Azrael Zafaro

33 4 2
                                    

————
Hai Queen

'Azrael Zafaro'
————

Ramai, itulah hal yang dapat ia deskripsikan mengenai tempat itu.

Tempat dimana ia akan menjalankan tujuannya dengan menjadi salah satu pelajar disana.

Membayangkan bagaimana kehidupan sekolah yang akan ia jalani dan ketetapan yang sudah ditentukannya.

Salah satu sudut bibirnya melengkung tipis tanpa ia sadari, membuat langkahnya yang lebar semakin bergerak cepat karena dorongan aneh yang timbul dalam dirinya.

Namun seketika langkahnya terhenti, jalan yang mulanya terlihat sangat lebar telah hilang tertutup oleh kerumunan yang menghadang jalannya.

Ia memutuskan untuk bergerak ke kanan dan mereka mengikuti, mencoba bergerak ke kiri namun tetap diikuti hingga akhirnya memutuskan untuk tetap diam di tempat.

"Permisi, saya mau lewat". Ungkapnya dengan penuh sopan santun namun tetap menggunakan intonasi yang dingin.

Aaaa!

Kerumunan yang di penuhi oleh para kaum hawa itu seolah menggema dengan gabungan dari jeritan kekaguman.

Membuat indra pendengarannya terasa berdengung dan menuli.

"Aaa..sopan banget.."

"Akhi..ini ukhti..!"

Kya!!

Apa yang terjadi dengan sekolah ini? pikirnya

*****

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan akhirnya pria itu sampai di depan sebuah pintu bertuliskan ruang kepala sekolah.

Buliran keringat menetes dari bagian pelipis dan lehernya menimbulkan rasa tak nyaman.

Ditarik kasar dasi berwarna abu pada kerah bajunya dan dibiarkan keluar tak rapi menggantung di luar kemeja abu gelap yang dikenakannya.

Deruan nafas yang tak teratur dapat membuatnya hilang kendali dan ia tak ingin hal itu terjadi.

Dengan sisa kesadaran yang hampir menghilang pria itu mencoba untuk menetralkan nafasnya yang berantakan.

~ hh..fuh...

Begitu seterusnya hingga rasa berat pada kepalanya menghilang.

Ia tak boleh melakukan itu di hari pertamanya datang ke tempat ini atau semuanya akan sia-sia.

*****

Di tempat lain

"Itu kan?!"

Kyra berjinjit mundur agar pandangannya dapat melihat sesuatu yang kini hanya terhalangi oleh satu kepala itu dengan lebih jelas.

Iris matanya berusaha untuk memfokuskan seluruh pandangannya pada sesuatu dibawah sana hingga ia tak menyadari keadaan meja yang hendak mengangkat pada sisi satunya.

BRAK!

meja itu tak dapat menahan berat badan Kyra yang menjadikannya tak seimbang dan membuatnya hampir terjatuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Beloved AutophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang