matanya, itu terlihat sedikit lucu, tunggu salah! Itu tidak lucu!!

"Selamat pagi Ver..." Kata gadis tersebut sambil tersenyum manis kepadaku, aku hanya bisa cengo saja, mengingat baru kali ini aku melihat gadis asing ini dan lagi dia memiliki penampilan aneh, dia sedang Cosplay atau apa sih?!

"Siapa kau hah? Gadis asing mesum yang masuk tanpa ijin kekamar orang?!" Kataku dengan nada penuh penekanan, meminta jawaban atas semua kegilaan yang terjadi

"Aku NomNom" ucap gadis tersebut sambil memiringkan kepalanya, dia nampak seksi sebenarnya, tunggu apa yang kupikirkan?!

"NomNom? Hey aku tidak tau kau tau nama kucingku darimana, tapi mana mungkin kau itu NomNom, dia itu kucing!" Kataku dengan tidak percaya

"Aku memang kucing yang kau pungut semalam, bersama kucing orange lainnya" ucapnya tenang, membuatku semakin tidak percaya dan mulai berjalan kearahnya, dan mencengkeram ekornya yang nampak bergerak terus menerus, hal itu membuat gadis kucing tersebut mengerang lembut membuatku membeku sesaat

"M-maaf... Ekorku sangat sensitif" kata gadis tersebut dengan malu-malu, membuatku ingat dengan ekspresi kucing yang kupungut semalam

"Kau harus memakai pakaian" ucapku dengan datar, aku sangat malu setelah mendengat suara tersebut, aku pun mulai memberikannya pakaian, dan berjalan keluar kamar, melihat Shammy yang nampak sedang mengobati lengannya

"Shammy... Kau tidak akan percaya yang terjadi padaku" ucapku dengan datar

"Biar kutebak... Gadis asing mengaku sebagai kucing yang kita pungut semalam?" Ucapnya dengan nada yang sama membuatku terkejut

"Bagaimana kau tau?" Tanyaku heran

"Karna aku juga mengalaminya, dan lagi, cewek itu mencakarku" katanya sambil terus fokus mengobati lukanya

"....aku akan meminta izin kepada sekolah kalau begitu" ucapku dan mulai menelpon sekolah untuk meminta izin, untuk menyelesaikan masalah ini

'ini akan menjadi hari yang sangat panjang...' ucapku sambil menghela nafas dan memilih membuat makanan

-Vernando POV end-

My Cat, My Lover?! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang