L I M A

7 1 0
                                    

"Amanda!!" panggil Erlan ketika Amanda sedang berjalan melewati mereka.

Yang terpanggil langsung mengalihkan pandangan ke arah Erlan dengan perasaan canggung.

"Sini Man!"

Dengan berat hati, Amanda melangkahkan kakinya menghampiri Erlan.

"Ada apa, Lan?" tanya Amanda.

Keadaan menjadi canggung, Marzio pun hanya tersenyum kikuk.

"Kenalin, ini Marzio, dia ketua OSIS SMA Kejora." ucap Erlan.

"Dan Zio, dia ini sekretaris OSIS SMA Laskar. Amanda namanya."

Amanda dan Marzio saling mengulurkan tangan untuk bersalaman. Mata keduanya saling menatap beberapa detik.

"Woy, lama banget salamannya." ucapan Erlan membuyarkan pikiran keduanya.

"Gua kesana dulu ya, Lan." pamit Amanda.

Setelah itu, Erlan dan Marzio melanjutkan perbincangan mereka dan rencana forum kedepannya.

Setelah semua rentetan acara telah berlangsung, panitia Forum pun merapikan ruangan-ruangan yang mereka gunakan.

Pukul 5 sore, panitia forum baru menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Amanda sedang berjalan menuju kantin. Ia tidak dapat menahan rasa hausnya, jadi memutuskan untuk membeli air mineral.

Ting.

Naysilla
Gua belum balik nih. Mau balik bareng nggak?

Amanda
Ngerepotin nggak?

Naysilla
Nggak. Tunggu di lobi depan.

Setibanya di lobi sekolah, Naysilla muncul bersama dengan Enzo.

"Hari ini Abang nggak bisa jemput. Kebetulan Enzo bawa mobil. Jadi bareng deh." ucap Naysilla menjelaskan ketika Amanda terlihat kebingungan.

"Yuk." Naysilla menarik lengan Amanda untuk ikut bersamanya.

Sepanjang perjalanan, Amanda hanya diam. Ia enggan ikut campur dalam percakapan antara Enzo dan Naysilla.

Pikirannya kini dipenuhi dengan kejadian-kejadian di Forum tadi. Melelahkan, tapi semua terbayar karena keberhasilan kegiatan tersebut.

"Ama, Forum berapa event lagi deh?" tanya Naysilla yang membuyarkan lamunan Amanda.

"Hm, empat kalo nggak ada kendala."

"Bagus tuh. Nanti kalau lu nggak ada tebengan balik, kabarin Enzo aja. Pasti dia bersedia. Ya kan Zo?"

"Iya." ucap Enzo.

Ketiganya tidak ada yang membuka percakapan lagi. Enzo yang dipenuhi pikiran cara untuk melakukan pendekatan. Naysilla yang membayangkan hari-hari kedepan. Dan Amanda yang menahan diri untuk kegiatan Forum.

Mobil yang dikendarai Enzo berhenti di depan rumah Naysilla, menyisakan Amanda dan Enzo.

"Depan itu rumah gue." ucap Amanda sembari menunjuk ke arah sebuah rumah yang depannya dipenuhi pepohonan.

"Makasih." ucapnya ketika hendak turun dari mobil, namun Enzo menahan lengannya.

"Hubungin gua kapan aja kalau butuh bantuan." ucap Enzo dan dibalas anggukan oleh Amanda.

Enzo menatap punggung Amanda yang semakin hilang dari pandangannya dengan tersenyum yang sulit diartikan.

Perlahan tapi pasti, Amanda. Batin Enzo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miss Independent!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang