Aku melangkahkan kakiku keluar dari istana megahku ini. Ada perasaan senang sekaligus takut. Aku melihat keramaian kota dari luar jendela mobil. Aku takjub melihat keramaian kota di sore hari,aku hanya tersenyum dan gembira melihatnya. Aku melupakan rasa takutku sejenak.
"Ini sangat indah",gumamku dalam hati.
"Non Senja kita sudah sampai",ucap mbok darmi membuyarkan lamunanku.
"Oh iya mbok",jawabku penuh dengan semangat.
Aku turun dari mobil dengan di bantun oleh mbok darmi. Ya kakiku belum sembuh sepenuhnya dan itu masih sangat sakit bila di bawa untuk jalan. Rasa sakit itu hilang karena aku bisa keluar rumah dan bisa pergi ke rumah mbok darmi,itu membuatku sangat senang.
"Iya ini rumah mbok non,sederhana tidak semewah rumah non Senja",ucapnya sambil mengaruk kelapanya yang tidak gatal.
"Ahk mbok ini, yang penting nyaman mbok udh ahk ayo kita masuk mbok",ucapku.
Aku masuk kedalam rumah mbok darmi. Aku terkejut melihat rumah ini dengan keadaan ramai. Aku tersenyum melihat rumah yang penuh dengan kebahagiaan ini. Tidak seperti rumah megahku penuh dengan kesunyian.
"Non Senja ini kenalin anak mbok Sultan dan ini mantu mbok Diana",ucapnya mengenalkan anak dan menantunya.
Mbok darmi punya dua anak laki-laki salah satunya anak angkatnya. Aku tidak tau salah satu putra angkatnya itu,aku hanya tau putra pertama mbok darmi. Karena anak pertamanya sering menjemputnya kala mbok darmi bekerja di rumahku. Dan ia jugk punya 2 orang cucu,laki-laki dan perempuan.
"Nenekkkkkk",teriakan kedua bocah yang tengah berlari menghampiri mbok darmi.
"Aduh jangan lari-lari nanti jatuh,haahh kenalin ini non Senja anak majikan nenek salim cepet",ucap mbok darmi menyuruh cucu-cucunya.
"Haii tante Senja,nama aku Rifki kembarannya jungkook BTS",ucapnya dengan narsis
"Ihh pedean banget loh mirip sama oppa jungkookku,minggir haii tante namaku Riri",ucapnya tersenyum pada ku.
"Yakkelah tua banget gua di panggil tante",batinku.
"jangan panggil tante panggil kakak Senja aja oke",ucapku sambil mengacak-acak rambut kedua bocah imut itu.
"Kakak cantik ya kayak putri elsa",ucap Rifki memandang wajahku dengan genit.
"Ehh mana kakak senja itu mirip Lisa blackpink tau lihat lah mukanya mirip huuuuu",ucap Riri tersenyum melihatku.
Aku tertawa melihat tingkah kedua bocah yang berusia lebih dari 10 tahun itu. Rasanya aku benar-benar bahagia hari ini. Tanpa ku sadari aku tertawa lepas tanpa beban dan aku melupakan semua masalah yang kuhadapi.
"Udah jangan menggoda kakak Senjanya terus,ayo kita makan malam dulu",ucap Diana.
Aku duduk di meja makan dengan makanan yang sudah di siapakan oleh menantunnya mbok Darmi. Aku melihat mbok Darmi sedang berbicara sesuatu dengan putra pertamannya. Terlihat jelas di raut wajahnya mengkhawatirkan sesuatu.
"Ibu ngapain bawa non Senja kemari buk,nanti kalau ada apa-apa gimana"ucapnya dengan pelan.
"Hmmm ibu juga bingung,dia memaksa untuk ikut dengan ibu,ibu gak tega melihatnya",jawab mbok darmi.
"Nantik kalau nyonya Rinjani tau giman...",ucapnya terpotong.
"Ayo kita makan malam dulu mas ibu ayo",ucap Diana menghampiri suami dan ibu mertuanya.
Aku duduk di meja makan bersama keluarga mbok darmi. Terkadang aku tertawa melihat tingkah dua bocah yang mengemaskan ini,melihat tingkah konyol mereka membuatku senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen Fiction#2 kesunyian 05 MEI 2020 Senja Meyira Ahmad adalah sosok gadis yang kehidupanya tidak bahagia,kebahagiannya hilang setelah kepergian papanya. Mamanya tidak perduli lagi dengannya.Bahkan melihat wajah senja saja ia tidak mau. Ia merasa seperti tahana...