Time and love?

42 10 0
                                    

"Apakah benar cinta itu butuh waktu? Seberapa lama waktu itu? Satu detik? Dua detik? Sepertinya tidak, karna menurutku cinta itu datang tak kemana dan tak disangka-sangka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah benar cinta itu butuh waktu? Seberapa lama waktu itu? Satu detik? Dua detik? Sepertinya tidak, karna menurutku cinta itu datang tak kemana dan tak disangka-sangka. Cinta tak membutuhkan waktu, tapi hanya butuh belaian."--Kimletta Lim Lina.

❤❤❤

Aletta masuk ke dalam rumah nya. Ia sudah tidak peduli dengan perintah papanya itu, dia lebih memilih untuk pulang kerumah dibandingkan ke rumah engkong babeh.

Tapi aletta tetap menghukum dirinya, dengan cara dia tak bermain bersama teman-teman nya. Aletta berpikir itu sudah cukup membuat Angga puas atas hukuman aletta sendiri pada dirinya sendiri.

Aletta membuka pintu kamar nya. Mata aletta melebar, mulutnya ternganga lebar saat melihat barang-barang di kamarnya sudah berkurang. Aletta langsung lari ke meja belajar nya. Dia membuka laci meja belajar nya, aletta memukul meja belajar ketika tak menemukan yang dia cari.

Aletta lari ke lemarinya. Dia membuka pintu lemari nya, mengacak-ngacak bajunya yang menghalangi dia mencari barang tersebut. Aletta ingin mengumpat, barang yang dia cari pun sekarang juga gak ada!

"Sial!" Aletta mengumpat, dia tahu siapa dalang dari semua ini. Angga!

Aletta pergi menghampiri tempat kerja Angga. Aletta saat ini sudah marah besar, Angga benar-benar membuat emosi aletta memuncak! Entah kenapa aletta benar-benar ingin menanyakan apakah dia ini sebenarnya beneran adalah anaknya? Jika iya, kenapa Angga tak pernah sedikit pun mengerti dengan apa yang aletta dan latta mau?!

Aletta berjalan menuju ruang kerja Angga dengan langkah panjang. Aletta ingin sekali memaki Angga, dan membentaknya. Aletta tahu ini terlalu berlebihan, tapi tak akan ada kata berlebihan bagi aletta untuk gitar pemberian neneknya dan gambaran masa kecil nya. Tak akan pernah!

Aletta sudah berada di ruangan Angga. Aletta menatap tajam Angga. Aletta mengepalkan kedua tangannya, emosi aletta semakin memuncak ketika Angga menatap aletta dengan datar.

"Ngapain kamu kesini?" Tanya Angga dengan datar.

"Dimana barang aletta pa?!"

"Kamu gak ke rumahnya engkong babeh kan?"

"Pa, ini lebih penting daripada itu. Sekarang aletta tanya, dimana barang-barang aletta?!" Sekali lagi aletta bertanya ke Angga dengan penuh penekanan.

"Huh... Barang-barang kamu papa buang. Ini hukuman untuk kamu karna gak nurut sama apa yang papa katakan." Ucap Angga yang membuat Aletta lemas ditempatnya.

"Dibuang? Kenapa harus dibuang sih pa? Itu barang-barang penting, papa gak tahu seberapa besar berharga nya barang-barang itu." Lirih aletta.

Mata aletta berkaca-kaca. Aletta ingin menangis ketika mengetahui bahwa barang-barang nya sudah dibuang oleh papanya sendiri.

Destiny returns to you B (Z)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang