Semua dalam keraguan

4 4 0
                                    

Drrt... drtt... suara getaran ponsel Zahra memecah keheningan.
"Apa kabar rindu?"
"Hm Yusuf, ada apa?
"Aku mau datang kerumah kamu boleh?, aku punya sesuatu buat kamu"
"Umm, gimana yah" Zahra masih memikir.
"Otw 30 menit okeh!"
Zahra mematikan telepon dan segera bersiap-siap.
Entah mengapa disaat Zahra sedang sedih, Yusuf selalu ada tepat waktu.
Yusuf memang sahabat yang baik. Baik yang mengatakan bahwa Yusuf  orangnya cuek, wajahnya tidak ramah, dan sifatnya tak tertebak.
Tapi ternyata tidak, Yusuf orangnya baik, ramah, dan lucu kadang-kadang konyol.
"Aku mau hibur Zahra dengan memberi permen kecil ini,pasti dia senang sambil lompat-lompat, dia kan cewek aneh.
Yusuf  yang sangat bersemangat datang kerumah Zahra berpenampilan rapi, cool, dan keren. Tak biasanya Yusuf serapi itu. Yusuf datang bersama salah seorang temannya. Sesampai dihalaman rumah Zahra, Yusuf merasa grogi tak biasanya dia memutar motornya dan singgah dibawah pohon yang hanya berjarak 5 meter dari rumah Zahra.
"Cewek aneh, miss halu pecinta hal-hal aneh dan suka berimajinasi, hmm Zahra.
Sekitar 10 menit kemudian, Yusuf melihat Rio datang dan memberi salam.
"Assalamualaikum Zahra"
"Pasti Yusuf" Zahra terburu-buru membuka pintu dengan hati yang amat senang
"Waalaikumsalam" Ekspresi Zahra berubah saat melihat bahwa yang datang bukanlah Yusuf melainkan Rio.
Yusuf yang melihat hal tersebut tiba-tiba merasa ada sayatan tajam dihatinya. Ekspresi Zahra menyambut Rio, sungguh menumbangkan perasaan Yusuf. Dia hanya terdiam dan temannya tau bagaimana hancurnya Yusuf yang awalnya tak sabar menemui Zahra dan berujung kekecewaan.
"Rio, kamu kok..."
"Zahra, aku tadi ditelfon bunda buat ngawanin kamu dirumah, katanya kamu lagi bete"
"Aku gapapa kok"
"Boleh aku masuk? Aku bawakan makanan kesukaan kamu, bakso bakar pasti kamu suka, aku nyarinya susah lo jadi, kamu mau yah?"
"Yauda deh silahkan masuk!"
"Oh ya, aku mau beli minum dulu, kebetulan tadi udah aku pesan dekat kok"
"Iya, hati-hati ya sayang"
Zahra hanya terdiam dan pergi.Tak disangka ternyata Yusuf ada ditempat itu, Zahra kaget yang sebelumnya sudah berbohong bahwa ia tidak dirumah karena tiba-tiba Rio datang dan ia tak mau Yusuf  kecewa.
"Yusuf"
"Katanya gak dirumah" ujar teman Yusuf.
Zahra tertunduk dan merasa malu
"Yusuf, mampir yuk! Kamu kan udah datang jauh-jauh, dan satu hal lagi
MAAF ya aku udah bohong"
"Maaf, aku gak enak dengan pacarmu ntar aku ganggu lagi"
"Yusuf, gak kok" Zahra tetap membujuk Yusuf
"Aku udah ganggu janji kalian, kamu mukanya jangan sedih aku gapapa kok lagian kita kan cuma teman sementara dia calon imammu".
Tersentak Zahra terkejut mendengar ucapan Yusuf. Entah apa yang harus ia lakukan, keadaan seperti ini sangat sulit bagi zahra, bahkan untuk menjawab ucapan Yusuf  pun ia tak mampu menjawab. Logika dan hati Yusuf sudah tak sejalan, logika masih ingin mendengar penjelasan Zahra tetapi hati tak bisa dibohongi untuk tetap cemburu.

Sang PengagumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang