Jam tangan.

36 8 0
                                    

❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤❤❤

"Aland!" Panggil aletta namun Aland sama sekali tak menggubris panggilan itu.

Aletta sebal! Ia lari karna tak mau kehilangan jejak Aland. Ia menabrak beberapa orang, tapi seakan aletta tak melihat mereka. Aletta berlari begitu saja tanpa menyadari ada banyak orang yang dia tabrak.

"Aland!" Panggil aletta lagi sambil menarik tangan Aland.

Aletta menatap kedua manik mata aland, tapi Aland malah tidak membalas tatapannya. Aland kenapa sih? Kenapa dia menjadi begini? Kenapa Aland menjadi sangat dingin?

"Aland! Kenapa Lo kasih tahu ke kak latta?" Tanya aletta.

Aland tak menjawab. Ia seolah mengganggap suara aletta itu adalah hembusan angin yang berlalu begitu saja. Aletta semakin sebal dengan Aland.

"Aland! Jawab!" Bentak aletta, tapi beberapa saat kemudian tangan aletta dilepas Aland.

"Jauhin aku," kata Aland dengan hanya menyebutkan dua kata itu.

Aland hendak pergi, namun dengan sigap aletta menghalangi jalannya. Aletta tak terima jika dibeginikan, dikira aletta ini apa? Patung?

"Kenapa? Kenapa gue harus jauhin lo?"

"Karna kamu buat aku sial. Semenjak kamu Deket sama aku, aku jadi semakin sering dibully dan hampir mati. Aku gak mau cuma kamu Deket sama aku, aku bisa terbunuh gitu aja. Aku maunya kalo aku mati, aku dikenang sebagai orang yang berguna. Bukan orang yang gak berguna dan dipandang rendah begini. Maka itu, jangan deketin aku mulai hari ini!" Ucapan Aland lalu langsung melintasi aletta begitu saja.

Aletta terdiam. Kenapa? Kenapa aletta seakan membenci aland berbicara begitu?

[,]

Aletta berjalan menuju kantin bersama willy dan evan. Ethan tadinya mau ikut, tapi gak jadi karna dia harus ikut latihan basket.

"Let, kenapa sih dari tadi Lo melow terus?" Tanya Evan yang tiba-tiba berhenti ketika aletta berhenti tiba-tiba.

"Ada apa sih let?" Tanya willy.

Aletta melihat Aland sedang dibully. Aletta menghela nafasnya, ia mulai sadar jika banyak orang di sekolah ini suka mem-bully Aland. Dan langkah aletta untuk berteman dengan Aland itu adalah langkah yang salah. Jika Aletta berteman dengan Aland, pasti banyak orang yang membenci Aland dan mem-bully-nya seenaknya.

"Let, Lo ngelihatin Aland ya?" Tanya willy.

"Kita bantuin Aland?" Tanya Evan.

"Gak, gak usah. Biarin aja," tahan aletta sambil memantau aland.

Aletta, Willy dan Evan memantau aland dari kejauhan. Beberapa saat kemudian beberapa gerombolan orang itu pun pergi meninggalkan aland yang menundukkan kepalanya. Aletta menghela nafasnya panjang, lega jika Aland baik-baik saja.

Destiny returns to you B (Z)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang