Rasa itu ada walau Cuma teman

8 6 0
                                    

Begitulah mereka setiap harinya bertengkar tidak ada yang mau kalah
apalagi Zahra. Tak terbayang dua insan yang dipertemukan sang pencipta sama-sama keras kepala, hobi yang sama, cerita kehidupan yang dengan alur yang sama. Mereka bersahabat, saling menceritakan alur cinta yang rumit, saling curhat, dan pada akhirnya sama-sama memendam rasa.
"Assalamualaikum miss Halu"
"Waalaikumussalam" Zahra menjawab salam Yusuf dari seberang ponselnya
"Apa kabar? Lagi dimana, sedang apa? Sama siapa? Dan mengapa?"
"Aduh Yusuf kamu pikir aku buronan yang baru ketangkap polisi terus diintrogasi dengan pertanyaan yang banyak gituh" Zahra terlihat cuek dan kesal
"Hmm mulut mulut siapa?
Lagian emang benar kok kamu itu buronan yang mencuri sesuatu"
"Jangan asal nuduh mister kepo coba bilang apa yang udah curi? Orang lagi kesal malah dikesalin lagi" Zahra dengan nada jengkel
(Hmm Zahra lagi bete aku coba hibur aja deh) dalam hati Yusuf
"Coba deh buka jendela kamar kamu dan lihat langit itu ada jutaan bintang disana dan sangat indah jangan lupa ucap *masya allooh*"
Zahra membuka jendela kamarnya yang berada dilantai dua rumah ia keluar dan berdiri diteras
"Masya allooh" senyum diwajah Zahra melukiskan kebahagiannya
"Nah, tadi aku itung-itung bintangnya masih pas eh tiba-tiba ada yang hilang dan kamulah pencurinya"
Zahra terdiam sejenak dan berkata
"Aku bahkan tak rela mengambil bintang indah itu dia mengagumkan"
"Jadi intinya jika kau selalu melihat kebohongan dimanapun maka tataplah langit hanya langit yang tiada kebohongan disana baik birunya atau hitamnya"
"Terimakasih Yusuf untuk waktu yang selalu menemaniku"

Sang PengagumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang