P R O L O G

29 2 0
                                    

Selamat datang di ceritaku.
Selamat membaca.

"cantik sekali dia ma.."

satu kalimat yang terucap dari mulut anak kecil yang masih berusia 5 tahun.

senja menyaksikan sepasang suami istri dan putra kesayangannya yang sedang cinta monyet pada teman sekelasnya.

tunggu..

apa tadi? ..cinta.. monyet?

iya. anak kecil itu bernama Marzio. untuk anak seusianya, dia terlihat paling tampan di antara teman-temannya. hehe.

"Zio.. karena dia cantik, tapi belum tentu lho dia baik." ucapan ayahnya terlalu berat untuk anak 5 tahun.

"Ih, Zio tau kok dia baik. Buktinya waktu itu dia maju ke depan buat ajarin Zio sama teman-teman.." ternyata Zio punya pembelaan.

Mamanya Zio hanya terkekeh pelan melihat tingkah suami dan putranya itu.

Begitulah Zio.. walau usianya yang masih 5 tahun, ternyata dia anak yang pandai dalam berkata-kata. Dan dalam menilai wajah perempuan tentunya.

Martha sudah terbiasa dengan nama gadis yang selalu diceritakan Zio ketika ia pulang sekolah.

Amanda, namanya.

Amanda dan Marzio satu sekolah. Taman kanak-kanak.

TK Kejora.

Amanda di mata Marzio adalah sosok teman yang bukan hanya cantik, tapi juga suka menolong teman. Tapi, Marzio jarang sekali melihat Amanda tersenyum.

Memang Amanda jutek sejak dini kayaknya.

Zio masih saja terus bercerita tentang Amanda.

krkkk.. krkk.. terdengar suara dari perut Marzio.

Lapar.

Setelah bercerita panjang lebar, akhirnya Marzio menyerah karena lapar.

Mereka pun segera bersiap untuk makan malam.

Seperti itulah keluarga Baratha. Keluarga yang cukup terpandang dan sekaligus keluarga yang hangat.

~di belahan bumi yang lain

papaa.. hikss.. hikss... manda kangen mama... hikss.. hikss..

di tengah gelapnya malam, Amanda terbangun dari mimpinya dengan keadaan menangis.

Papanya yang sedang tertidur pulas, tiba-tiba terbangun ketika mendengar suara menangis.

"Manda, ada apa sayang?" ucap Sagam sambil mengelus puncak kepala anaknya sembari memeluknya.

"Manda tadi mimpiin mama.. Manda kangen..hikss.." Manda begitu terisak.

"Manda sayang.. Mama di sana juga pasti kangen sama Manda.. Manda harus kuat ya. Mama pasti seneng liat Manda jadi anak papa yang kuat.." Sagam berusaha menenangkan anaknya itu.. padahal sebetulnya ia sama rindunya seperti Manda.

Amanda tetap saja menangis.

"Nanti kalau Manda sedih.. mama juga lho. Udah yaa, lanjut tidur lagi ayo."

"I..iyaa.. paa.." ucap Manda.

Amanda kembali memposisikan dirinya untuk tidur.

Satu tahun yang lalu, kecelakaan pesawat telah menghilangkan mamanya Amanda yang saat itu sedang menjalankan pekerjaannya sebagai Pramugari.

Sudah jalannya Tuhan, mamanya Amanda tidak dapat ditemukan. Bahkan, Amanda pun tidak bisa melihat mamanya untuk terakhir kalinya.

Pencarian terhadap korban jatuh pesawat itu sudah dihentikan 6 bulan yang lalu. Selama 6 bulan, detektif, polisi, dan tim SAR lainnya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tetap saja tidak dapat ditemukan.

Ketika anak lain seusia Amanda dapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, Amanda hanya mendapatkan dari ayahnya saja.

Papanya Amanda, merupakan seorang pilot yang memiliki jam terbang cukup tinggi. Jadi, sangat jarang ia memiliki waktu bersama Amanda.

Seringkali Amanda diurus oleh tantenya ketika Ayahnya harus pergi bekerja.

Papa sayang kamu, Amanda. Batin Sagam.

Melihat putri semata wayangnya harus menanggung beban seberat ini, ia yakin putrinya akan tumbuh menjadi wanita yang kuat seperti ibunya.

Amanda Beth, Miss independent will be.

Heyhoo!
Jangan lupa tinggalkan vote dan comment ya, readers!
Salam sayang, K.

TBC~

Miss Independent!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang