Pagi ini gue gak bakal telat. gue meyakinkan diri sendiri dalam hati, walau sekarang sudah pukul 7 tapi sekolah gak begitu jauh dari rumah. dan seperti biasa sudah ada Dini yang setia nungguin gue bangun.
"di depan. ada Dini sama temen kamu gak tau siapa nama nya" kata ka Kevin, sambil terus mengunyah makanan di mulut nya.
lalu gue berlalu keluar rumah, dan di kejutkan dengan kehadiran sesosok laki-laki yang baru-baru ini gue kenal nama nya.
"ngapain lu?" tanya gue yang baru keluar dari rumah.
"jangan gitu ege thi, niat dia baik" bisik Dini. yang langsung berdiri di samping gue.
"gue tadi gak sengaja lewat. trus inget mobil lu di bengkel" ucap Bintang.
"jadi. gue mau ngajak kalian berangkat bareng" tambah nya lagi, masih dengan nada santai.
"makasih. kita bisa naik taksi" ujar gue, dan menggandeng tangan Dini keluar gerbang, meninggalkan Bintang yang berdiri di teras rumah. beberapa detik kami menunggu taksi. tapi taksi tak kunjung lewat.
"bentar lagi gerbang di tutup, ayo masuk" kali ini dia tidak menawar kan namun lebih tepat nya ia menyuruh.
"yaudah yuk" tiba-tiba Dini masuk ke dalam mobil Bintang. gue menghela nafas sebentar, dan mengikuti nya masuk.
Setelah sampai di sekolah. kita turun dari mobil. belum sempet ketemu sama sahabat-sahabat gue, tapi gue dari jauh udah di melihat kita, dengan tatapan intens ala kriminal keluar dari lapas.
"makasih yah" ucap gue sama Dini, ke Bintang lalu berjalan ke arah temen-temen gue berdiri.
"mobil lu mana?" gue baru dateng langsung di introgasi sama Lusi.
"mobil dia di bengkel Lus" kata Dini.
"kok kalian bisa bareng sama Bintang?" tambah nya lagi,
"tadi malem mobil gue mogok trus dia yang nolongin" jelas gue.
Selang beberapa detik bel masuk berbunyi. gue, Khilda, dinti, Lusi, Alvi, Nabila, Manda dan yang lain menyusuri koridor kelas. semua siswa mau pun siswi memberi kita jalan bak putri kerajaan.
///
"aseek berangkat sama siapa tadi?, kaya nya seger nih" tanya Nopal ke Bintang, dengan nada yang menggoda. namun hanya di balas dengan tatapan dingin, hingga yang di tatapan nya mengeluar kan senyuman asem, eh emang ada senyuman asem.
"jangan gitu pal mungkin sang most wanted kita mulai memberikan benih-benih cinta nya" kata Wildan
"benih cinta kira lu janin bayi apa" kata Nopal asal jeplak. membuat Wildan tertawa, Bintang yang mendengar nya hanya menggeleng- geleng kan kepala.
"yaudah ayo ke lapangan ada tanding basket jam delapan" ujar Bintang. dan langsung di iyakan oleh yang lain.
Bintang, Eka, Subhan, Sharul, dan tim basket yang lain mereka sudah bersiap-siap di lapangan.
"semangat guys kita duduk paling depan buat suport kalian biar menang" ucap Nopal.
"siip jangan lupa doa nya dong pal" kata Sharul.
"waah jelas dong kalo doa mah" balas Nopal dengan merangkul pundak Eka.
///
Semua kelas free. karna ada tanding basket di sekolah, begitu pun kelas gue, semua nya rusuh menuju lapangan.
"kita ke lapangan yuk" ajak Isna, ke kita semua yang sedari tadi malas untuk melihat acara tanding basket.
"yaudah yuk" balas Nabila, kami serempak pun berdiri dan berjalan ke arah lapangan.
pertandingan sudah di mulai dari tadi. melihat tribun yang bener-bener ramai pun membuat kita mencari tempat yang kosong.
"kaya nya gak ada yang kosong deh" ujar Manda seraya mencari-mencari tempat kosong.
"ck, kita duduk di depan aja lah yuk" ajak lusi. lalu memberikan kode kesemua yang lagi duduk di situ agar pindah.
"tapi mereka kasihan tau" kata Manda.
"yaudah sih lah biarin" bales gue, seenak jidat.
Pertandingan terus di mulai, walau pun gue gak ngerti yang penting gue nonton, skor paling unggul dari sekolah mahardika, yaiya lah sekolahan gue, batin gue seneng :v
"lu gak ikutan jadi sporter" tanya gue ke Khilda.
"ntar aja masih fokus" jawab nya sambil menopang dagu di tangan, dan terus senyum mengarah ke salah satu anak basket yang lagi tanding.
"itu yang nomer punggung 12 siapa sih nama nya?" tanya Lusi tiba-tiba,
"dia nama nya Eka" ujar Khilda.
"ganteng yah" lanjut Lusi.
"Iih. apaan model kek gitu ganteng " ucap gue dengan nada orang so geli.
"yeeh kutu alien yang perfect aja di gituin apa lagi yang model lap kompor" kata Lusi, membuat gue terkekeh mendengar nya.
"Eka itu pinter banget, keturunan keluarga darah biru, bener-bener kaya, dia slalu ikut olimpiade, tapi dia brokenhome. orang tua nya udah meninggal" jelas Khilda. gue di bikin cengo ama nih bocah.
"sedih gue" kata Lusi. gue hanya mengangguk paham.
"fokus bhan" teriak Sharul ke Subhan yang dari tadi melirik ke arah tribun,
Bintang dan Eka masih terus berusaha mamasuka bola ke ring,
"sini bola nya banci" ujar Parka anak SMA pelita.
"jangan dengerin tang. yang banci adalah yang kalah" ucap Eka, Bintang pun langsung memasukan bola ke ring, skor terakhir langsung di menang kan oleh tim basket mahardika.
pertandingan selesai yang pasti sekolah gue yang menang. udah turun temurun emang sekolah gue slalu menang dalam kompetisi apa pun.
Suara sorak-sorakkan siswa/siswi mahardika begitu menggelora saat kapten basket di angkat ke atas oleh para pemain karna menang.
Lalu semua tim basket menepi ke pinggir lapangan untuk minum.
Eka menyiram kan air mineral nya ke rambut dan ke muka, dengan gaya anak basket, membuat siapa saja yang melihat terpanah akan pesona nya, semua siswi berteriak histeris ketika melihat kejadian itu.
"subhanallah" kata Lusi, sambil memandang ke arah Eka yang kini sedang duduk dengan yang lain.
"kenapa lus?" tanya gue.
"sumpah thi ganteng banget" bales Lusi yang masih tersenyum ke arah Eka.
"Bintang juga ganteng tau thi" tiba-tiba ada suara Dini di samping gue. sampe gue kaget di buat nya.
"astagfirullah" ucap gue kaget,
"kalian semua kenapa sih liat gituan aja aneh banget kaya nya" kata gue. Lusi langsung melirik dengan tatapan yang menyeram kan.
"yaudah. ke kelas yuk" ajak manda, dan kita langsung turun dari tribun.
Sampai bawah tiba-tiba ada Bintang yang menghalangi kita jalan.
"misih kita mau lewat" kata gue dengan nada sopan, dan Bintang membalik kan badan nya ke arah kita.
"mana yang nama nya Uthi?" ucap nya tiba-tiba, lah hayo ngapain nyari gue.
///
Selesai Revisi 4 Mei 2021
Maaf jika ada kata-kata kasar ini hanya candaan semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whit Friend (ON GOING)
Teen FictionBudayakan follow sblm baca! //// Kata orang sahabat itu segalanya dan kata nya jatuh cinta dengan sahabat itu sakit . ,lantas bagaimana jika persahabatan ternaungi dalam cinta diam-diam ...