N- 8

33 11 1
                                    

20:39

Lantunan lagu berjudul Tie_me_down-_faded_remix bergema di seluruh ruangan bar. Dari ujung ruangan sampai tempat gue dan temen-temen gue duduk. semua pengunjung aseek menikmati irama nya.

Semua temen gue sudah duduk rapi berkumpul di tempat yang biasa kita tempatin. semua nya dateng kecuali Husna. Anak itu memang jarang kumpul bareng lagi akhir-akhir ini, setelah kelas nya di pindahin ke ipa 1. Tapi yaudah gapapa, asal gak lupa aja tuh orang sama kita-kita ini. Orang yang pernah bikin kepercayaan dia balik lagi.

Kita yang baru duduk dan lagi asik berbincang-bincang, tiba-tiba ada pelayan bar yang menghampiri kita. Dengan membawa buku menu di tangan nya.

"permisi, ini buku menu nya, mau pesen apa?" ujar nya sopan, seraya memberikan buku itu ke kita.

Lusi langsung mengambil buku itu, dan terus membolak-balikkan halaman demi halaman. Gue yang resah melihat Lusi lama gak kunjung kelar mencari menu pun.
Mencoba membantunya mencari minuman yang sesuai. Namun belum sempat gue menemukan minuman yang tepat, tapi Lusi langsung menemukan apa yang ia mau. Mata gue di buat shock sama tulisan di menu tersebut. Bourbon drink's.

"Tequila sunrise sembilan alkohol nya 70% aja yah" ujar Lusi. Sontak semua membulat kan mata mendengar nya.

"eh gila banyak amat tuh alkohol nya. udah kaya mau bersihin luka aja" kata gue.

"tau Lus emang kuat tenggorokan lu buat nelen?" ujar Alvi.

"iya tuh panas tau nanti nya" tambah Ayu. Lusi menghela nafas panjang.

"yaelah sekali aja gapapa lah, kan besok kita libur ini kan sekolah" ucap Lusi santai.

Ntah setan apa yang merasuki nya sampai kaya gini. Biasa nya dia kalo sampe sini paling mesen cappucino eh ini malah mesen minuman berjenis bourbon.

"eh mas alkohol nya 10% aja yah" Lusi langsung melirik ke arah gue, dengan tatapan gak suka. yah mau gimana lagi gue gak mau hangover malam ini. Batin gue.

"yang delapan 10% dan yang satu nya lagi 70% yah mas" kata Lusi mantap. Si pelayan pun menulis pesanan kami.

"eh mas jangan lupa makanan nya yah" tambal Isna.

"siap mba" balas pelayan itu berlalu pergi ke dapur bar.

"gue takut Lusi jackpot malem ini" bisik manda, di samping gue.

"gue juga. dan berharap dia gak bakal nyusahin kita malam ini" bales gue. Manda mengangguk paham.

Tak begitu lama si pelayan balik lagi dengan membawa nampan berisi gelas-gelas itu di tangan nya.

"makasih mas" ujar Ayu, setelah pelayan itu menaruh semua gelas di meja kita.

Malam ini Lusi kaya bukan Lusi biasa nya. Tingkah dia aneh, biasa nya kalau dia kaya gitu dia lagi punya masalah tentang keluarga, yah tau lah keluarga nya sedikit hancur setelah kedua orangtua nya sibuk dengan karir masing-masing.

"ayo kita bersulang guys" ujar Lusi. Kita langsung mengambil gelas kita masing-masing, dan mulai bersulang.

"uhukuhukuhuk" tiba-tiba Lusi terbatuk, setelah minum itu, yah jelas lah orang minuman dia lebih ganas dari pada asi ibu, haha, eh emang asi ganas? Ntah lah.

Biasa minum cappucino lah ini sosoan minum minuman keras jadi tersedak kan dia, di satu sisi Isna langsung ngambilin air putih ke dapur bar. Lusi yang gak kunjung reda. batuk nya pun, membuat kita risau.

"uhuk uhuk" gue berusaha mengelus-ngelus punggung nya.

"nih minum dulu" ujar Isna, seraya memberikan air itu ke Lusi. Tapi Lusi bukan meminum nya dia malah tertawa kenceng, kita semua melirik satu sama lain dengan tatapan bingung.

Whit Friend (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang